• Selasa, 07 Oktober 2025

Polisi Gagalkan Tawuran Pelajar di Metro, Tujuh Sajam Disita

Senin, 06 Oktober 2025 - 10.11 WIB
579

Empat pelajar yang diduga hendak tawuran berhasil diamankan di Mapolsek Metro Utara berikut dengan sejumlah barang bukti senjata tajam. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Metro - Situasi keamanan di Kota Metro kembali terusik oleh ulah sekelompok remaja. Empat pelajar diamankan aparat Polsek Metro Utara setelah kedapatan menyimpan berbagai senjata tajam yang diduga akan digunakan untuk aksi tawuran antar pelajar.

Penangkapan dilakukan pada Minggu malam, 5 Oktober 2025, sekitar pukul 21.45 WIB di Jalan Tekukur RT 10 RW 02, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Metro Utara.

Informasi awal diperoleh dari masyarakat yang melaporkan adanya segerombolan remaja dengan gelagat mencurigakan di lokasi tersebut. Menindaklanjuti laporan, petugas piket Polsek Metro Utara segera bergerak menuju tempat kejadian perkara (TKP).

Saat pemeriksaan dilakukan, polisi menemukan sejumlah senjata tajam yang disimpan di rumah salah satu pelajar. Barang bukti yang berhasil diamankan antara lain 1 bilah samurai panjang, 2 bilah celurit panjang, dan 4 senjata tajam jenis corbek.

Kapolres Metro, AKBP Hangga Utama Darmawan menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan awal terungkap fakta mengejutkan bahwa senjata-senjata itu tidak diperoleh dengan cara konvensional, melainkan dibeli melalui platform daring dari grup WhatsApp jual beli barang bekas.

Hal tersebut membuka potret baru bahwa arus peredaran senjata tajam kini semakin mudah diakses, bahkan oleh anak-anak usia pelajar.

"Keempat pelajar yang diamankan diketahui bagian dari geng remaja bernama Archive206top. Tidak hanya itu, mereka juga diduga sebelumnya ikut terlibat tawuran pada dini hari sekitar pukul 01.00 WIB, di Jalan AH. Nasution, perbatasan antara Kota Metro dan Kabupaten Lampung Timur.

"Pada kejadian tersebut, kelompok ini bergabung dengan geng pelajar lain, Pesonadelapanboys dan terlibat bentrok melawan sekelompok pelajar dari salah satu SMP di Metro Utara," ungkap Kapolres, Senin (6/10/2025).

Kapolres juga mengapresiasi peran aktif masyarakat dalam mencegah aksi tawuran. Kini keempat pelajar itu menjalani pemeriksaan intensif di Mapolsek Metro Utara. Polisi masih mendalami asal-usul senjata tajam tersebut dan menelusuri kemungkinan adanya pihak lain yang terlibat dalam jaringan geng pelajar yang semakin marak.

“Laporan cepat dari warga sangat membantu kami dalam mencegah potensi keributan. Kami mengimbau orang tua agar lebih memperhatikan pergaulan anak-anaknya,” ujar Kapolres.

Ia menegaskan bahwa Polres Metro bersama Polsek jajaran akan memperketat patroli dan memperkuat pembinaan di sekolah-sekolah. Tidak hanya penindakan, tetapi juga edukasi dan langkah preventif terus dilakukan.

“Sinergi antara polisi, sekolah, dan keluarga adalah kunci utama. Kami tidak hanya bertindak represif, tapi juga memberikan pendekatan pembinaan agar anak-anak ini tidak semakin terseret dalam lingkaran kenakalan remaja,” tambahnya.

Fenomena geng pelajar bersenjata tajam di Metro menjadi alarm serius. Tawuran yang melibatkan senjata bukan sekadar perkelahian remaja biasa, melainkan potensi tindak pidana yang bisa merenggut nyawa. Penemuan senjata jenis samurai, celurit, hingga corbek di tangan anak usia sekolah menandakan adanya eskalasi kenakalan yang mengarah pada kriminalitas.

Masyarakat berharap pihak kepolisian tidak hanya berhenti pada penangkapan pelaku, tetapi juga mengusut tuntas jalur distribusi senjata tajam yang kian mudah diakses. Selain itu, pihak sekolah bersama orang tua dituntut lebih peduli, karena lemahnya kontrol lingkungan sering kali menjadi pintu masuk pergaulan negatif.

Polisi menegaskan, setiap bentuk kenakalan remaja yang meresahkan akan ditindak tegas. Namun pada saat yang sama, aparat juga akan terus mendorong langkah persuasif agar generasi muda Metro dapat tumbuh disiplin, berkarakter positif, dan tidak menjadi korban dari budaya kekerasan. (*)