• Kamis, 30 Oktober 2025

Puluhan Santri Minhajul Huda Lampura Tak Dapat Jatah Goodie Bag MBG, Pihak Ponpes Beralasan Lupa

Kamis, 30 Oktober 2025 - 09.21 WIB
72

Pondok Pesantren Minhajul Huda Cempaka Timur Kecamatan Sungkai Jaya, Kabupaten Lampung Utara. Riki/kupastuntas.co

‎Kupastuntas.co, Lampung Utara – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kini tak lagi berlaku dari Senin sampai Jumat, namun setiap hari Sabtu para siswa tetap mendapatkan jatah MBG dalam bentuk kemasan goodie bag yang berisi roti, buah, susu kotak, dan telur.

‎Namun, berbeda dengan sekolah lain, Pondok Pesantren Minhajul Huda Cempaka Timur Kecamatan Sungkai Jaya, Kabupaten Lampung Utara (Lampura) diduga tidak menyalurkan paket goodie bag tersebut kepada para santri.

‎Salah satu orang tua siswa mengungkapkan bahwa anaknya tidak menerima bingkisan MBG hari Sabtu, padahal dirinya melihat langsung petugas SPPG atau dapur MBG Cempaka mengantarkan paket tersebut bersamaan dengan makanan ompreng.

‎“Anak kami tidak dibagikan jatah untuk yang hari Sabtu, khususnya kelas 4, 5, dan 6 Madrasah Ibtidaiyah yang jumlahnya lebih dari 70 orang. Hal itulah yang membuat kami heran,” jelas salah satu orang tua siswa yang enggan disebutkan namanya.

‎Beberapa orang tua yang menanyakan hal itu kepada pihak Ponpes Minhajul Huda mendapat jawaban bahwa pihak pondok "kelupaan" membagikannya.

‎"Waktu kami tanya, pihak pondok beralasan kelupaan membagikan bungkusan untuk anak-anak. Padahal ini program pemerintah pusat, dan pondok pesantren seharusnya menjadi contoh dalam menjaga amanah dan nilai kejujuran,” tambahnya.

‎Berdasarkan informasi tersebut, Kupastuntas.co mencoba mendatangi Ponpes Minhajul Huda. Namun, tak seorang pun pengurus bisa ditemui dengan alasan Kepala Ponpes sedang berada di luar.

‎"Tidak bisa sembarang masuk, Kepala Ponpes masih di luar, dewan guru sedang mengajar semua. Di sini tidak ada orang yang bisa dimintai keterangan,” jelas Farel, penjaga gerbang ponpes, Kamis (30/10/2025).

‎Upaya konfirmasi juga dilakukan kepada Kepala Ponpes Minhajul Huda, Gus Faisol, melalui sambungan telepon dan WhatsApp, namun hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan, meski pesan sudah terbaca.

‎Masyarakat berharap agar program MBG yang merupakan salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto ini benar-benar tepat sasaran dan dijalankan secara transparan tanpa penyimpangan.

‎Apalagi lembaga pondok pesantren dikenal sebagai tempat pendidikan moral dan akhlak; karenanya publik menilai semestinya ponpes menjadi contoh dalam menjaga amanah dan integritas pelaksanaan program pemerintah.

‎Pihak berwenang diminta untuk menelusuri kebenaran dugaan ini agar tidak mencederai kepercayaan masyarakat terhadap program MBG, yang sejatinya bertujuan meningkatkan gizi anak-anak Indonesia, termasuk para santri di pondok pesantren. (*)