• Senin, 27 Oktober 2025

Harimau Sumatera Terpantau di Jalur Suoh–Liwa, Tim Gabungan Lakukan Patroli dan Pemasangan Himbauan

Senin, 27 Oktober 2025 - 21.13 WIB
51

Petugas gabungan saat menggelar Patroli dan Pemasangan Banner Imbauan keberadaan harimau sumatera. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Seekor Harimau Sumatera kembali terpantau melintas di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), tepatnya di Jalan Lintas Suoh–Liwa, Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat, Minggu (26/10/2025) malam.

Temuan ini memicu langkah cepat tim gabungan untuk melakukan patroli dan mitigasi potensi konflik antara satwa liar dengan manusia. Peristiwa tersebut pertama kali dilaporkan oleh Dimas Rizal, petugas Puskesmas Suoh, sekitar pukul 18.30 WIB.

Ia mengaku melihat langsung harimau melintas di sekitar Jembatan Pampangan II, tanjakan Tebak Bunuk, saat sedang membawa pasien rujukan menuju Rumah Sakit Liwa.

Menindaklanjuti laporan itu, Satgas Penanganan Konflik Satwa Liar Kabupaten Lampung Barat segera membentuk tim patroli gabungan yang terdiri dari unsur TNI, Polri, Satpol PP, BKSDA, WCS, dan TNBBS. Patroli dilakukan pada Senin (27/10/2025) di sepanjang jalur lintas Suoh–Liwa yang menjadi lokasi laporan.

Kepala Resort TNBBS Suoh, Sulki, membenarkan adanya aktivitas patroli gabungan tersebut. Menurutnya, langkah ini merupakan bagian dari upaya mitigasi untuk mencegah potensi interaksi langsung antara warga dan satwa liar yang dilindungi.

“Dari hasil pemeriksaan di lapangan, kami menemukan jejak tapak dan bulu yang mengindikasikan keberadaan Harimau Sumatera di sekitar Jembatan Pampangan II,” ujar Sulki, Senin (27/10/2025).

Tim menemukan tapak harimau dengan ukuran bantalan lebar 8 sentimeter dan tinggi 6 sentimeter di sekitar lokasi tempat saksi melihat satwa tersebut. Tak jauh dari situ, ditemukan pula bulu satwa di area yang diduga sebagai tempat istirahat harimau, berjarak sekitar satu meter dari badan jalan raya lintas Liwa–Suoh.

Selain memeriksa lokasi kejadian, tim juga melakukan pengecekan di tiga jalur aktif satwa, termasuk di jalur Way Asam Mlbui pada koordinat UTM X.0414990 Y.9432733. Namun, tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan satwa liar di jalur tersebut.

Tim juga memeriksa kondisi kamera trap di jalur Way Awi pada koordinat UTM X.0414438 Y.9433522. Hasilnya, kamera berhasil merekam keberadaan babi hutan dan monyet, tetapi tidak terdapat foto atau video harimau.

Sebagai langkah pencegahan, tim memasang tiga banner imbauan di titik-titik rawan sepanjang Jalan Lintas Suoh–Liwa. Banner tersebut berisi pesan agar masyarakat lebih berhati-hati ketika melintas, terutama pada waktu pagi, sore, dan malam hari.

Tim juga melakukan sosialisasi dan edukasi kepada warga sekitar serta pengguna jalan. Warga diimbau untuk tidak bepergian sendirian, melainkan berkonvoi minimal dua hingga tiga kendaraan saat melewati jalur tersebut.

“Kami mengimbau masyarakat tetap tenang, tidak melakukan tindakan yang membahayakan diri sendiri maupun satwa. Harimau Sumatera adalah satwa dilindungi, dan kami akan terus memantau pergerakannya,” tambah Sulki.

Dari hasil patroli, tim menyimpulkan bahwa terdapat indikasi kuat aktivitas Harimau Sumatera di sekitar kawasan Jembatan Pampangan II. Dugaan ini diperkuat dengan temuan jejak dan bulu satwa di lokasi.

Sebagai tindak lanjut, tim akan melaksanakan sosialisasi lanjutan di Pekon Tembelang, Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS), yang merupakan wilayah terdekat dari lokasi interaksi satwa tersebut. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat.

Selain itu, TNBBS dan BKSDA akan memperkuat pengawasan dengan menambah kamera trap di titik-titik strategis serta memperluas area patroli. Diharapkan, langkah ini dapat meminimalisir risiko konflik dan sekaligus melindungi keberadaan satwa langka tersebut.

Kegiatan patroli gabungan ini melibatkan 14 personel dari berbagai instansi, termasuk TNI, Polri, Satpol PP, BKSDA, WCS, dan TNBBS. Seluruh kegiatan dilaksanakan dengan koordinasi ketat dan pengawasan langsung dari pihak TNBBS Resort Suoh.

“Kerja sama lintas instansi ini sangat penting agar mitigasi berjalan efektif. Kami berkomitmen menjaga keselamatan masyarakat sekaligus kelestarian Harimau Sumatera,” pungkas Sulki. (*)