• Senin, 22 September 2025

Pemkot Metro Siapkan 1.520 Dosis Vaksin Rabies untuk 22 Kelurahan

Senin, 22 September 2025 - 11.21 WIB
13

Wali Kota Metro, H. Bambang Iman Santoso saat melepas puluhan tim vaksinasi rabies di Halaman Rumah Dinas Walikota Metro. Foto: Arby/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Pemerintah Kota Metro mengambil langkah strategis dalam upaya melindungi warganya dari ancaman rabies. Walikota Metro H. Bambang Iman Santoso secara resmi melepas 89 petugas pelaksana Vaksinasi Massal Rabies Tahun 2025 di seluruh wilayah Kota Metro, Senin (22/9/2025).

 Walikota menyebut bahwa Metro sebagai kota yang sehat tidak boleh lengah menghadapi ancaman penyakit menular. Rabies, yang dapat ditularkan melalui gigitan anjing, kucing, maupun kera, disebut sebagai penyakit mematikan yang hanya bisa dicegah dengan langkah serius dan konsisten.

“Kota Metro adalah kota yang bersih dan sehat. Namun kita juga tidak bisa lengah. Rabies adalah ancaman nyata. Vaksinasi massal ini bukan hanya melindungi hewan peliharaan, tetapi juga keluarga dan seluruh masyarakat dari risiko rabies,” kata Bambang.

Walikota memberikan pesan khusus kepada para petugas agar menjalankan misi ini dengan penuh dedikasi.

“Kegiatan ini sangat bergantung pada kerja keras dan ketulusan Bapak Ibu sekalian. Laksanakan tugas dengan sepenuh hati, karena ini bukan sekadar pekerjaan, melainkan ikhtiar menyelamatkan nyawa,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Metro, Heri Wiratno menjelaskan bahwa vaksinasi akan digelar selama satu minggu, mulai 22 hingga 29 September 2025.

"Vaksinasi akan menjangkau 22 kelurahan. Target yang dipatok adalah 1.520 dosis vaksin rabies. Jumlah tersebut bersumber dari beberapa dukungan. Sebanyak 820 dosis dari APBD Kota Metro, 200 dosis dari Pemerintah Provinsi Lampung dan 500 dosis dari Pemerintah Pusat," jelasnya.

Meski jumlah hewan penular rabies (HPR) yang terdata di Metro mencapai sekitar 2.800 ekor, Heri mengakui ketersediaan vaksin masih terbatas.

“Untuk tahun ini baru tersedia 1.520 vaksin. Namun pemerintah berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan tersebut secara bertahap,” ujarnya.

Vaksinasi massal rabies ini akan dijalankan oleh tim yang terdiri dari 89 petugas yang terdiri dari 10 dokter hewan, 7 paramedik, 28 penyuluh dan petugas teknis lainnya, ditambah dukungan 22 relawan desa serta petugas kelurahan.

Dengan formasi ini, Pemkot menargetkan pelaksanaan bisa menyentuh langsung masyarakat di semua titik strategis.

Program vaksinasi massal ini bukan hanya sekadar agenda tahunan, melainkan bagian dari roadmap jangka panjang. Heri Wiratno menegaskan, Pemkot Metro sudah menyiapkan strategi hingga tahun 2030 dengan target ambisius Metro Bebas Rabies.

“Mulai tahun ini, semua kegiatan terkait rabies akan ditingkatkan secara terencana. Kami ingin Metro menjadi daerah bebas rabies paling cepat di Lampung, bahkan nasional,” beber Heri.

Rabies dikenal sebagai penyakit dengan tingkat kematian hampir 100 persen jika gejala klinis sudah muncul. Karena itu, vaksinasi pada hewan penular rabies menjadi satu-satunya benteng pencegahan yang efektif. WHO bahkan menargetkan dunia bebas rabies pada 2030, sejalan dengan ambisi Pemkot Metro.

Namun, keberhasilan program ini tidak hanya ditentukan oleh ketersediaan vaksin atau jumlah petugas. Kesadaran masyarakat untuk membawa hewan peliharaannya ke pos vaksinasi menjadi faktor penentu. Tanpa partisipasi publik, program besar ini akan berjalan pincang. (*)