• Kamis, 16 Oktober 2025

16 ASN Berebut 3 Kursi Strategis Eselon II di Kota Metro

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10.22 WIB
838

16 ASN Berebut 3 Kursi Strategis Eselon II di Kota Metro. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Metro - Dinamika peta kekuasaan birokrasi di Kota Metro kembali menghangat. Sebanyak 16 Aparatur Sipil Negara (ASN) kini terlibat dalam pertarungan senyap memperebutkan tiga kursi strategis pejabat eselon II, dalam ajang Seleksi Terbuka (Selter) Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) tahun 2025.

Kursi yang diperebutkan bukan sembarangan, mulai dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Kepala BKPSDM serta Asisten II bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah. Tiga posisi ini berdiri di simpul vital pengambilan kebijakan dan perencanaan pembangunan daerah.

"Sampai dengan terakhir kemarin, total berkas yang masuk ada 21 berkas. Dari total berkas itu hanya 16 orang yang mendaftar. Jadi ada beberapa yang mendaftar lebih dari satu formasi," kata Plt. Kepala BKPSDM Kota Metro, Suwandi saat dikonfirmasi, Kamis (16/10/2025).

Menurutnya, angka itu bukan sekadar statistik administratif, melainkan cerminan antusiasme dan keyakinan diri para ASN terhadap relevansi kompetensinya dengan jabatan yang diperebutkan. 

Masing-masing kursi membawa beban dan makna berbeda dalam arah pemerintahan Wali Kota H. Bambang Iman Santoso dan Wakilnya, Dr. M. Rafieq Adi Pradana.

Dimana posisi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menuntut sosok yang memahami ekosistem layanan dasar, kesejahteraan guru, serta revitalisasi budaya lokal. Kepala BKPSDM menjadi jantung dalam reformasi ASN dan mengelola talenta, merit system, dan pembinaan SDM birokrasi.

Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan merupakan arsitek koordinasi lintas OPD dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek pembangunan daerah.

"Ketiga jabatan ini bukan hanya tentang kemampuan teknis, tapi juga kemampuan membaca dan menavigasi dinamika antar perangkat daerah agar dapat memimpin OPD dengan baik kedepannya," ujar Suwandi.

Di formasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, persaingan terlihat ketat antara figur yang telah lama berkiprah di lapangan dan mereka yang berpengalaman dalam kebijakan makro pendidikan.

Sementara untuk formasi Kepala BKPSDM, peta kandidat tampak lebih kompleks. Ada figur dengan pengalaman struktural kuat, ada pula yang berasal dari lembaga kesehatan dan keuangan, membawa perspektif manajemen organisasi yang berbeda.

Kursi Asisten Perekonomian dan Pembangunan menjadi medan adu strategi bagi pejabat dengan jam terbang lintas sektor. Menariknya, beberapa peserta mendaftar pada lebih dari satu formasi. Fenomena ini menjelaskan selisih antara jumlah berkas sebanyak 21 dan jumlah individu sebanyak 16 orang.

Menurut Suwandi, hal tersebut tidak melanggar aturan. Justru, menjadi cermin adanya ASN yang memiliki kapabilitas lintas sektor dan kepercayaan diri tinggi.

"Yang melamar di dua simpul jabatan itu tidak masalah karena rekam jejaknya memang lintas bidang. Itu sah dan memperkaya kompetisi,” ungkapnya.

Selain berasal dari internal, Selter kali ini juga diwarnai pelamar dari luar Kota Metro. Salah satunya berasal dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Lampung, yang melamar posisi di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

"Kehadiran kandidat dari luar daerah menunjukkan bahwa Metro memiliki daya tarik karier dan reputasi birokrasi yang kuat. Mereka melihat Metro sebagai laboratorium reformasi yang hidup,” terang Suwandi.

Seleksi terbuka ini menjadi ujian nyata bagi komitmen reformasi ASN di Metro. Di satu sisi, ajang ini menegaskan tekad pemerintah kota untuk menerapkan sistem merit secara konsisten. Namun di sisi lain, publik juga menaruh harapan agar proses ini benar-benar steril dari intervensi politik dan transaksi jabatan.

Para pengamat birokrasi menilai, tahun 2025 akan menjadi momentum penting, apakah Kota Metro mampu menunjukkan praktik seleksi berbasis kompetensi yang transparan, atau justru kembali terjebak pada ritual formalitas yang sarat kompromi.

"Jumlah boleh banyak, tapi yang kita tunggu adalah siapa yang benar-benar layak. Seleksi terbuka ini bukan sekadar ajang promosi jabatan, tetapi peta masa depan birokrasi Metro. Dari 16 nama itu, hanya tiga yang akan lolos dan menjadi bagian dari poros baru pemerintahan Bambang-Rafieq," ungkap Dr. (Cand) Ari Gusnita, pengamat politik dari FISIP Universitas Dharma Wacana Metro, Kamis (16/10/2025).

"Jumlah berkas boleh 21, tapi substansinya 16 nama yang akan membuktikan kapasitas. Kami melihat kompetisi pada tahun pertama pemerintahan Bambang-Rafieq ini cukup representatif untuk kebutuhan tiga kursi strategis tersebut,” tandasnya.

Sementara itu, dari data yang dihimpun Kupastuntas.co, pendaftaran peserta Selter telah ditutup pukul 14.00 WIB, Rabu (15/10/2025). Tercatat sebanyak 16 calon Pejabat Tinggi Pratama telah mengirimkan sebanyak 21 berkas ke ASN Karir BKN.

Sebanyak 6 pejabat yang mengikuti Selter Kepala disdikbud Kota Metro masing-masing ialah : 

  1. Eka Syafrianto, yang kini menjabat Kabag Kesra Pemkot Metro. 
  2. Dr. Agus Muhammad Septiana, yang kini menjabat Kabid Pengembangan Kompetensi Manajerial pada BPSDM Daerah Provinsi Lampung. 
  3. Edward MZ, yang kini menjabat sebagai pelaksana pada BPPRD Kota Metro
  4. Fezal Aferizal, yang kini menjabat sebagai Kabid Pembinaan Pendidikan Dasar pada Disdikbud Kota Metro. 
  5. Zaki Mubaroq, yang kini menjabat Kabag organisasi Pemkot Metro. 
  6. Martati, yang kini menjabat sebagai Kepala UPTD SMP Negeri 2 Metro.

Lalu yang mengikuti Selter Kepala BKPSDM Kota Metro terdapat 8 calon Pejabat Tinggi Pratama. masing-masing dari mereka ialah : 

  1. Surahman, yang kini menjabat Kabag administrasi pembangunan Pemkot Metro. 
  2. Al Fajar Nasution, yang kini menjabat sebagai Sekretaris Disporapar Kota Metro. 
  3. Renny Maisari, yang kini menjabat sebagai Kabid pengembangan perekonomian dan pemberdayaan masyarakat desa pada Dinas PMDT Provinsi Lampung. 
  4. Hendarto, yang kini menjabat sebagai wakil direktur perencanaan, keuangan dan ketatausahaan UPTD RSUD Ahmad Yani Metro. 
  5. M. Andi, yang kini menjabat sebagai Sekretaris DKP3 Kota Metro. 
  6. Budi Dwi Radias Tanto, yang kini menjabat sebagai sekretaris DPKP Kota Metro. 
  7. Abu Mansur Al Maturidi, yang kini menjabat sebagai kepala bidang operasional Tibum dan ketentraman masyarakat pada Satpol PP Kota Metro. 
  8. Ismet, yang kini menjabat sebagai kepala DPM-PTSP Kota Metro. 

Kemudian Selter terakhir ialah Asisten perekonomian dan pembangunan sekertaris daerah Kota Metro yang diikuti oleh 7 kandidat calon pejabat tinggi pratama. masing-masing dari mereka ialah :

  1. Surahman, yang kini menjabat Kabag administrasi pembangunan Pemkot Metro. 
  2. Abu Mansur Al Maturidi, yang kini menjabat sebagai kepala bidang operasional Tibum dan ketentraman masyarakat pada Satpol PP Kota Metro. 
  3. dr. Hasril Syahdu, yang kini menjabat sebagai wakil direktur pelayanan pada UPTD RSUD Ahmad Yani Metro. 
  4. Budi Dwi Radias Tanto, yang kini menjabat sebagai sekretaris DPKP Kota Metro. 
  5. Al Fajar Nasution, yang kini menjabat sebagai Sekretaris Disporapar Kota Metro.
  6. Dr. Kusbani, yang kini menjabat Sekretaris pada Dinas Perdagangan Kota Metro. 
  7. Hendarto, yang kini menjabat sebagai wakil direktur perencanaan, keuangan dan ketatausahaan UPTD RSUD Ahmad Yani Metro.

Kini, publik menanti siapa yang akan menempati tiga kursi itu dan apakah seleksi kali ini benar-benar akan melahirkan birokrat terbaik, bukan sekadar yang paling dekat dengan kekuasaan. (*)