• Jumat, 03 Oktober 2025

Parosil Canangkan Program Satu Keluarga Satu Sarjana di Lampung Barat

Kamis, 02 Oktober 2025 - 11.34 WIB
58

Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus saat menghadiri pengajian akbar di Lapangan Pemda, Kamis (2/10/2025). Foto: Echa/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus, menegaskan komitmennya menjadikan pendidikan sebagai kunci memutus rantai kemiskinan di daerahnya.

Hal itu disampaikan dalam pengajian akbar yang digelar di Lapangan Pemda Lampung Barat, Kamis (2/10/2025), dalam rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-34 Kabupaten Lampung Barat.

Dalam sambutannya, Parosil mengumumkan program baru bertajuk Satu Keluarga Prasejahtera Satu Sarjana. Program ini ditujukan bagi keluarga penerima bantuan sosial yang belum memiliki anak bergelar sarjana.

"Pendidikan adalah jalan terbaik untuk mengangkat harkat dan martabat masyarakat. Karena itu, kita canangkan setiap keluarga tidak mampu bisa memiliki minimal satu anak yang menempuh pendidikan tinggi,” kata Parosil.

Ia menjelaskan, keluarga yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) seperti penerima PKH, BLT, maupun BPNT akan diverifikasi dan divalidasi untuk memastikan kelayakan.

Syarat utamanya, dalam keluarga tersebut belum ada yang menyandang gelar sarjana dan anaknya siap melanjutkan pendidikan.

Menurut Parosil, program ini melanjutkan tradisi kepemimpinan sebelumnya yang juga banyak menaruh perhatian pada pendidikan, mulai dari beasiswa kedokteran hingga dukungan untuk beasiswa seni budaya. Bedanya, kini fokus diarahkan lebih merata agar keluarga prasejahtera benar-benar merasakan manfaat.

"Kalau dulu kita siapkan program khusus, kini kita ingin lebih inklusif. Semua keluarga tidak mampu harus punya kesempatan, minimal satu sarjana di rumah mereka,” ujarnya.

Selain soal pendidikan, Parosil juga menyinggung kebijakan bantuan seragam sekolah. Ia menyebut, jika sebelumnya pemerintah menyediakan tiga stel seragam, saat ini diubah menjadi satu stel seragam ditambah satu tas sekolah.

"Memang masyarakat lebih suka tiga stel seragam, tapi kita juga harus menyesuaikan dengan kondisi keuangan daerah. Yang penting semangatnya tetap sama, yaitu membantu anak-anak agar bisa sekolah dengan layak,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Parosil juga berdoa agar masyarakat Lampung Barat selalu sehat, bahagia, dan dijauhkan dari bahaya. Ia menegaskan pentingnya doa bersama dalam setiap ikhtiar pembangunan.

Pembangunan, lanjut Parosil, tidak hanya berfokus pada pendidikan, tetapi juga penataan wilayah. Pemerintah daerah akan memprioritaskan penataan Kota Liwa agar menjadi kawasan yang nyaman dikunjungi sekaligus menarik bagi wisatawan.

"Kita ingin Kota Liwa lebih indah, lebih enak dikunjungi, bahkan bisa jadi destinasi tempat masyarakat berswafoto. Tapi infrastruktur juga tetap jadi prioritas, karena jalan kita masih banyak yang butuh perbaikan,” kata dia.

Parosil mengingatkan masyarakat bahwa kerusakan jalan kerap terjadi akibat meningkatnya jumlah kendaraan dan aktivitas ekonomi. Karena itu, perbaikan infrastruktur butuh dukungan dan pemahaman semua pihak.

Sementara itu, penceramah Ustadz H. Hilman Fauzi, S.E.I., M.E.Sy., yang hadir dalam pengajian akbar tersebut, memberikan pesan penting soal akhlak dan spiritualitas. Menurutnya, pembangunan fisik akan lebih bermakna jika diiringi dengan pembangunan iman dan moral.

"Pemimpin yang istiqamah dan masyarakat yang berakhlak akan menjadikan pembangunan lebih berkah. Doa yang dipanjatkan bersama mudah-mudahan diijabah oleh Allah,” ujar Hilman.

Kehadiran ribuan masyarakat di Lapangan Pemda menandai antusiasme tinggi terhadap kegiatan ini. Selain sebagai ajang syiar agama, momentum tersebut juga dimanfaatkan pemerintah daerah untuk menyampaikan arah kebijakan strategis.

Dengan program pendidikan sebagai pilar utama, peringatan HUT ke-34 Lampung Barat tahun ini diharapkan tidak hanya menjadi seremonial tahunan, melainkan pijakan bagi langkah konkret menuju masyarakat yang lebih sejahtera. (*)