Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Polisi mengungkap sejumlah kendala yang dihadapi saat mengusut kasus pembunuhan dua bocah kakak-beradik Warga Pekon Batu Raja, Kecamatan Pesisir Utara, Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar), Lampung

Dirkrimum Polda Lampung Kombes Indra Hermawan menjelaskan, lokasi tempat kejadian perkara (TKP) berada di daerah perkebunan terpencil, tanpa sinyal handphone, dan jarang ada orang beraktivitas.

“Pada saat kejadian hujan deras sehingga menyebabkan hilangnya jejak tersangka. Selain itu, TKP sudah tidak original, kemungkinan karena faktor evakuasi dan pencarian korban,” kata kombes Indra saat diwawancarai di Mapolda Lampung, Senin (15/9/25).

Untuk mengatasi kendala tersebut, polisi melakukan olah TKP ulang dengan mengukur jarak dari satu titik ke titik lain sehingga dapat diketahui jelas tempat yang disinggahi tersangka maupun korban.

“Kami juga menggunakan anjing pelacak untuk mencari barang bukti, melakukan sweft di tempat yang disinggahi korban dan tersangka, serta melakukan visum et repertum terhadap saksi-saksi potensial,” jelasnya.

Kombes Indra menambahkan, beberapa saksi potensial dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan visum et repertum dan pemeriksaan psikologi forensik.

Polisi juga memeriksa handphone milik saksi potensial menggunakan ahli digital forensik serta melakukan pencarian barang bukti tambahan.

“Situasi di TKP hanya ada satu rumah korban, sedangkan yang lain hanya gubuk yang ditempati saat petani bekerja. Semua langkah ini kami lakukan agar jalannya penyidikan lebih jelas,” kata dia.

Berbagai langkah tersebut akhirnya mengarah pada penetapan saksi Eka Stia menjadi tersangka yang saat ini telah diamankan di Polda Lampung. (*)