• Sabtu, 20 September 2025

Sejumlah Daerah di Lampung Diguyur Hujan Disertai Petir, BMKG Ingatkan Potensi Banjir

Sabtu, 20 September 2025 - 14.44 WIB
19

Sejumlah Daerah di Lampung Diguyur Hujan Disertai Petir, BMKG Ingatkan Potensi Banjir. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Provinsi Lampung resmi memasuki masa peralihan musim atau pancaroba dari kemarau ke musim hujan.

Dampaknya mulai terasa. Sabtu (20/9/2025), hujan deras mengguyur 12 kabupaten/kota disertai petir dan angin kencang, bahkan BMKG telah mengeluarkan peringatan dini banjir untuk beberapa wilayah di Bandar Lampung.

Menurut Koordinator Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Raden Intan Lampung, Rudi Hariyanto, puncak musim hujan diprediksi terjadi antara Desember 2025 hingga Februari 2026.

"Awal musim hujan di Lampung diperkirakan dimulai pertengahan Oktober, meski sebagian wilayah barat sudah mengalaminya sejak September,” jelasnya.

Pola hujan tidak merata ini dipengaruhi oleh kondisi atmosfer yang tak stabil. BMKG mencatat suhu muka laut di perairan Lampung sedang menghangat, serta kelembapan udara di lapisan 850-500 mb mencapai 90%. Fenomena ini memperkuat potensi terbentuknya awan konvektif pemicu hujan lebat dan petir.

Prakirawan BMKG Lampung, Pebri Surgiansyah, menyampaikan bahwa sejak dini hari Sabtu, hujan intensitas ringan hingga lebat turun merata di 12 wilayah.

"Cuaca buruk ini bisa meluas hingga 14 daerah sampai siang hari,” ujar Pebri, Sabtu (20/9/2025).

Ia juga menyebutkan bahwa hujan diperkirakan akan terus terjadi dalam dua hari ke depan.

BMKG dalam peringatan dini tertulis menyebut Kota Bandar Lampung berada dalam status waspada banjir. Kawasan seperti Tanjung Senang, Rajabasa, Sukarame, Labuhan Ratu, dan Teluk Betung masuk daftar daerah rawan genangan akibat hujan beruntun beberapa hari terakhir.

Berdasarkan peta prakiraan cuaca BMKG, daerah Lampung Barat dan sebagian Pesisir Barat memang lebih awal memasuki musim penghujan, yakni sejak September.

Sedangkan Lampung Tengah dan utara baru akan menyusul Oktober mendatang, dan wilayah timur seperti Metro dan Lampung Selatan diperkirakan baru diguyur hujan rutin mulai November.

Meski belum semua daerah memasuki puncak musim hujan, masyarakat diimbau tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang kerap terjadi di masa pancaroba.

"Angin kencang, hujan tiba-tiba, dan petir berpotensi muncul tanpa pola tetap. Kami harap masyarakat mulai mengantisipasi,” tambah Pebri.

Dengan kondisi ini, BMKG meminta warga, terutama yang tinggal di daerah rawan banjir dan longsor, untuk meningkatkan kesiapsiagaan.

Pemerintah daerah juga diharapkan segera mengambil langkah mitigasi, seperti normalisasi saluran air dan kesiapan logistik jika terjadi bencana hidrometeorologi. (*)