• Selasa, 16 September 2025

Penampakan Harimau Gegerkan Warga Karang Waringin Lampung Utara, Aparat Lakukan Penelusuran

Selasa, 16 September 2025 - 17.15 WIB
17

Ilustrasi

Kupastuntas.co, Lampung Utara – Warga Desa Karang Waringin, Kecamatan Tanjung Raja, Lampung Utara, dikejutkan oleh penampakan seekor harimau yang melintas di jalan umum pada Senin malam, 15 September 2025, sekitar pukul 19.20 WIB.

Peristiwa ini dialami langsung oleh pasangan suami istri, Muslim dan Sri Haryanti, saat mereka dalam perjalanan pulang ke rumah dari luar desa menggunakan sepeda motor. Saat melintasi tanjakan Abas di wilayah Desa Tanjung Beringin, keduanya dikejutkan oleh kemunculan seekor harimau di tengah jalan.

“Sesampainya di tanjakan Abas, saksi mata terkejut melihat seekor harimau besar berada di tengah jalan. Sontak, ia melakukan pengereman mendadak. Harimau tersebut menatap ke arah mereka, dan istrinya langsung pingsan karena ketakutan. Saksi kemudian segera memutar balik motornya untuk menyelamatkan diri,” jelas Camat Tanjung Raja, Martutiyana, dikutip dari radarkotabumi.co.id, Selasa, 16 September 2025.

Camat menambahkan bahwa karena merasa takut untuk melintas kembali, Muslim menunggu kendaraan lain lewat dan meminta bantuan untuk membawa istrinya pulang menggunakan mobil warga.

“Berdasarkan pengakuannya, hanya ada satu ekor harimau dengan ukuran cukup besar. Saksi masih dalam kondisi syok saat menceritakan kejadian tersebut. Saya yakin ia tidak mengada-ada, karena saat sampai di rumah warga, istrinya masih dalam keadaan pingsan,” lanjut Martutiyana, usai meninjau lokasi bersama Kapolsek, Danramil yang diwakili dua anggota Babinsa.

Sebagai langkah awal, Camat Tanjung Raja mengimbau masyarakat agar mengurangi aktivitas di luar rumah, terutama pada malam hari, khususnya di wilayah Desa Karang Waringin dan Tanjung Beringin. Pihaknya juga telah melaporkan kejadian tersebut kepada pimpinan serta Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

Kapolsek Tanjung Raja, Iptu Syamsul, membenarkan bahwa pihak kepolisian bersama unsur kecamatan telah turun langsung ke lokasi untuk melakukan penelusuran dan pengumpulan keterangan (Pulbaket). Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa pagi dan melibatkan berbagai unsur, termasuk Babinsa, kepala desa, perangkat desa, dan sejumlah warga.

“Salah satu kesaksian utama berasal dari Muslim dan istrinya, yang akan kami dalami untuk memastikan keakuratan informasi,” ujar Iptu Syamsul.

Dari hasil pengecekan di lapangan, lokasi penampakan harimau diketahui berada tidak jauh dari kawasan Hutan Lindung Register 34 Tangkit Tebak. Wilayah ini berbatasan langsung dengan permukiman warga, sehingga memungkinkan terjadinya konflik antara manusia dan satwa liar.

Aparat gabungan mengimbau warga agar tetap tenang namun meningkatkan kewaspadaan. Beberapa langkah pencegahan yang disarankan antara lain: tidak beraktivitas sendirian di kebun, menghindari keluar rumah pada malam hari, serta segera melapor apabila melihat kembali keberadaan satwa liar.

“Keselamatan warga adalah prioritas utama. Kami tidak ingin ada korban jiwa, mengingat mayoritas masyarakat di sini bergantung pada hasil kebun dan ladang,” ungkap salah satu petugas di lapangan.

Kekhawatiran warga Tanjung Raja cukup beralasan. Kasus serupa pernah terjadi di sejumlah wilayah lain di Lampung, termasuk di sekitar kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), di mana sejumlah petani pernah menjadi korban serangan harimau.

Untuk mencegah kejadian serupa, aparat dan masyarakat mendorong dilakukannya upaya mitigasi yang lebih serius, seperti patroli hutan, pemasangan kamera jebak, serta koordinasi intensif dengan BKSDA Lampung.

Saat ini, situasi di Karang Waringin masih dalam pemantauan. Warga berharap pemerintah segera mengambil tindakan agar mereka bisa kembali beraktivitas dengan aman tanpa dihantui ketakutan oleh keberadaan satwa buas di sekitar pemukiman. (*)