Festival Kolaboratif Wujud Sinergi Guru, Siswa dan Orang Tua Bangun Generasi Emas di Lampung Barat

Kepala Disdikbud Lampung Barat Tati Sulastri di dampingi Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan, Endang Guntoro saat memimpin rapat persiapan di lamban pancasila, Kelurahan Way Mengaku, Kecamatan Balik Bukit, Senin (21/10/2025). Foto: Ist
Kupastuntas.co, Lampung Barat - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Lampung Barat akan menggelar Festival Kolaboratif Guru, Siswa, dan Orang Tua pada 23–25 November 2025 mendatang.
Kegiatan tersebut menjadi wadah sinergi antara sekolah dan keluarga dalam mewujudkan generasi emas yang berkarakter, kreatif, dan berprestasi.
Kepala Disdikbud Lampung Barat, Tati Sulastri, mengatakan festival ini dirancang untuk menumbuhkan semangat kebersamaan antara guru, siswa, dan orang tua.
Ia menyebut kolaborasi menjadi kunci penting dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang harmonis dan bermakna.
“Pendidikan tidak bisa berjalan sendiri. Diperlukan sinergi antara rumah dan sekolah agar anak-anak kita tumbuh dalam cinta, komitmen, dan karakter yang kuat,” ujar Tati Sulastri, usai menghadiri rapat persiapan di Lamban Pancasila, Senin (20/10/2025).
Festival akan berlangsung selama tiga hari dan mengusung tiga tema utama, yakni Kebersamaan dan Pembukaan pada hari pertama, Kreativitas dan Kolaborasi di hari kedua, serta Apresiasi dan Harapan Bersama di hari terakhir.
Pada hari pertama, kegiatan akan diawali dengan upacara pembukaan yang diikuti oleh para guru, siswa, dan orang tua.
Dilanjutkan dengan penampilan seni kolaboratif, stan makanan sehat karya orang tua, serta talkshow inspiratif bertajuk “Makna Kolaborasi dalam Pendidikan di Era Digital".
Selain itu, akan ada pameran karya literasi, numerasi, dan seni hasil kreasi guru serta siswa.
Sementara pada hari kedua, peserta akan mengikuti berbagai lomba kolaboratif seperti pentas seni, baca puisi, tari, dan musik yang melibatkan guru, siswa, dan orang tua.
Ada pula lomba edukatif keluarga berupa kuis pendidikan serta games kerja sama. Pentas budaya lokal khas Lampung Barat turut disiapkan untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap kearifan lokal.
Di hari terakhir, kegiatan difokuskan pada apresiasi terhadap karya dan dedikasi para pendidik.
Upacara peringatan Hari Guru Nasional (HGN) akan menjadi puncak acara, diikuti seluruh guru baik ASN maupun honorer.
Selain itu, akan diberikan penghargaan bagi karya terbaik guru dan siswa, serta parade atau defile dari berbagai Kelompok Kerja Guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), IGTK dan semua komunitas guru lainnya.
Menurut Tati, festival ini tidak hanya menjadi perayaan kreativitas, tetapi juga momentum mempererat hubungan antara sekolah dan masyarakat.
“Kami ingin menegaskan bahwa pendidikan bukan hanya tanggung jawab guru, tetapi juga orang tua dan seluruh elemen masyarakat. Dengan kebersamaan, kita bisa melahirkan generasi emas Lampung Barat yang cerdas, berkarakter, dan berdaya saing,” tuturnya.
Ia menambahkan, kegiatan ini akan menjadi agenda tahunan Disdikbud Lampung Barat sebagai bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam mendukung pendidikan yang kolaboratif dan berkelanjutan.
“Melalui festival ini, kami ingin memperkuat nilai gotong royong dan kebersamaan, agar pendidikan di Lampung Barat benar-benar menjadi gerakan bersama,” pungkasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Cahaya PLN dan Mimpi Baru dari Ujung Lampung Barat
Senin, 20 Oktober 2025 -
Belasan Gajah Liar Dekati Pemukiman, Warga Suoh Diminta Waspada
Senin, 20 Oktober 2025 -
Tiga SPPG Resmi Beroperasi, 120 Koperasi Lampung Barat Sudah Tersambung Digital
Senin, 20 Oktober 2025 -
HUT ke-14, NasDem Lampung Barat Fokus Kegiatan Sosial dan Kepedulian Masyarakat
Sabtu, 18 Oktober 2025