• Sabtu, 13 September 2025

PLN Dukung Hilirisasi Pertanian di Lampung melalui Program Electrifying Agriculture

Sabtu, 13 September 2025 - 13.13 WIB
15

Potret Direktur Distribusi PLN, Arsyadany Ghana Akmala Putri (tengah) didampingi General Manager PLN UID Lampung (4 dari kiri) berfoto bersama Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal (enam dari kiri), Staf Ahli Kementan RI (enam dari kanan) Dr. Ir. Hermansyah, M.Sc, dan seluruh kepala dinas Pertanian dan jajaran Forkopimda saat menghadiri Rapat Koordinasi Pembangunan Pertanian Provinsi Lampung. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - PT PLN (Persero) terus berkontribusi dalam mendukung Electrifying Agriculture di Provinsi Lampung sebagai langkah nyata memperkuat ketahanan pangan nasional. Hal ini ditegaskan oleh Direktur Distribusi PLN, Arsyadany Ghana Akmala Putri, saat menghadiri Rapat Koordinasi Pembangunan Pertanian Provinsi Lampung, pada hari Kamis, 11 September 2025.

Arsyadany menekankan bahwa mandat Presiden Prabowo Subianto mengenai hilirisasi pertanian dan swasembada pangan membutuhkan dukungan energi yang kuat.

“PLN hadir bukan hanya sebagai penyedia listrik, tetapi sebagai mitra pembangunan aktif, termasuk dalam mendorong pertanian modern. Sebab listrik bukan sekedar menyalakan lampu, melainkan menyalakan peradaban dunia," ujar Arsyadany.

Ia menambahkan, listrik yang andal, biaya operasional petani dapat ditekan, produktivitas meningkat, dan hasil pertanian Lampung mampu memberi nilai tambah lebih besar melalui hilirisasi.

Sementara itu, General Manager PLN UID Lampung, Rizky Mohammad, dalam paparannya menyatakan dukungan PLN kepada pemerintah terutama sektor pertanian berupa program Smart Farming yang telah dituangkan dalam roadmap jangka pendek, menengah, dan panjang. Ia menambahkan, hingga tahun 2024, PLN telah menyalurkan listrik kepada 4.251 pelanggan sektor pertanian dengan total kapasitas 24,61 MVA di Provinsi Lampung.

“Implementasi dukungan PLN kami wujudkan melalui pembangunan kompak Daya berbasis baterai yaitu SuperSUN pada program Smart Farming di Desa Trimomukti, Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan di lahan pertanian seluas 1.335 hektare, serta program Listrik Masuk Sawah di Kabupaten Pringsewu yang menjangkau 46 lokasi di 37 desa, sebagai bagian dari program jangka pendek yang sudah terlaksana,” jelas Rizky.

Selain itu, PLN bersama Pemerintah Provinsi Lampung berkolaborasi mempercepat penyediaan listrik di sentra-sentra pertanian, khususnya untuk mendukung pengoperasian pompa air dalam mengatasi keterbatasan irigasi. Guna mendukung hal tersebut, seluruh Manager PLN UP3 juga telah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian di setiap kabupaten untuk menggali aspirasi, mengidentifikasi kendala, dan merumuskan solusi bersama. Sehingga dukungan kelistrikan benar-benar sejalan dengan kebutuhan sektor pertanian dan memberi manfaat yang lebih tepat sasaran serta berkelanjutan.

Dukungan PLN pada sektor pertanian mendapat apresiasi dari Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal.

“Atas nama Pemerintah Daerah Lampung, kami mengapresiasi langkah-langkah PLN dalam mendukung program ketahanan pangan melalui sektor pertanian. Lampung merupakan daerah yang mayoritas penduduknya hidup dari komoditas pertanian seperti padi, jagung, singkong, dan ubi kayu. Karena itu, ketersediaan listrik yang stabil sangat krusial untuk mendukung pengolahan hasil, irigasi, hingga penyimpanan pascapanen,” ungkap Mirza sapaan akrab Gubernur Lampung.

Mirza menambahkan, dukungan PLN diharapkan mampu membawa pertanian Lampung menuju modernisasi.

“Kedepan, kami berharap pertanian Lampung dapat berkembang dengan fasilitas modern seperti dryer canggih sebagaimana digunakan di luar negeri, serta mengarah pada pertanian berbasis teknologi green house. Dengan begitu, pertanian Lampung tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga mewujudkan cita-cita besar pemerintah agar mampu bersaing hingga tingkat global,” imbuhnya.

Hal senada juga datang dari Staf Ahli Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Dr. Ir. Hermansyah, M.Sc.

“Kami sangat mengapresiasi PLN yang telah membangun infrastruktur kelistrikan sesuai cita-cita Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan swasembada pangan. Infrastruktur listrik modern, termasuk penerapan smart farming tanpa kabel, menjadi trobosan nyata yang menghadirkan efisiensi energi sekaligus meningkatkan daya saing pertanian nasional,” ucap Hermansyah.

Dukungan kelistrikan PLN tersebut sejalan dengan capaian sektor pertanian Lampung yang terus menunjukkan tren positif. Berdasarkan perbandingan data luas panen periode Januari–Oktober 2025 terhadap 2024, Provinsi Lampung mencatat kenaikan 14 persen, tertinggi dalam delapan tahun terakhir.

Melalui roadmap pembangunan kelistrikan yang terstruktur, PLN berkomitmen terus mendorong pertanian Lampung agar semakin modern, efisien, dan berdaya saing tinggi, sekaligus berkontribusi pada ketahanan pangan Indonesia. (**)