• Selasa, 30 September 2025

Gubernur Instruksikan Kepala Daerah Awasi Ketat Dapur MBG di Lampung

Selasa, 30 September 2025 - 16.15 WIB
13

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal saat dimintai keterangan, Selasa (30/9/2025). Foto: Ria/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menegaskan komitmen pihaknya untuk terus memperketat pengawasan dan memastikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) berjalan sesuai standar.

Hal ini disampaikan Gubernur Mirza usai rapat evaluasi bersama koordinator Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan Satgas MBG, menyusul adanya kasus keracunan yang menimpa ratusan siswa di sejumlah daerah.

"Baru saja kami rapat mendengarkan laporan dari koordinator SPPG dan juga Satgas MBG. Kami lakukan evaluasi sekaligus merencanakan langkah mitigasi agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari," kata dia saat dimintai keterangan, Selasa (30/9/2025).

Mirza menjelaskan, secara prinsip, Standar Operasional Prosedur (SOP) MBG sudah sangat tinggi dan baik. Setiap bulannya program ini telah mendistribusikan lebih dari 28 juta porsi makanan kepada sasaran.

"Kasus pertama baru tercatat pada 28 Agustus. Artinya, selama tujuh bulan penuh ketika SOP dijalankan ketat, hasilnya zero kasus. Begitu ada penurunan sedikit saja dalam penerapan SOP, langsung muncul persoalan," jelasnya.

Karena itu, Gubernur menekankan agar seluruh SPPG dan yayasan pelaksana program MBG kembali disiplin menjalankan SOP sebagaimana awal pelaksanaan.

Ia mengatakan jika kasus keracunan tercatat di tujuh lokasi dengan total sekitar 500 siswa terdampak. Sebagian dirawat hingga dua hari, sementara lainnya hanya mendapatkan perawatan ringan di puskesmas.

"Kejadian ini menjadi pelajaran penting. Mulai hari ini saya akan instruksikan kepada kepala daerah, dinas kesehatan, kader posyandu, puskesmas, hingga lembaga vertikal untuk melakukan pengawasan lebih ketat terhadap dapur MBG di Lampung," ujar Mirza.

Selain soal SOP, Mirza juga menyoroti tantangan ketersediaan bahan pangan lokal. Dengan kebutuhan mencapai puluhan juta porsi per bulan, masyarakat Lampung dinilai belum sepenuhnya siap memenuhi lonjakan permintaan tersebut.

"Intinya, kebutuhan pangan melonjak sangat cepat, sementara produksi lokal belum terantisipasi. Karena itu, Satgas MBG kami dorong mempercepat kerja sama dengan Koperasi Merah Putih untuk mempersiapkan bahan pangan secara berkelanjutan," katanya.

Mirza menegaskan, Pemprov Lampung akan terus mengawal program MBG karena menyangkut kepentingan masyarakat luas, khususnya anak-anak sekolah.

"InsyaAllah dengan perbaikan ini, ke depan tidak ada lagi kejadian serupa. MBG harus berjalan baik seperti tujuh bulan awal, zero kasus," pungkasnya. (*)