Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kapal Dalom Lintas Berjaya milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung hingga kini belum juga beroperasi. Padahal, sebelumnya kapal tersebut dijadwalkan mulai berlayar pada Juli 2025.

Namun hingga Agustus, operasional kapal itu urung dilakukan. Pemprov Lampung kemudian kembali menargetkan operasional pada September. Sayangnya, hingga saat ini kapal tersebut belum juga beroperasi.

Saat dimintai keterangan, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Provinsi Lampung, Bambang Sumbogo, menjelaskan bahwa keterlambatan tersebut disebabkan oleh proses administrasi yang belum rampung.

"Memang agak lama di industri perdagangan karena kita impor. Kapalnya ini baru, bukan bekas. Jadi memang agak jelimet (ribet) proses industrinya,” kata Bambang, saat dimintai keterangan, Kamis (18/9/2025).

Bambang memastikan bahwa proses kelengkapan dokumen masih terus berjalan. Ia berharap seluruh perizinan dapat segera terbit agar Kapal Dalom Lintas Berjaya bisa segera memberikan pelayanan kepada masyarakat.

"Kemarin informasinya sudah ada yang terbit. Sekarang masih proses pengurusan dokumen-dokumen kapal. Mudah-mudahan cepat selesai, sehingga bisa segera beroperasi,” jelasnya.

Lebih lanjut, Bambang mengungkapkan bahwa saat ini kapal tersebut berada di Pelabuhan Merak, Banten. Sambil menunggu dokumen rampung, kapal itu juga tengah dihias dengan ornamen interior khas Lampung.

"Saat ini kapal berada di Pelabuhan Merak, sambil dihias interiornya,” ujarnya.

Rencananya, Kapal Dalom Lintas Berjaya akan beroperasi melalui Dermaga Eksekutif I, Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan.

Kapal ini akan melayani lintasan Bakauheni–Merak, bersama kapal eksekutif lainnya yang dioperasikan oleh PT ASDP Indonesia Ferry.

"Kita berharap Kapal Dalom bisa masuk di Dermaga Eksekutif I, bergabung dengan enam kapal eksekutif milik ASDP. Jadi nanti jumlahnya bertambah menjadi tujuh,” kata Bambang.

Adapun Kapal Dalom Lintas Berjaya memiliki spesifikasi cukup besar, dengan panjang 105 meter dan lebar 20 meter. Kapasitasnya mampu menampung lebih dari 200 kendaraan, dengan kecepatan 17 knot.

"Kapal kita ini terbesar setelah Port Link 3 dan Port Link 0. Dengan kapasitas besar dan fasilitas modern, tentu akan semakin meningkatkan kenyamanan penumpang,” tutup Bambang. (*)