FGD PDI Perjuangan Lampung Soroti Idealisme dan Tantangan Pemuda di Era Kecerdasan Buatan
 
                    Kegatan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Yang Muda, Yang Bersuara” yang digelar Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Provinsi Lampung di Kantor DPD PDI Perjuangan, Jalan P. Emir Moh. Noer, Teluk Betung Utara, Bandar Lampung, Kamis (30/10/2025). Foto: Yudi/kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kemajuan teknologi dan kecerdasan buatan (AI) dinilai membawa tantangan moral dan ideologis bagi generasi muda. Hal itu mengemuka dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Yang Muda, Yang Bersuara” yang digelar Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Provinsi Lampung di Kantor DPD PDI Perjuangan, Jalan P. Emir Moh. Noer, Teluk Betung Utara, Bandar Lampung, Kamis (30/10/2025).
Kegiatan yang digelar dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-97 itu dihadiri tokoh agama, akademisi, organisasi kepemudaan dan keagamaan, serta perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari berbagai universitas di Lampung. Turut hadir anggota DPRD Provinsi dan Kota Bandar Lampung dari Fraksi PDI Perjuangan, serta jajaran fungsionaris DPD dan DPC partai.
FGD menghadirkan tiga narasumber, yakni akademisi Universitas Lampung Darmawan Purba dan Ariska Warganegara serta Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Lampung Donald Harris Sihotang.
Diskusi berlangsung dinamis, dengan peserta yang didominasi mahasiswa aktif menyampaikan pandangan tentang peran pemuda menghadapi perkembangan teknologi dan tantangan nilai di era digital.
Akademisi Universitas Lampung, Darmawan Purba, menilai mahasiswa memiliki peran penting sebagai penggerak perubahan dan sumber input politik dalam sistem demokrasi.
“Kritik dan protes mahasiswa itu ibarat bahan bakar bagi sistem politik. Tapi sering kali, elite memandangnya sebagai ancaman,” kata Darmawan.
Ia menegaskan, mahasiswa harus tetap menjaga idealisme dan integritas di tengah godaan pragmatisme politik. Menurutnya, partai politik juga perlu membuka ruang dialog yang lebih luas dengan generasi muda.
“Apakah kantor partai buka setiap hari? Coba buat coffee night setiap Sabtu, undang mahasiswa berdiskusi. Siapa tahu setelah tiga kali datang langsung daftar jadi kader,” ujarnya
Darmawan mengingatkan, kemajuan teknologi tidak boleh membuat manusia kehilangan jati diri.
“Ciptaan Tuhan tidak akan tergantikan oleh ciptaan manusia. AI hanya cerdas sejauh kita menyuplai data. Masa depan tetap milik manusia yang mau terus belajar dan berkompetisi,” tegasnya.
Sementara itu, Ariska Warganegara menilai sistem kepartaian di Indonesia masih diwarnai pragmatisme politik.
“Banyak politisi memperlakukan partai seperti mobil rental. Kalau perlu kendaraan politik, dipakai, kalau tidak, ditinggal. Ini yang harus diubah,” ujarnya.
Ia menekankan perlunya memperkuat kaderisasi dan memperjelas arah ideologi partai agar tidak kehilangan arah perjuangan. Ariska juga menyoroti dampak perkembangan teknologi terhadap karakter pemuda.
“AI memang bermanfaat, tapi jangan sampai membuat manusia jadi useless. Ada moral dan etika yang tidak bisa digantikan robot. Termasuk mahasiswa, jangan biasakan menyerahkan semua tugas ke AI,” katanya.
Sedangkan Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Lampung, Donald Harris Sihotang, menegaskan partainya selalu terbuka terhadap dialog dan kolaborasi dengan generasi muda.
“PDI Perjuangan punya struktur sampai tingkat desa dan selalu terbuka untuk berdialektika. Politik hari ini memang sangat pragmatis, tapi tugas kita bersama adalah mengedukasi masyarakat agar kembali pada nilai perjuangan dan ideologi,” ujarnya.
Donald menambahkan, kemajuan teknologi tidak boleh menggeser nilai moral dan etika dalam kehidupan berbangsa.
“Kita tidak bisa menolak perubahan, tapi harus tetap menggunakan hati nurani, etika, dan moralitas yang tidak dimiliki kecerdasan buatan. Nilai-nilai inilah yang harus terus ditanamkan kepada generasi muda,” pungkasnya. (*)
Berita Lainnya
- 
                        
                            
                            
                            RS Urip Sumoharjo dan Universitas Bandar Lampung Gelar Kuliah Umum Bahas Peluang Karier di Industri KesehatanJumat, 31 Oktober 2025
- 
                        
                            
                            
                            Ketua DPRD Lampung Buka Teknokrat Entrepreneur Vaganza 2025, Dorong Mahasiswa Jadi Penggerak Ekonomi DigitalJumat, 31 Oktober 2025
- 
                        
                            
                            
                            APBD Bandar Lampung 2026, Pemkot Fokus Perkuat SDM dan InfrastrukturJumat, 31 Oktober 2025
- 
                        
                            
                            
                            Uji Publik Renstra Kemenag di UIN RIL Tegaskan Arah Kebijakan Lima Tahun ke DepanJumat, 31 Oktober 2025









