• Selasa, 21 Oktober 2025

Pemprov Lampung Gelar Pekan Kebudayaan, Ajang Generasi Muda Cintai Budaya Daerah

Selasa, 21 Oktober 2025 - 14.32 WIB
19

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, Thomas Amirico, saat dimintai keterangan di Taman Budaya, Selasa (21/10/2025). Foto: Ria/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung kembali menggelar Pekan Kebudayaan Daerah ke-IV yang akan dilaksanakan pada tanggal 20 hingga 26 Oktober 2025 mendatang.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, Thomas Amirico, mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi ajang untuk memperkenalkan kekayaan budaya daerah kepada generasi muda, khususnya kalangan Gen Z, serta masyarakat luas.

"Kita ingin memperkenalkan kepada anak-anak Gen Z dan khalayak ramai bahwa melestarikan dan mempromosikan budaya itu penting, karena budaya adalah identitas daerah," ujar Thomas, saat dimintai keterangan, Selasa (21/10/2025).

Ia menegaskan, kemajuan daerah tidak hanya ditentukan oleh pembangunan fisik, tetapi juga oleh kekuatan budaya yang dimiliki.

"Kalau budayanya kuat dan terjaga, insyaallah Lampung akan maju. Karena itu, budaya harus kita rawat bersama dengan cara berkolaborasi dengan berbagai pihak, seperti penggiat seni, budayawan, seniman, dan pakar budaya," lanjutnya.

Thomas menambahkan, selama tujuh hari pelaksanaan, Pekan Kebudayaan Provinsi Lampung akan menampilkan beragam kegiatan seperti pameran seni rupa, lomba melukis, serta pagelaran seni dan tradisi dari berbagai daerah di Lampung.

"Melalui kegiatan ini, kita juga ingin mempromosikan bahwa Lampung memiliki potensi budaya yang sangat beragam, mulai dari adat Pepadun hingga Sai Batin. Keberagaman ini justru menjadi kekuatan dan penyatu kita untuk maju ke depan," jelasnya.

Selain itu, Thomas menyebutkan bahwa Gubernur Lampung juga mendorong gerakan Hari Kamis Beradat sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya lokal.

"Salah satunya adalah berbicara menggunakan bahasa Lampung setiap hari Kamis. Kita juga sudah menerapkan muatan lokal bahasa Lampung di satuan pendidikan, agar anak-anak semakin mencintai bahasa dan budaya daerahnya sendiri," tutupnya. (*)