• Rabu, 05 November 2025

Gubernur Mirza: Lampung Darurat Jalan Jelek, Perbaikan Jalan Tidak Bisa Lagi Ditunda

Rabu, 05 November 2025 - 13.56 WIB
113

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal saat memberi keterangan usai Rakor dengan KPK, Rabu (5/11/2025). Foto: Ria/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung tengah menyiapkan langkah cepat untuk memperbaiki infrastruktur jalan yang rusak parah di berbagai wilayah. Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menegaskan, kondisi jalan saat ini sudah memasuki tahap darurat sehingga perlu percepatan penanganan agar aktivitas ekonomi masyarakat tidak terganggu.

“Kita sedang darurat jalan. Banyak ruas yang rusak, sementara ekonomi kita harus tumbuh. Distribusi hasil pertanian harus lancar. Sayang, harga komoditas petani mulai bagus tapi jalannya rusak, ini bisa menghambat pertumbuhan ekonomi,” ujar Gubernur Mirza, Rabu (5/11/2025).

Untuk mempercepat penanganan tersebut, Pemprov Lampung akan mengajukan pinjaman daerah sebesar Rp1 triliun kepada pemerintah pusat. Dana itu akan difokuskan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas jalan provinsi yang menjadi urat nadi mobilitas barang dan jasa.

Menurut Mirza, pembangunan infrastruktur menjadi prioritas utama dalam agenda kerja Pemprov Lampung. Ia menilai, akses jalan yang baik bukan hanya mempercepat konektivitas antarwilayah, tetapi juga meningkatkan nilai ekonomi masyarakat terutama di sektor pertanian.

“Pemprov sudah menyiapkan beberapa perencanaan agar perbaikan jalan bisa cepat dan tepat sasaran. Dengan infrastruktur yang baik, harga komoditas petani akan lebih kompetitif dan distribusi hasil pertanian bisa berjalan lancar,” jelasnya.

Ia menambahkan, pemerintah daerah tidak bisa menunda lagi perbaikan jalan yang telah lama dikeluhkan masyarakat. Opsi pinjaman daerah menjadi langkah strategis untuk mempercepat pembangunan, sekaligus memanfaatkan fasilitas pinjaman murah yang ditawarkan pemerintah pusat.

“Kita tidak bisa menunggu dua atau tiga tahun lagi. Pembangunan harus dipercepat, dan salah satu opsinya memang pinjaman daerah yang kini sedang dalam proses persetujuan,” kata Mirza.

Gubernur menjelaskan, Kementerian Keuangan telah membuka peluang pinjaman dengan bunga sangat rendah dibandingkan pinjaman perbankan konvensional. Fasilitas ini dinilai sebagai kesempatan yang harus dimanfaatkan demi kepentingan pembangunan daerah.

“Pak Menteri Keuangan sudah menyiapkan skema pinjaman dengan bunga sangat rendah. Ini kesempatan baik untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi Lampung, jadi sayang kalau tidak kita manfaatkan,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, Pemprov Lampung bersama DPRD telah menyepakati rencana pinjaman daerah sebesar Rp1 triliun dalam rapat paripurna pembahasan Raperda APBD Tahun 2026 pada Agustus 2025 lalu. Dana tersebut akan diarahkan untuk pembangunan infrastruktur, terutama perbaikan jalan provinsi yang rusak berat. (*)