• Senin, 06 Oktober 2025

DPRD Dorong Pemprov Lampung Tingkatkan Kesiapsiagaan Hadapi Musim Hujan

Senin, 06 Oktober 2025 - 14.50 WIB
28

Anggota Komisi V DPRD Provinsi Lampung, Andika Wibawa. Foto: Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Anggota Komisi V DPRD Provinsi Lampung, Andika Wibawa, mendorong Pemprov Lampung dan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk lebih siap menghadapi potensi bencana yang meningkat saat memasuki musim hujan tahun ini.

Menurut Andika, kesiapsiagaan harus dilakukan sejak dini, terutama di wilayah-wilayah yang diketahui rawan bencana seperti banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung.

"Dorongan kami kepada OPD terkait dalam menyambut musim hujan ini adalah agar lebih bersiap, terutama di daerah-daerah yang rawan bencana. Himbauan juga kepada para pemimpin di daerah agar mempersiapkan diri, sedia payung sebelum hujan, jangan sampai setelah musibah terjadi baru kita panik," ujarnya saat dimintai keterangan, Senin (6/10/2025).

Ia mencontohkan, wilayah Kota Bandar Lampung yang kerap dilanda banjir setiap musim hujan seharusnya sudah melakukan langkah antisipatif sejak sekarang.

"Kalau memang di daerah tersebut sering terjadi banjir, maka pimpinan daerah harus memerintahkan OPD seperti dinas kebersihan untuk membersihkan saluran air di titik-titik rawan banjir. Pembersihan drainase juga penting dilakukan secara rutin," tegasnya.

Selain itu, Andika menekankan pentingnya kesiapan logistik dan bantuan sosial bagi masyarakat terdampak bencana.

Ia mengingatkan agar persediaan bantuan sudah disiapkan sebelum kejadian, bukan setelah bencana terjadi.

"Pemda harus memastikan logistik bantuan sudah tersedia, terutama di daerah yang sering mengalami banjir seperti Bandar Lampung, kemudian longsor di Lampung Barat, Pesisir Barat dan Tanggamus," tambahnya.

Ia juga meminta BPBD, Dinas Sosial serta OPD lain yang berhubungan langsung dengan penanggulangan bencana agar berkoordinasi lebih intensif menghadapi puncak musim hujan.

"Jangan sampai saat sudah kejadian baru kita mencari bantuan. Kesiapsiagaan ini harus dilakukan bersama-sama dan terencana," pungkasnya.

Diberitakan sebelum nya Provinsi Lampung mencatat sebanyak 93 kejadian bencana selama periode 1 Januari hingga 6 Oktober 2025.

Dari total kejadian tersebut, bencana banjir mendominasi dengan 73 peristiwa, disusul cuaca ekstrem sebanyak 16 kejadian, dan tanah longsor sebanyak 3 kejadian.

Dampak dari berbagai bencana ini cukup besar. Tercatat 14 orang meninggal dunia, serta 283.989 warga terdampak yang terpaksa menderita maupun mengungsi.

Selain itu, terdapat 1.806 unit rumah mengalami kerusakan, dengan rincian 1.513 rusak ringan, 151 rusak sedang, dan 142 rusak berat.

Tak hanya permukiman warga, bencana juga menyebabkan kerusakan pada 3 unit fasilitas pendidikan dan 1 rumah ibadah di sejumlah wilayah. (*)