• Jumat, 17 Oktober 2025

Polemik Tayangan Singgung Pesantren, GP Ansor Lampung Timur Gelar Apel Siaga Banser ‘Jaga Kiai, Jaga Negeri’

Jumat, 17 Oktober 2025 - 17.27 WIB
15

Ketua Ansor Lampung Timur Muslih pimpin apel jaga kiyai dan Negeri. Foto: Agus/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Timur - Dengan mengusung tema “Jaga Kiai, Jaga Negeri”, Pengurus Cabang GP Ansor Kabupaten Lampung Timur menggelar Apel Siaga Banser yang diikuti perwakilan Satuan Koordinasi Rayon (Satkoryon) Banser se-Lampung Timur, Jumat (17/10/2025).

Kegiatan berlangsung di Pondok Pesantren Darul Fattah, Bandar Sribawono, dan dihadiri sejumlah tokoh Nahdlatul Ulama. Di antaranya Wakil Ketua PCNU Lampung Timur Dr. KH M. Fahimul Fuad, KH Said Fauzi, Ketua MWC NU Bandar Sribawono KH Muhajir Roni, serta pengasuh Ponpes KH Imam Mahmudi.

Hadir pula Wakil Ketua PW GP Ansor Lampung Sutikno, serta anggota Divisi Diklat CBP Satkornas Banser, Nur Kholiq.

Dalam orasinya, Ketua PC GP Ansor Lampung Timur H.M. Muslih menegaskan bahwa dirinya bersama seluruh kader Ansor dan Banser siap mengawal serta menjaga para kiai dan pondok pesantren dari berbagai upaya yang dianggap melemahkan peran ulama.

“Propaganda yang menjatuhkan dan merendahkan kiai serta budaya pesantren akhir-akhir ini bukanlah hal kebetulan. Ini ada desain besar, rencana panjang dan terukur,” ujar Muslih di hadapan peserta apel.

Ia menyinggung salah satu tayangan televisi nasional yang dianggap menyinggung kalangan pesantren. “Tayangan itu bukan kekhilafan, tapi terencana. Karena itu, apel ini menjadi peringatan bagi kelompok yang ingin mengganggu kerukunan negeri. Kami, GP Ansor dan Banser, masih kokoh berdiri menjaga NKRI,” tegasnya.

Muslih menambahkan, Banser tidak pernah mencari musuh atau menciptakan kerusuhan. Namun, bila kiai dan pesantren diganggu, mereka siap bergerak. “Kiai dan pesantren adalah jantung gerakan kami. Jika jantung kami diserang, kami tidak akan diam,” lanjutnya.

Sementara itu, Wakil Ketua PCNU Lampung Timur KH M. Fahimul Fuad dalam arahannya memberikan apresiasi atas pelaksanaan apel siaga tersebut. Menurutnya, kegiatan ini menjadi sinyal kuat bahwa kader muda NU siap tampil di depan.

“Apa yang disampaikan Ketua GP Ansor tadi menunjukkan bahwa NU ke depan akan semakin kuat. Saat propaganda kelompok radikal terus mengusik para kiai dan pesantren, semua komponen NU, khususnya Banser, harus berada di barisan terdepan,” kata KH Fahimul Fuad.

Ia juga berpesan agar seluruh kader menjaga soliditas dan solidaritas organisasi. “Lakukan semua pergerakan dengan koordinasi yang baik dan simultan. Ciptakan suasana teduh di mana pun berada, dan terus berdoa agar pertolongan Allah SWT selalu menyertai,” ujarnya.

KH Fahimul Fuad menegaskan, kiai dan pesantren merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sejarah bangsa. “Keduanya adalah ruhul jihad dan manifestasi dari Resolusi Jihad Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’ari yang melandasi lahirnya Hari Santri,” tuturnya.

Ia menilai, apel siaga Banser kali ini memiliki makna khusus menjelang peringatan Hari Santri. “Ketika muncul narasi yang berupaya mendistorsi sejarah dan memfitnah pesantren, kegiatan seperti ini menjadi bentuk jihad yang relevan di masa kini,” pungkasnya. (*)