• Rabu, 15 Oktober 2025

Permen Herbal dari Hutan Pesawaran, Inovasi Manis Petani Wono Harjo

Rabu, 15 Oktober 2025 - 10.59 WIB
19

Pelatihan di Balai Kelompok Tani Hutan Wono Harjo. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Pesawaran - Inovasi menarik lahir dari tangan-tangan petani hutan di Kabupaten Pesawaran, Lampung. Anggota Kelompok Tani Hutan (KTH) Wono Harjo di Kecamatan Padang Cermin kini mampu mengolah buah pala menjadi permen herbal yang bernilai ekonomi tinggi.

Kegiatan melalui pendampingan dosen Program Studi Rekayasa Kehutanan Institut Teknologi Sumatera (Itera) ini merupakan bagian dari Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Itera tahun 2025, yang bertujuan meningkatkan nilai tambah hasil hutan bukan kayu (HHBK) lokal.

Tim dosen yang diketuai oleh Maeda Wahyuningrum, S.Hut., M.Si., bersama sejumlah mahasiswa, turun langsung memberikan pelatihan di Balai Kelompok Tani Hutan Wono Harjo. Kegiatan tersebut diikuti dengan antusias oleh para anggota kelompok dan masyarakat sekitar.

Selama pelatihan, peserta diajarkan proses pengolahan buah pala mulai dari pemilihan bahan baku, teknik menjaga kandungan bioaktif alami, hingga pembuatan permen herbal dengan cita rasa khas rempah.

Tak hanya itu, peserta juga mendapatkan materi mengenai strategi pengemasan dan pemasaran produk lokal berkelanjutan agar mampu bersaing di pasar modern.

Ketua pelaksana, Maeda Wahyuningrum, menjelaskan bahwa buah pala selama ini hanya dimanfaatkan sebatas rempah dapur, padahal memiliki potensi besar sebagai bahan baku produk kesehatan alami.

"Kami ingin masyarakat desa hutan mampu menghasilkan produk bernilai ekonomi tinggi tanpa merusak ekosistem. Prinsipnya, lestari dan produktif bisa berjalan bersama,” ujarnya.

Program ini juga mengajarkan prinsip ekonomi sirkular, di mana limbah olahan pala, seperti kulit dan ampas buah, dapat dimanfaatkan kembali sebagai bahan tambahan pupuk organik atau diolah menjadi produk turunan lainnya.

Dengan cara ini, tidak ada bagian dari pala yang terbuang percuma, sekaligus mendukung pertanian berkelanjutan di wilayah hutan.

Kegiatan pengabdian ini didanai melalui Hibah PkM Itera Tahun 2025 berdasarkan Nomor Kontrak: 1999ag/IT9.2.1/PM.01.01/2025, yang mendukung penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna di masyarakat.

Dana hibah tersebut memungkinkan tim dosen untuk memberikan pelatihan aplikatif sekaligus pendampingan berkelanjutan bagi kelompok tani.

Inovasi olahan pala menjadi permen herbal ini diharapkan mampu membuka peluang ekonomi baru bagi petani hutan. Selain meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, kegiatan ini juga memperkuat kesadaran pentingnya mengelola hasil hutan bukan kayu secara bijak dan bernilai tambah.

Ke depan, KTH Wono Harjo diharapkan menjadi model kelompok tani hutan produktif dan inovatif di Pesawaran.

Melalui kolaborasi antara akademisi dan masyarakat, potensi pala yang selama ini tersembunyi dapat menjadi ikon produk unggulan desa hutan yang sehat, alami, dan berdaya saing. (*)