Jalan Way Robok Lumpuh Total, PUPR Lambar Fokus Normalisasi Sungai

Akses jalan di tanjakan Way Robok, Lingkungan Seranggas, Kelurahan Pasar Liwa, Kecamatan Balik Bukit. Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Lampung Barat - Pemerintah Kabupaten Lampung Barat (Lambar) bergerak cepat menangani putusnya akses jalan di tanjakan Way Robok, Lingkungan Seranggas, Kelurahan Pasar Liwa, Kecamatan Balik Bukit.
Melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), langkah tanggap darurat segera dilakukan untuk mengantisipasi dampak lebih luas.
Plt Kepala Dinas PUPR Lampung Barat, Mia Miranda, mengatakan akses jalan dari arah Pasar Liwa maupun Sukau telah ditutup total sejak Jumat (19/9/2025) sore.
Penutupan dilakukan bersama aparat kepolisian karena badan jalan yang amblas kini sudah terputus sepenuhnya.
"Jalur sudah kami tutup total sejak kemarin sore untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Saat ini kami sedang menyiapkan alat berat guna penanganan darurat,” jelas Mia, Sabtu (20/9/2025).
Ia menegaskan, prioritas utama saat ini adalah mengatasi aliran Sungai Way Robok yang terganggu akibat kerusakan gorong-gorong besar di bawah jalan amblas. Kondisi itu menyebabkan air menggenang dan berpotensi meluap jika tidak segera ditangani.
"Gorong-gorong tersumbat dan air sungai menggenang. Kalau meluap, kerusakan jalan bisa semakin parah. Ini yang harus segera diselesaikan,” kata dia.
Baca juga : Jalan Tanjakan Way Robok Putus Total, Akses Pengendara dan Pejalan Kaki Lumpuh
Upaya mendatangkan alat berat, lanjutnya, terus diusahakan agar material longsor yang menutup jalur air bisa dibersihkan. Setelah aliran sungai kembali normal, barulah kajian teknis jangka panjang dilakukan untuk menentukan pola perbaikan permanen.
"Perbaikan permanen akan dilakukan berdasarkan kajian menyeluruh kondisi lapangan. Namun saat ini fokus kami adalah mengembalikan arus sungai agar tidak terjadi bencana susulan,” tegasnya.
Pemerintah daerah juga meminta masyarakat bersabar dan menggunakan jalur alternatif selama akses Seranggas ditutup. Menurut Mia, keselamatan warga tetap menjadi prioritas utama dibanding memaksakan kendaraan melintas.
"Kami memahami jalur ini vital bagi masyarakat. Tapi demi keselamatan, warga diminta mematuhi arahan petugas dan berhati-hati selama menggunakan jalur alternatif,” ujarnya.
Selain PUPR, koordinasi juga dilakukan dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan pihak kepolisian. Semua pihak terlibat dalam upaya menjaga kelancaran mobilitas warga di tengah kondisi darurat ini.
Mia menambahkan, langkah cepat sangat diperlukan mengingat jalan tersebut merupakan akses penting penghubung antarwilayah. Jika tidak segera ditangani, potensi lumpuhnya aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat semakin besar.
"Ini bukan hanya soal jalan putus, tapi dampaknya ke masyarakat luas. Karena itu semua pihak harus bergerak bersama,” imbuhnya.
Ia juga meminta masyarakat sekitar untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya saat hujan deras mengguyur wilayah Lampung Barat. Kondisi tanah labil membuat potensi longsor susulan cukup tinggi.
"Mohon masyarakat tetap waspada. Jangan mendekati area jalan amblas karena masih rawan terjadi pergeseran tanah,” tandasnya.
Dengan langkah tanggap darurat ini, pemerintah daerah menargetkan akses Way Robok bisa segera tertangani sementara, sebelum memasuki tahap rekonstruksi permanen. (*)
Berita Lainnya
-
Asa Koperasi Merah Putih dari Titik Nol
Sabtu, 20 September 2025 -
Jalan Tanjakan Way Robok Putus Total, Akses Pengendara dan Pejalan Kaki Lumpuh
Jumat, 19 September 2025 -
Terancam Amblas, Akses Lalu Lintas Jalan Way Robok Ditutup Total
Jumat, 19 September 2025 -
Jalan di Tanjakan Wayrobok Lampung Barat Amblas, Pengendara Diimbau Hati-hati
Jumat, 19 September 2025