Harga Tomat dan Terong Anjlok, Petani di Lampung Barat Merugi

Para pedagang kebutuhan pokok termasuk Tomat dan Terong saat menjajakan dagangan nya di Pasar Liwa, Kecamatan Balik Bukit. Foto: Echa/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Lampung Barat - Harga
komoditas hortikultura seperti tomat dan terong di Kecamatan Balik Bukit,
Kabupaten Lampung Barat, anjlok dalam sepekan terakhir. Kondisi tersebut
membuat para petani terpaksa menjual hasil panen dengan harga rendah, bahkan
nyaris tanpa keuntungan.
Di tingkat petani, harga tomat kini hanya
berkisar Rp3.500 per kilogram, sedangkan terong ungu turun drastis hingga
Rp2.000 per kilogram. Anjloknya harga dua komoditas ini terjadi di tengah
melimpahnya hasil panen yang justru membuat petani merugi.
Said, salah satu pedagang di Pasar Liwa,
Kecamatan Balik Bukit, membenarkan bahwa harga dua komoditas tersebut mengalami
penurunan signifikan sejak beberapa hari terakhir. Menurutnya, pasokan tomat
dan terong dari petani meningkat tajam sehingga mempengaruhi harga jual di
pasaran.
“Sekarang kami beli tomat dari petani Rp3.500
per kilo, dan jual ke konsumen antara Rp7.000 sampai Rp8.000 per kilo. Untuk
terong ungu, kami ambil dari petani Rp2.000 per kilo, dijual sekitar Rp5.000 di
pasar,” ujar Said, kepada wartawan, Jumat (17/10/2025).
Ia menambahkan, pedagang juga menghadapi
beban tambahan seperti biaya angkut dan sewa lapak, sehingga tidak bisa menekan
harga jual terlalu rendah. “Kami juga menyesuaikan harga agar tetap bisa
bertahan di tengah kondisi seperti ini,” katanya.
Di sisi lain, para petani mengaku terpaksa
menjual hasil panen mereka meski dengan harga murah agar tidak membusuk di
lahan. Pasalnya, tomat dan terong termasuk komoditas yang tidak tahan lama dan
sulit disimpan.“Kalau tidak segera dijual, bisa busuk semua. Jadi meskipun
harga murah, tetap kami lepas supaya tidak rugi besar,” ujarnya.
Ia menuturkan, biaya tanam, pupuk, dan
perawatan cukup tinggi, namun hasil panen kali ini tidak sebanding dengan
pengeluaran. Yanti, petani terong dari Pekon Padang Dalom, menyebut hasil panen tahun ini cukup
melimpah, namun tidak bisa dinikmati karena harga yang jatuh bebas. “Panen
bagus, tapi harga anjlok. Kalau begini terus, kami petani makin susah balik
modal,” keluhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan
dan Hortikultura (TPH) Kabupaten Lampung Barat, Maidar, membenarkan terjadinya
penurunan harga tomat dan terong di sejumlah wilayah. Menurutnya, salah satu
penyebab utama adalah melimpahnya pasokan hasil panen yang datang hampir
bersamaan dari berbagai daerah.
“Penanaman dilakukan hampir bersamaan di
beberapa wilayah, baik di Lampung Barat maupun luar daerah. Akibatnya, stok
meningkat dan harga di pasaran menurun,” jelas Maidar.
Ia menambahkan, faktor cuaca yang relatif
stabil dalam beberapa bulan terakhir turut mendorong produktivitas tanaman
hortikultura, sehingga hasil panen meningkat signifikan. “Cuaca yang mendukung
membuat tanaman tumbuh optimal. Tapi dampaknya, pasokan di pasar melimpah dan
harga otomatis turun,” terangnya.
Maidar menyebut, situasi ini merupakan
fluktuasi alami dalam sektor pertanian, di mana saat panen raya, harga
cenderung menurun akibat kelebihan pasokan. “Kami memahami keluhan petani dan
sedang berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencari solusi agar harga tetap
stabil,” ujarnya.
Selain dua komoditas tersebut, harga bahan
pangan lain seperti bawang merah dan bawang putih di Pasar Liwa dilaporkan
masih stabil. Rohman, salah satu pedagang bawang, mengatakan harga bawang merah
berkisar Rp30.000–Rp35.000 per kilogram, sedangkan bawang putih tetap di angka
Rp26.000 per kilogram.
“Untuk bawang belum ada perubahan harga,
masih stabil seperti biasa,” kata Rohman. Kondisi ini menunjukkan penurunan
harga hanya terjadi pada komoditas sayuran dengan tingkat produksi tinggi
seperti tomat dan terong.
Para petani berharap pemerintah daerah dapat
turun tangan untuk menstabilkan harga komoditas hortikultura tersebut agar
mereka tidak terus-menerus mengalami kerugian. “Kami berharap ada kebijakan
dari pemerintah supaya harga bisa dikontrol dan petani tidak rugi terus setiap
panen,” tutup Amron. (*)
Berita Lainnya
-
HUT ke-14, NasDem Lampung Barat Fokus Kegiatan Sosial dan Kepedulian Masyarakat
Sabtu, 18 Oktober 2025 -
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Curanmor Resahkan Warga Lampung Barat
Jumat, 17 Oktober 2025 -
Pemkab Lampung Barat Pelajari Penerapan Mal Pelayanan Publik dari Badung Bali
Kamis, 16 Oktober 2025 -
Sekolah di Lambar Diimbau Gunakan Lamban Pancasila untuk Kegiatan Edukatif
Rabu, 15 Oktober 2025