• Selasa, 21 Oktober 2025

Kerja Sama dengan Bank Jatim Selamatkan Bank Lampung dari Risiko Kekurangan Modal

Selasa, 21 Oktober 2025 - 14.39 WIB
20

Pengamat Ekonomi Universitas Lampung (Unila) Asrian Hendi Caya. Foto: Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Sejak akhir 2024 Bank Lampung telah menjalin kerja sama dengan Bank Jawa Timur (Jatim) melalui skema Kelompok Usaha Bank (KUB) untuk memenuhi ketentuan modal inti minimal Rp3 triliun sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 12 Tahun 2020.

Menanggapi hal tersebut, Pengamat Ekonomi Universitas Lampung (Unila) Asrian Hendi Caya menilai langkah bergabungnya Bank Lampung dalam KUB bersama Bank Jatim merupakan keputusan strategis yang menyelamatkan bank dari kewajiban pemenuhan modal inti.

“Bergabung dalam KUB dengan Bank Jatim pertama menyelamatkan Bank Lampung dari kewajiban pemenuhan modal. Pada saat yang sama, hal ini menambah kapasitas Bank Lampung dalam melayani masyarakat dan dunia usaha,” kata Asrian saat dimintai tanggapan, Selasa (21/10/25)

Menurutnya, peningkatan kapasitas tersebut diharapkan tidak hanya memperluas akses keuangan masyarakat, tetapi juga mampu menggerakkan perekonomian daerah melalui kegiatan konsumsi dan investasi.

“Harapannya Bank Lampung dapat meningkatkan konsumsi dan investasi di Lampung sehingga perekonomian meningkat. Namun demikian, yang sangat diutamakan adalah penyaluran dana melalui kredit investasi dan modal kerja,” jelasnya.

Asrian menambahkan, penyaluran kredit investasi berperan penting dalam membuka lapangan kerja dan menyerap hasil produksi masyarakat sebagai bahan baku.

“Hal ini akan meningkatkan daya beli masyarakat yang selanjutnya juga meningkatkan permintaan produk-produk industri. Pada saat yang sama, penerimaan pajak juga meningkat sehingga memperkuat kapasitas fiskal pemerintah daerah,” paparnya.

Menurut dia, kondisi ini akan berdampak pada meningkatnya layanan publik, termasuk penyediaan infrastruktur, yang pada akhirnya menciptakan iklim usaha yang lebih sehat di daerah.

Lebih lanjut, Asrian menekankan pentingnya peningkatan kinerja Bank Lampung ke depan, khususnya dalam penyaluran kredit produktif.

“Perekonomian Lampung masih didominasi sektor pertanian. Karena itu, skim kredit pertanian harus diperbanyak dan ditingkatkan penyalurannya. Begitu juga dengan sektor UMKM yang jumlahnya sangat besar, banyak yang punya peluang bisnis bagus tapi tidak naik kelas karena keterbatasan akses pembiayaan,” katanya.

Ia menilai kerja sama dengan Bank Jatim bisa menjadi peluang bagi Bank Lampung untuk memperkuat manajemen risiko dan mengembangkan produk pembiayaan yang lebih produktif.

“Pengalaman Bank Jatim dapat dijadikan rujukan dan diminta membimbing peningkatan kapasitas dalam pembuatan skim kredit produktif serta meminimalkan risikonya,” pungkasnya. (*)