Dari Waynipa ke Tampang Tua Tanggamus, Jalan Baru Siap Buka Isolasi Desa

Rapat koordinasi pembangunan infrastruktur jalan penghubung antarpekon di Ruang Rapat Utama Setdakab Tanggamus, Jumat (3/10/2025). Foto: Sayuti/kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Tanggamus - Rencana pembukaan jalan desa sepanjang 50 kilometer dengan lebar 10 meter yang membentang dari Pekon Way Nipa hingga Pekon Tampang Tua, Kecamatan Pematangsawa, Kabupaten Tanggamus, akhirnya disepakati dan segera dimulai.
Sembilan pekon di wilayah selatan Pematangsawa sepakat patungan Rp50 juta per pekon, sehingga terkumpul Rp450 juta melalui Badan Kerja Sama Antar Desa (BKAD).
Kesepakatan ini terungkap dalam rapat koordinasi pembangunan infrastruktur jalan penghubung antarpekon di Ruang Rapat Utama Setdakab Tanggamus, Jumat (3/10/2025).
Rapat dipimpin Asisten II Setdakab Tanggamus Hendra Wijaya Mega, Kepala Dinas PMD Arpin, dan diikuti Dandim 0424/Tanggamus Letkol Inf Dwi Djunaidi Mulyono, Kasi Datun Kejari Tri Nurandi Sinaga, serta utusan Polres Tanggamus.
Selain itu hadir pula perwakilan Balai Besar TNBBS Sasriful Yadi, Sekretaris Bapperida Feri Septiawan, Sekretaris Inspektorat Gustam, Kabag Hukum Arif Rahmat, hingga Camat Pematangsawa Syaifuddin Sarip. Sementara Sekda Tanggamus, Suaidi, mengikuti rapat secara daring.
Dalam kesempatan itu, Hendra Wijaya Mega menegaskan bahwa anggaran yang ada dapat diarahkan untuk penataan pembangunan jalan dengan mekanisme input ulang melalui aplikasi khusus. Menurutnya, langkah ini penting agar pembukaan jalan benar-benar tepat sasaran.
"Kepala pekon sudah bisa action membuka badan jalan. Semangat ini luar biasa, apalagi pembukaan jalan ini berada di bibir pantai yang sangat potensial untuk sektor pariwisata dan pembangunan wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T),” ujarnya.
Baca juga : Pembangunan Jalan Tembus Way Nipah–Tampang Tua Tanggamus Akan Dimulai Bertahap
Ketua APDESI Kecamatan Pematangsawa, Aprial, berharap pemerintah daerah dapat menyiapkan lebih dari satu unit alat berat. Hal itu untuk mengantisipasi kendala teknis di lapangan, mengingat kondisi geografis wilayah yang penuh akar pohon dan sulit ditembus tanpa peralatan memadai.
"Harapan kami jangan kurang dari dua alat berat. Kami sudah sampaikan hal ini juga kepada Bupati. Lokasi yang akan dibuka memang benar-benar dibutuhkan masyarakat. Jangan sampai terkendala hanya karena minim peralatan,” ungkapnya.
Dukungan juga datang dari perwakilan Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Sasriful Yadi, yang menegaskan pihaknya tidak keberatan selama jalur yang dibuka tidak bersinggungan langsung dengan kawasan konservasi.
"Secara kebetulan jalur yang akan dibuka ini tidak ada yang bersinggungan dengan kawasan hutan konservasi di TNBBS, jadi kami mendukung penuh,” katanya.
Kepala Dinas PMD Arpin menegaskan bahwa pembangunan jalan ini bukan rencana baru. “Sejak 2022 sudah dimapping oleh Dinas PUPR dan selalu muncul dalam Musrenbang tingkat pekon dan kecamatan, namun belum terealisasi. Kini seluruh masyarakat bermufakat agar jalan ini diwujudkan,” kata Arpin.
Menurut Arpin, jalur yang akan dibuka menghubungkan sejumlah pekon, yakni Way Nipa, Teluk Brak, Karang Brak, Tirom, Kaurgading, Way Asahan, Martanda, Tampang Muda, hingga Tampang Tua.
"Harus dipertimbangkan jalurnya agar efektif, karena ini juga sudah disepakati oleh Bupati,” tambahnya.
Pemkab Tanggamus, lanjut Arpin, memastikan dukungan dengan menyiapkan dua unit alat berat. Namun biaya bahan bakar ditanggung pekon secara swadaya.
"Jadi sudah jelas, pembukaan badan jalan sudah bisa dilaksanakan usai rapat ini, dengan dukungan Pemkab Tanggamus menyiapkan dua unit alat berat, sementara BBM ditanggung oleh pekon,” katanya.
Camat Pematangsawa, Syarifuddin Sarip, menjelaskan bahwa pembangunan jalan ini merupakan inisiatif sembilan pekon di wilayah selatan Kecamatan Pematangsawa yang tergabung dalam BKAD.
"Setiap pekon berkontribusi sebesar Rp50 juta sehingga total terkumpul Rp450 juta. Dana itu sudah masuk ke kas BKAD dan akan digunakan untuk pembukaan badan jalan serta pembangunan pos pengamanan di pintu masuk Kecamatan Pematangsawa maupun bagian selatan,” kata Syarifuddin.
Ia menambahkan, tanah calon trase jalan sepanjang 50 kilometer tersebut telah dihibahkan oleh masyarakat kepada kepala pekon, dan selanjutnya sudah diserahkan kepada camat.
"Seluruh masyarakat sudah bermufakat agar pembangunan jalan ini dapat diwujudkan. Bahkan beberapa titik sudah mulai dikerjakan, seperti di Pekon Way Nipa yang membuka badan jalan lebih dari 100 meter dari bibir pantai,” ujarnya.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Tanggamus, Bowo Nugroho, mengatakan bahwa pada 2023 pihaknya sudah melakukan survei pendahuluan terhadap jalur yang direncanakan.
Jalan tersebut dipandang strategis karena memiliki potensi besar untuk mendukung akses wisata, termasuk kawasan konservasi Tambling (Tampang–Belimbing).
Meski demikian, sejumlah titik seperti di Karang Brak dan Tirom membutuhkan perhatian khusus karena kondisi geografisnya cukup sulit.
“Jika tahun ini ada alokasi anggaran, maka pembangunan jalan bisa segera diwujudkan. Namun harus dilakukan pemetaan menyeluruh dan memastikan status jalan yang kini bukan lagi jalan kabupaten,” kata Bowo.
Kasi Datun Kejari Tanggamus, Tri Nurandi Sinaga, menekankan agar setiap tahapan pembangunan dilakukan sesuai prosedur hukum. Ia mengingatkan jangan sampai ada penyimpangan karena proyek ini menyangkut penggunaan uang negara.
"Tujuan utama pembangunan jalan desa adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jadi harus dipastikan tidak ada perbuatan melawan hukum, baik fiktif maupun penyalahgunaan anggaran,” tegasnya.
Sekda Tanggamus, Suaidi, menyatakan dukungan penuh atas rencana pembukaan jalan sepanjang 50 kilometer tersebut. Ia menekankan pentingnya sinergi semua pihak, mulai dari Polres, Kodim, kejaksaan, hingga masyarakat, mengingat pembukaan jalan baru berpotensi menghadapi kendala geografis maupun gangguan satwa liar.
"Paling tidak di awal 2025 seluruh badan jalan sudah terbuka. Soal pengerasan atau pengaspalan bisa kita pikirkan kemudian dengan dukungan pemerintah pusat. Yang jelas, langkah awal ini sangat penting untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” kata Suaidi.
Dukungan penuh juga disampaikan Dandim 0424/Tanggamus, Letkol Inf Dwi Djunaidi Mulyono. Ia menilai pembangunan jalan desa akan berdampak besar terhadap peningkatan akses pendidikan, ekonomi, dan kesehatan warga.
“Kalau jalan ini terbuka, ibu hamil tidak perlu lagi melahirkan dengan risiko harus menyeberang laut. Kami juga menekankan pentingnya mitigasi agar bisa berdampingan dengan satwa liar, sehingga pembangunan dan konservasi tetap berjalan beriringan,” ujarnya.
Adapun sembilan kepala pekon yang mengikuti rapat, yaitu Aprial (Way Nipa, Ketua APDESI Kecamatan Pematangsawa), Suyono (Batu Brak), Hendra Gunawan (Karang Brak), Hamdan (Tirom), Abuzar (Kaurgading), Hartono (Way Asahan), Sumartono (Martanda), Hamid (Tampang Muda), dan Mat Basir (Tampang Tua). (*)
Berita Lainnya
-
Gelombang Isu Reshuffle Menguat, Sejumlah Pejabat Tanggamus Masuk Daftar 'Kursi Panas'
Jumat, 03 Oktober 2025 -
Warga Keluhkan Maraknya Pencurian Hasil Kebun di Bandar Negeri Semuong Tanggamus
Kamis, 02 Oktober 2025 -
Pasar Kotaagung Tanggamus Kian Sepi, Puluhan Kios Gulung Tikar
Kamis, 02 Oktober 2025 -
Batalyon Infanteri Teritorial Bakal Dibangun di Tanggamus
Rabu, 01 Oktober 2025