• Sabtu, 04 Oktober 2025

Mbayan Subuh Warnai Kegiatan I’tikaf di Masjid Agung Al Hijrah

Sabtu, 04 Oktober 2025 - 14.24 WIB
29

Mbayan Subuh Warnai Kegiatan I’tikaf di Masjid Agung Al Hijrah. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dalam rangkaian kegiatan I’tikaf yang berlangsung di Masjid Agung Al Hijrah, jamaah dengan khusyuk mengikuti tausiah setelah pelaksanaan salat Subuh berjamaah pada Jumat (3/10/2025).

Kegiatan yang dikenal dengan sebutan Mbayan Subuh ini dihadiri oleh jamaah dari berbagai kalangan, mulai dari masyarakat umum, pelajar, hingga tokoh masyarakat, yang datang dengan penuh semangat sejak dini hari.

Mbayan Subuh merupakan salah satu agenda rutin dalam rangkaian I’tikaf, dilaksanakan setiap selesai salat lima waktu, dan pada tahun ini berlangsung mulai 2 hingga 5 Oktober 2025.

Dalam kesempatan tersebut, tausiah disampaikan oleh Ustadz Komjen Pol (Purn) Anton Bachrul Alam, dengan tema “Syukur Hidup, Menghidupkan Hati dengan Dzikir dan Doa serta Mengikuti Ajaran Rasulullah SAW".

Dalam ceramahnya, beliau menekankan pentingnya menjaga kedekatan dengan Allah SWT melalui salat, dzikir, serta memperbanyak doa, khususnya di waktu-waktu mustajab.

Suasana penuh kekhusyukan terasa di seluruh ruangan masjid. Jamaah tampak antusias menyimak setiap pesan yang disampaikan, menjadikan kegiatan ini bukan hanya ajang menambah ilmu agama, tetapi juga mempererat ukhuwah Islamiyah antarjamaah di Masjid Agung Al Hijrah.

Salah satu panitia I’tikaf, Ustadz H. Jafar, menjelaskan bahwa Mbayan Subuh menjadi kegiatan rutin selama masa I’tikaf.

"Kami berharap kegiatan ini menjadi wasilah untuk menambah keimanan dan memperkuat semangat beribadah,” ujarnya.

Rangkaian I’tikaf di Masjid Agung Al Hijrah tidak hanya diisi dengan salat malam, dzikir, dan doa, tetapi juga dengan kajian serta tausiah yang memberikan pencerahan rohani.

Dengan adanya Mbayan Subuh ini, diharapkan jamaah semakin termotivasi untuk meningkatkan kualitas ibadah dan amal saleh dalam kehidupan sehari-hari.

Renungan Subuh: Jangan Dustakan Ayat-Ayat Allah

Ayat-ayat Allah bukan sekadar huruf dan lafaz, melainkan getaran cinta dari langit. Ia hadir dalam setiap desir angin, gemuruh ombak, bahkan dalam hening doa di tengah malam.

Tsunami, gempa, banjir atau bencana lainnya bagi hati yang beriman, bukan hanya murka, melainkan juga kasih sayang Allah yang mengajak hamba-Nya untuk kembali kepada-Nya.

Al-Qur’an adalah cahaya yang menyingkap masa depan. Ia berbicara dengan bahasa rahmat, tentang doa yang mengguncang Arasy, tentang hamba yang terjaga di sepertiga malam, meneteskan air mata dalam kerinduan kepada Tuhannya.

Ketika manusia tak mendengar, langit justru memperhatikan. Ketika lidah tak lagi mampu berkata, Allah membaca isi hati.

Sebagaimana firman Allah dalam QS. Yunus: 61:

"Dan tiadalah kamu berada dalam suatu keadaan, dan tiadalah kamu membaca suatu ayat dari Al-Qur’an, dan tiadalah kamu mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu ketika kamu melakukannya…”

Maka, jangan dustakan ayat-ayat-Nya. Setiap ayat adalah panggilan cinta. Setiap peringatan adalah pelukan halus. Setiap musibah adalah surat rindu dari Allah untuk hamba-Nya.

Dan ingatlah, ada doa yang tak terdengar di bumi, tapi bergema di langit. Ada air mata yang tak dilihat manusia, tapi diangkat oleh malaikat. Ada kerinduan yang tak terucap, tapi telah sampai kepada-Nya yang Maha Mendengar. (*)