• Rabu, 17 September 2025

Mahasiswa Baru Universitas Teknokrat Indonesia Jadi Generasi Berdampak Untuk Indonesia Emas

Rabu, 17 September 2025 - 14.55 WIB
763

Mahasiswa Baru Universitas Teknokrat Indonesia Jadi Generasi Berdampak Untuk Indonesia Emas. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Universitas Teknokrat Indonesia menggelar Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Tahun Akademik 2025/2026 dengan tema 'Mahasiswa Teknokrat Berdampak untuk Indonesia Emas', Selasa (17/9/2025).

Kegiatan yang dipusatkan di Gelanggang Mahasiswa tersebut dihadiri jajaran pimpinan kampus, pembina Yayasan Pendidikan Teknokrat, serta Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah II, Prof. Dr. Iskhaq Iskandar, M.Sc.

Prof. Iskhaq menekankan bahwa kehidupan kampus berbeda jauh dengan sekolah. Jika di jenjang SD, SMP, atau SMA segala sesuatu sudah diatur, maka di perguruan tinggi mahasiswa dituntut lebih mandiri.

"Di kampus, kalianlah yang mengatur segalanya. Status mahasiswa bukan hanya soal kuliah, tapi juga bagaimana kalian bisa mandiri dalam mengelola waktu dan aktivitas,” ujarnya.

Ia menjelaskan, kecerdasan akademik memang penting, namun tidak cukup untuk menghadapi dunia kerja maupun kehidupan bermasyarakat. Mahasiswa juga perlu mengembangkan kecerdasan non akademik seperti kepemimpinan, kerja sama, negosiasi, hingga berpikir kritis.

"Kecerdasan non akademik ini tidak didapat hanya di ruang kuliah, melainkan dari organisasi dan kegiatan kemahasiswaan. Jadi mahasiswa harus aktif baik secara akademik maupun non akademik,” tambahnya.

Iskhaq juga menyoroti soal manajemen waktu. Menurut perhitungannya, mahasiswa memiliki waktu luang sekitar 20 hingga 30 jam per minggu. Waktu tersebut sebaiknya tidak hanya digunakan untuk bermain media sosial atau beristirahat, melainkan untuk mengasah pengalaman dan keterampilan tambahan.

Terkait tema “kampus berdampak”, ia menegaskan bahwa perguruan tinggi tidak hanya dituntut melakukan transformasi internal melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), tetapi juga harus hadir memberi manfaat nyata bagi masyarakat.

“Kampus berdampak artinya hasil penelitian, inovasi, dan kreativitas mahasiswa serta dosen bisa benar-benar dirasakan masyarakat. Itu yang kita dorong bersama,” terangnya.

Rektor Universitas Teknokrat Indonesia menyampaikan rasa syukur sekaligus bangga menyambut ribuan mahasiswa baru, termasuk mahasiswa kelas karyawan, kelas Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), serta mahasiswa magister.

"Mulai hari ini kalian menyandang status mahasiswa, bagian dari civitas akademika yang akan menggali, mengembangkan, dan mengamalkan ilmu pengetahuan melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Itulah Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ucapnya.

Rektor menegaskan, Universitas Teknokrat Indonesia mengemban amanah Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional untuk mencetak lulusan yang beriman, berilmu, kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab. Melalui berbagai program, kampus ini juga melaksanakan pendidikan karakter, pendidikan politik, hingga pendidikan bela negara.

Ia mencontohkan sejumlah kontribusi nyata mahasiswa Teknokrat bagi masyarakat, seperti membantu pembangunan Masjid Al Hijrah Kota Baru, menciptakan robot pemilah sampah otomatis, digital smart boat hemat energi, mesin batik berbasis Internet of Things, hingga teknologi nutrisi ikan dan tumbuhan otomatis. Selain itu, mahasiswa juga mengembangkan berbagai inovasi seperti mobil listrik, kapal selam mini, gokart balap, drone, dan pesawat miniatur.

"Semua karya itu bukan hanya kompetisi, tapi benar-benar sudah dimanfaatkan masyarakat. Inilah yang kami maksud mahasiswa berdampak,” jelasnya.

Tak hanya dalam bidang teknologi, mahasiswa Teknokrat juga aktif berprestasi di level nasional hingga internasional.

Rektor menyebut, kampusnya telah meraih berbagai penghargaan, mulai dari peringkat satu PTS Indonesia di AD Scientific Index 2025, terbaik ASEAN di bidang riset, hingga juara berbagai kompetisi olahraga, seni, dan bahasa Inggris tingkat Asia.

Dalam pesannya kepada mahasiswa baru, Rektor meminta agar tidak menyia-nyiakan kesempatan kuliah dengan perilaku yang tidak bermanfaat.

"Jangan berhura-hura, jangan cengeng, jangan mengeluh. Berjuanglah meraih prestasi. Jadilah trendsetter perubahan untuk menembus batas. Ingat, bukan yang terkuat atau paling pintar yang bertahan, melainkan yang paling mampu beradaptasi dengan perubahan,” tegasnya. (*)