• Senin, 20 Oktober 2025

Tiga SPPG Resmi Beroperasi, 120 Koperasi Lampung Barat Sudah Tersambung Digital

Senin, 20 Oktober 2025 - 11.29 WIB
39

Bupat Lampung Barat Parosil Mabsus dan jajaran saat mengikuti kegiatan coffee morning dan rapat koordinasi (rakor) bulanan yang digelar di Aula Kagungan Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Lampung Barat, Senin (20/10/2025). Foto: Echa/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Barat terus menunjukkan kemajuan dalam pelaksanaan dua program strategis nasional, Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Koperasi Merah Putih (KMP) di Bumi Sekala Bekhak.

Kedua program tersebut kini menjadi motor penggerak ekonomi dan sosial masyarakat, sekaligus bukti komitmen Pemkab dalam mempercepat pembangunan di seluruh kecamatan yang ada di Bumi Beguai Jejama Sai Betik.

Capaian itu disampaikan dalam kegiatan coffee morning dan rapat koordinasi (rakor) bulanan yang digelar di Aula Kagungan Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Lampung Barat, Senin (20/10/2025).

Kegiatan rutin yang dipimpin langsung Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus, dan didampingi Wakil Bupati Mad Hasnurin, dihadiri para pejabat eselon, camat, serta pimpinan BUMD, PDAM, BPRS, dan Baznas.

Dalam arahannya, Parosil menegaskan bahwa kegiatan coffee morning bukan sekadar rutinitas, tetapi forum kerja untuk mengevaluasi capaian program dan mencari solusi atas hambatan di lapangan.

“Coffee morning ini kita jadikan forum kerja, bukan hanya ajang kumpul. Saya ingin mendengar langsung laporan dari para ketua Satgas agar program yang kita jalankan bisa lebih cepat, tepat, dan berdampak,” ujar Parosil.

Fokus utama rapat kali ini adalah evaluasi dua satuan tugas (Satgas) strategis, yaitu Satgas Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Satgas Koperasi Merah Putih (KMP).

Kedua program itu menjadi ujung tombak Pemkab Lampung Barat dalam mendukung percepatan pelaksanaan program nasional dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di tingkat desa.

Ketua Satgas MBG yang juga Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Ahmad Hikami, menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan program MBG di seluruh kecamatan.

Menurutnya, selama dua bulan terakhir, tim Satgas MBG telah melakukan pemetaan kebutuhan gizi dan koordinasi lintas sektor untuk mempercepat pendirian Sentra Penyediaan Pangan Gizi (SPPG).

“Dari total rencana 24 SPPG di Lampung Barat, tiga sudah beroperasi penuh, masing-masing di Pekon Sebarus Kecamatan Balik Bukit, Kecamatan Sekincau, dan Kecamatan Bandar Negeri Suoh,” jelas Ahmad Hikami.

Ia menambahkan, SPPG berfungsi sebagai pusat distribusi bahan pangan bergizi yang melibatkan petani lokal, pelaku UMKM, serta kelompok wanita tani sebagai pemasok bahan makanan sehat.

Selain berfokus pada peningkatan gizi masyarakat, program MBG juga diharapkan mampu memperkuat rantai pasok pangan lokal dan menekan angka stunting di wilayah Lampung Barat.

“Melalui program ini, kita tidak hanya memberi makan bergizi, tapi juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat lokal. Ada perputaran ekonomi di setiap tahapnya,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Satgas KMP yang juga Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Pirwan, melaporkan bahwa program digitalisasi koperasi di Lampung Barat terus menunjukkan progres positif.

Dari 135 koperasi merah putih yang terdaftar, sebanyak 120 koperasi kini sudah aktif menggunakan aplikasi Simkopdes sebagai platform digital untuk pengelolaan administrasi dan keuangan. “Ada 15 koperasi yang masih mengalami kendala login dan teknis jaringan. Namun, tim sudah kami turunkan untuk memberikan pendampingan langsung,” terang Pirwan.

Ia menjelaskan, digitalisasi koperasi ini bertujuan agar seluruh koperasi mampu beradaptasi dengan sistem modern dan menerapkan tata kelola yang lebih transparan serta akuntabel. Pemkab juga telah menugaskan Project Manager Official (PMO) di setiap kecamatan untuk melakukan pendampingan intensif terhadap koperasi-koperasi binaan.

“PMO ini menjadi penghubung antara koperasi dan pemerintah daerah. Mereka mendampingi, mengarahkan, sekaligus memastikan koperasi berjalan sesuai aturan dan lebih mandiri,” tambahnya.

Menurut Pirwan, program KMP bukan hanya tentang pembinaan kelembagaan, tetapi juga membangun kesadaran baru di kalangan pengurus koperasi agar siap menghadapi tantangan era digital.

Bupati Parosil mengapresiasi capaian yang telah dicapai kedua Satgas tersebut. Ia menyebut, hasil ini membuktikan bahwa kerja kolektif dan komitmen seluruh jajaran Pemkab mampu menghasilkan dampak nyata.

“Program MBG dan KMP ini harus menjadi contoh bahwa jika kita fokus dan bersinergi, hasilnya bisa langsung dirasakan masyarakat. Kita tidak ingin program berhenti di kertas, tapi benar-benar hidup di lapangan,” tegasnya.

Parosil juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar setiap program bisa berjalan lebih cepat, efisien, dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat. “Semua pihak harus bergerak bersama. Tidak ada program besar yang berhasil tanpa kerja sama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat,” ujarnya.

Kegiatan coffee morning dan rakor bulanan tersebut diakhiri dengan arahan tindak lanjut dari Bupati agar seluruh jajaran fokus pada hasil kerja yang terukur, bukan sekadar laporan administratif.

Ia menegaskan bahwa keberhasilan dua program strategis ini akan menjadi tolok ukur kinerja Pemkab Lampung Barat dalam mendorong pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan rakyat. “MBG dan KMP adalah gerakan nyata untuk rakyat. Kita ingin Lampung Barat tumbuh dari kerja, bukan dari wacana,” tutup Parosil. (*)