• Senin, 20 Oktober 2025

Lampung Hanya Terima Tambahan Kuota Solar 11.505 KL dari Usulan 70 Ribu KL

Senin, 20 Oktober 2025 - 13.44 WIB
29

Kabid Energi pada Dinas ESDM Provinsi Lampung, Sopian Atiek, saat dimintai keterangan, Senin (20/10/2025). Foto: Ria/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung hanya menerima tambahan kuota solar sebesar 11.505 kiloliter (KL) dari Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), jauh di bawah usulan yang diajukan sebesar 70 ribu KL.

Kabid Energi pada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Lampung, Sopian Atiek, mengatakan usulan tambahan kuota tersebut telah diajukan ke BPH Migas pada 29 September 2025 melalui surat Gubernur Lampung.

"Dari BPH Migas secara langsung sedang dalam proses karena surat dari Gubernur Lampung yang kita usulkan sebanyak 70 ribu KL itu jawabannya belum sampai ke kita. Hanya minggu kemarin BPH Migas sudah menerbitkan SK kuota triwulan IV. Untuk Provinsi Lampung alhamdulillah ada penambahan sebanyak 11.505 KL atau sekitar 1,476 persen," jelas Sopian, Senin (20/10/2025).

Ia menjelaskan, tambahan kuota tersebut akan dibagi ke 14 kabupaten/kota di Provinsi Lampung, sementara Kabupaten Mesuji tidak mendapatkan tambahan karena kuotanya dinilai masih mencukupi.

Sebagian SPBU juga mengalami penyesuaian, baik pengurangan atau penambahan, tergantung dari kondisi stok di masing-masing wilayah.

"Kita memang mengusulkan 70 ribu KL, tapi yang diberikan baru 11 ribu KL. Artinya kita tetap harus memantau penyalurannya agar tepat sasaran dan memastikan kondisi di lapangan terkendali. Kita juga sudah meminta Pertamina agar segera menyalurkan tambahan kuota ini, jangan sampai ada sisa," tegasnya.

Menurut Sopian, pengawasan penyaluran BBM kini dilakukan lebih intensif, dari yang sebelumnya dilakukan per bulan menjadi setiap minggu.

Hal ini terutama dilakukan menjelang momen Natal dan Tahun Baru (Nataru), di mana kebutuhan BBM masyarakat cenderung meningkat.

"Kita pantau terus, terutama di Desember karena ada momen Nataru. Mudah-mudahan tambahan ini cukup. Kalau pun masih kurang, kita akan kembali berkoordinasi dengan pemerintah pusat," ujarnya.

Selain memantau stok dan penyaluran, Dinas ESDM juga terus memonitor kondisi di lapangan termasuk keluhan masyarakat terkait antrean panjang di SPBU.

Ia berharap dengan adanya tambahan kuota dari BPH Migas dan percepatan distribusi oleh Pertamina, antrean kendaraan dapat berkurang secara signifikan.

"Kami imbau Pertamina agar menyalurkan tambahan kuota dari BPH Migas secara penuh, jangan ada sisa. Dengan penambahan ini, kita harapkan bisa mengurai antrean dan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi," pungkasnya.

Sementara itu penyaluran solar pada bulan September sebanyak 66.352 KL, sementara total penyaluran dari Januari hingga 30 September sebanyak 576.188 KL. 

"Penyaluran kuota September 2025 sebanyak 98,85 persen, atau penyaluran dari kuota tahunan 72,86 persen. Untuk kuota tahunan setelah ditambah 11.505 KL maka menjadi 790.765 KL," tutupnya. (*)