• Senin, 22 September 2025

Mikdar Ilyas Tegaskan Program Makan Bergizi Gratis Harus Tetap Berupa Makanan, Bukan Uang Tunai

Senin, 22 September 2025 - 13.24 WIB
16

Anggota DPRD Provinsi Lampung, Mikdar Ilyas. Foto: Yudha/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung – Anggota DPRD Provinsi Lampung, Mikdar Ilyas, menyatakan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi pelajar harus tetap diberikan dalam bentuk makanan siap saji, bukan digantikan dengan uang tunai sebagaimana diusulkan sebagian masyarakat.

Menurut Mikdar, tujuan utama dari program MBG adalah memastikan anak-anak sekolah mengonsumsi makanan bergizi seimbang, bukan sekadar menerima bantuan dalam bentuk dana yang belum tentu digunakan sebagaimana mestinya.

“Saya tetap pada prinsip, lebih baik dalam bentuk makanan. Kalau sudah berupa uang, banyak kemungkinan tidak dipergunakan untuk makan bergizi. Padahal inti dari program ini adalah memastikan anak-anak kita benar-benar makan makanan sehat,” ujar Mikdar saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (22/9/2025).

Ia juga menanggapi kasus-kasus keracunan makanan yang sempat terjadi dalam pelaksanaan program MBG. Menurutnya, kejadian tersebut seharusnya menjadi alasan untuk memperketat pengawasan, bukan untuk mengubah bentuk program.

“Kalau semua dapur penyedia mengikuti aturan, keracunan tidak akan terjadi. Di dapur itu kan ada koki, ada tenaga kesehatan, ada bagian akuntansi. Semuanya sudah ada mekanisme. Kalau ada dapur yang tidak layak, ya jangan diberi izin. Tutup saja, supaya tidak membahayakan anak-anak,” tegasnya.

Politisi Partai Gerindra ini mendorong pemerintah agar lebih selektif dan tegas dalam memilih serta mengawasi dapur penyedia makanan MBG. Menurutnya, masih banyak dapur yang memenuhi standar, dan mereka harus diprioritaskan.

Mikdar juga menekankan pentingnya program MBG sebagai bagian dari strategi jangka panjang dalam menyiapkan generasi emas Indonesia 2045. Ia meyakini bahwa gizi sejak dini sangat menentukan tingkat kecerdasan dan kualitas sumber daya manusia di masa depan.

“Untuk menyiapkan generasi 2045, bukan soal jumlah penduduknya yang kurang, tapi soal kecerdasan. Salah satu yang menentukan kecerdasan adalah makanan bergizi sejak kecil. Maka dari itu, MBG harus diberikan dalam bentuk makanan, bukan uang,” pungkasnya. (*)