• Senin, 22 September 2025

Orang Tua Siswa Setuju Program MBG Diganti Beras atau Barang

Senin, 22 September 2025 - 10.36 WIB
30

Ilustrasi

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dampak semakin banyaknya siswa yang keracunan menu program Makan Bergizi Gratis (MBG), kini muncul usulan agar MBG diganti dengan uang atau beras. Apakah mungkin usulan ini akan terealisasi?

Usulan penggantian program MBG dengan uang ini muncul dari Wakil Ketua Komisi IX DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Charles Honoris, yang  mengusulkan agar MBG diberikan uang tunai kepada orang tua siswa.

Charles mengatakan, banyaknya kasus siswa keracunan MBG terjadi akibat standard operating procedure (SOP) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG yang kurang baik.

Charles mengungkapkan, rata-rata bahan baku menu MBG dipersiapkan pukul 23.00 WIB atau malam sebelum distribusi. Makanan dimasak pukul 04.00 dan dibungkus pukul 07.00 WIB, sementara baru dihidangkan sekitar pukul 11.00-12.00 WIB. Risiko makanan basi dan terkontaminasi bakteri jadi sangat tinggi.

Charles pun mendorong pola lain dalam penyediaan makan bergizi gratis oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Salah satunya, dia mengusulkan memberikan uang kepada orang tua siswa agar bisa menyiapkan makan bergizi untuk anak masing-masing.

"Opsi memberikan uang kepada orang tua murid misalnya. Sehingga orang tua murid bisa menyediakan makanan sendiri untuk anak-anaknya," ujar Charles  kepada wartawan, Jumat (19/9/2025).

Menanggapi usulan ini, Pihak Istana melalui menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi, menilai ide tersebut sah-sah saja disampaikan. Namun, Istana menilai skema yang ada sekarang sudah paling baik.

Prasetyo menegaskan bahwa konsep terbaik adalah memberikan langsung makan siang jadi kepada siswa dan penerima manfaat lainnya. Skema ini dinilai lebih dapat dirasakan manfaatnya daripada diberi dalam bentuk uang tunai.

"Ide kan banyak, bukan berarti ide tidak baik, tapi konsep yang sekarang dijalankan dianggap oleh pemerintah dan BGN yang terbaik untuk dikerjakan," ujar Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (19/9/2025).

Prasetyo menyebut, jika ada catatan masalah pada program MBG, semuanya akan ditampung dan akan diperbaiki. "Kalau nanti ada catatan ya kita akui dan kita perbaiki," lanjut Prasetyo.

Sementara itu, Rossi, warga Langkapura, Bandar Lampung, mengaku setuju jika program MBG diganti dengan beras atau bentuk barang. Sehingga bisa langsung dimanfaatkan oleh siswa.

“Saya setuju kalau diganti beras atau susu atau bisa juga bentuk barang yang lebih bermanfaat buat siswa. Misalnya siswa SD bisa dikasih susu satu dus atau bentuk barang lainnya yang bisa langsung dirasakan manfaatnya,” kata Rossi yang masih memiliki anak duduk di bangku SMP ini, Senin (22/9/2025)

Rossi mengatakan, jika program MBG diganti uang tunai dikhawatirkan nantinya bisa dipakai untuk keperluan yang lain oleh orang tua siswa.

“Kalau diberikan bantuan dalam bentuk uang khawatirnya nanti bisa dipakai untuk keperluan yang lain, bukan untuk membeli makanan bergizi bagi siswa.  Karena kalau dikasih uang bisa disalahgunakan, yang seharusnya buat siswa malah dipakai untuk yang lain,” ungkapnya. (*)