• Kamis, 06 November 2025

Pemerintah akan Hapus Tunggakan 23 Juta Peserta BPJS Kesehatan

Kamis, 06 November 2025 - 10.52 WIB
29

Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Muhaimin Iskandar. Foto: Kumparan

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, mengatakan pemerintah segera menjalankan program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan bagi 23 juta peserta.

Menurut Cak Imin, rencananya program ini akan dimulai pada akhir 2025 sehingga ke depan bisa meningkatkan kepesertaan aktif BPJS Kesehatan yang saat ini sudah mencakup 279,7 juta penerima manfaat.

Cak Imin menjelaskan, para penerima program ini difokuskan untuk peserta kategori Bukan Penerima Upah (BPU) atau mereka yang selama ini bekerja informal.

“Langkah ini adalah upaya pemerintah menjamin akses kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia dan meningkatkan partisipasi dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN),” kata Cak Imin dilansir Antara, Kamis (6/11/2025).

Dengan demikian, kata Cak Imin, ke depan tidak akan ada lagi masyarakat, terutama masyarakat miskin, yang kehilangan hak layanan kesehatan akibat tunggakan JKN.

Ia menambahkan, langkah konkret ini pun sesuai dengan amanat Pasal 28 H ayat 1 Undang-undang Dasar 1945 yang menyatakan setiap orang berhak menerima layanan kesehatan.

"(Penghapusan iuran) dengan cara seluruh peserta BPJS Kesehatan yang masih menunggak segera meregistrasi ulang mendaftar ulang menjadi peserta BPJS aktif," ujar Cak Imin.

Di saat bersamaan, kata dia, pemerintah juga akan menegakkan aturan kepatuhan kepesertaan BPJS Kesehatan. Salah satunya dengan menggalakkan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional untuk terus membangun semangat gotong royong program ini.

"Di sisi yang lain sebagai semangat gotong royong, yang mampu membayar iuran juga harus secara solidaritas untuk terus membantu tumbuh kembangnya BPJS Kesehatan. Yang belum mampu dibantu iuran, yang sudah mampu harus menjadi bagian dari semangat gotong royong kita," imbuhnya. (*)