Lampung Fest 2025 Digelar November, Pemprov Lampung Targetkan 200 Ribu Pengunjung

Pemprov Lampung bersama FOLK akan menggelar Lampung Fest 2025. Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung akan menggelar Lampung Fest 2025 yang direncanakan berlangsung pada 11 hingga 25 November di PKOR Way Halim, Bandar Lampung.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung, Bobby Irawan, mengatakan bahwa Lampung Fest merupakan panggung kolaborasi antara masyarakat, komunitas kreatif, pelaku usaha, dan pemerintah daerah untuk mendorong kebangkitan pariwisata di Lampung.
"Festival yang digelar selama 15 hari penuh ini tidak menggunakan dana APBD sama sekali. Seluruh pembiayaan diambil dari dukungan sponsor swasta, skema bagi hasil bersama UMKM, serta tiket konser musik yang menjadi salah satu daya tarik utama,” kata Bobby, saat dimintai keterangan, Kamis (18/9/2025).
Ia menambahkan, Lampung Fest 2025 menjadi langkah awal penerapan program Lampung Boemi Event yang digagas Pemprov Lampung bersama Forum Lampung Kreatif (FOLK).
Program tersebut diharapkan dapat menjadi motor penggerak pariwisata berbasis event, seperti yang telah sukses diterapkan di berbagai daerah lain di Indonesia.
"Event adalah cara efektif untuk mengundang pergerakan wisatawan. Selain meningkatkan jumlah kunjungan, kami juga ingin menambah spent money atau pengeluaran wisatawan selama berada di Lampung,” ujar Bobby.
Ia juga menyampaikan bahwa seluruh unsur akan dilibatkan dalam penyelenggaraan, mulai dari pelaku industri pariwisata, komunitas UMKM, asosiasi, BUMN, akademisi, hingga media.
"Festival ini adalah festival pertama yang diinisiasi langsung oleh Gubernur Rahmat Mirzani Djausal, dengan target 200 ribu pengunjung. Kami percaya sektor kuliner dan musik akan tumbuh signifikan karena paling dekat dengan masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua FOLK, Riqwan Sahari, menyebutkan bahwa Lampung Fest 2025 menjadi pembuktian nyata bahwa masyarakat juga bisa menginisiasi acara besar tanpa bergantung pada anggaran pemerintah.
"Banyak daerah sudah membuktikan, seperti Jember, Banyuwangi, Dieng, hingga Solo. Lampung pun mampu. Kami tidak menunggu anggaran pemerintah, melainkan bergerak dengan kekuatan kolaborasi,” tegas Riqwan.
FOLK sendiri merupakan wadah anak muda kreatif yang terbiasa menggelar event musik, kuliner, hingga pameran UMKM. Dalam festival ini, komunitas terlibat penuh mulai dari proses kurasi acara, promosi, pencarian sponsor, hingga pengelolaan stan.
Menurut Riqwan, tolok ukur keberhasilan Lampung Fest bukan hanya dari jumlah pengunjung, tetapi juga dari seberapa besar keterlibatan komunitas serta nilai transaksi ekonomi yang tercipta.
"Kami ingin manfaatnya langsung dirasakan masyarakat, khususnya UMKM kuliner yang selalu mendapat tempat di acara kami,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa tidak ada biaya tiket masuk bagi pengunjung Lampung Fest 2025. Tiket hanya dikenakan untuk acara konser musik.
"Bagi FOLK, Lampung Fest bukan sekadar pesta rakyat, melainkan momentum penting untuk menata ulang arah pariwisata Lampung berbasis kolaborasi lintas sektor,” kata dia.
Sementara itu, anggota FOLK, Ale, menyatakan bahwa festival ini menjadi ajang pembuktian komunitas kreatif Lampung.
"Kami ingin diakui bahwa masyarakat bisa mengadakan festival berskala besar dengan daya dukung sendiri. Jika Lampung Fest sukses, kami siap kembali terlibat dalam event-event berikutnya,” kata Ale.
Lampung Fest 2025 diharapkan menjadi model baru pembangunan pariwisata daerah. Tidak hanya berorientasi pada hiburan dan budaya, tetapi juga mampu memberi dampak nyata bagi perekonomian masyarakat. (*)
Berita Lainnya
-
Bawaslu Harus Mampu Rumuskan Strategi Pengawasan Pemilu
Kamis, 18 September 2025 -
Ruko 3 Lantai di Pasar Gudang Lelang Bandar Lampung Ludes Terbakar, Kerugian Rp 300 Juta
Kamis, 18 September 2025 -
Pegawai Bank BUMN di Bandar Lampung Jadi Tersangka Korupsi Rp 2 Miliar, Ini Modusnya
Kamis, 18 September 2025 -
Momen Ultah ke-26, Alfamart Target Kumpulkan 26 Ribu Kantong Darah di 34 Kota
Kamis, 18 September 2025