• Kamis, 13 November 2025

Resmi Dibuka, Lampung Fest 2025 Usung Sinergi Kopi dan Pariwisata

Kamis, 13 November 2025 - 08.46 WIB
28

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal, saat pembukaan Lampung Fest 2025 di PKOR Way Halim, Bandar Lampung, Rabu (12/11/2025). Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi Lampung resmi membuka Lampung Fest 2025 di PKOR Way Halim, Bandar Lampung, Rabu (12/11/2025) malam.

Festival tahunan ini menjadi ajang promosi pariwisata, budaya, serta potensi ekonomi kreatif daerah dengan tema “Coffee and Tourism” yang menonjolkan kolaborasi dua sektor unggulan Lampung, yakni kopi dan pariwisata.

Tahun ini, Lampung Fest mencatat sejarah baru karena seluruh rangkaian kegiatan terselenggara tanpa menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Gelaran ini terwujud berkat semangat kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Lampung dengan pihak swasta, komunitas, pelaku UMKM, akademisi, dan instansi vertikal yang memiliki komitmen bersama untuk memajukan daerah.

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal mengatakan, tema “Coffee and Tourism” mencerminkan arah pembangunan ekonomi Lampung yang kini bertumpu pada dua sektor strategis.

Ia menegaskan bahwa kopi telah menjadi motor penggerak utama ekonomi daerah, sekaligus identitas Lampung di kancah nasional maupun internasional.

"Pada kuartal pertama tahun ini, ekonomi Lampung tumbuh 5,4 persen, tertinggi di Sumatera. Salah satu penopang utamanya adalah komoditas kopi. Ini menunjukkan besarnya kontribusi petani terhadap perekonomian daerah,” ujar Gubernur Mirza.

Menurutnya, selama ini ekspor kopi Lampung masih didominasi bentuk biji mentah (green bean) sehingga nilai tambahnya belum maksimal dirasakan masyarakat. Karena itu, Pemerintah Provinsi berkomitmen memperkuat hilirisasi agar Lampung mampu mengekspor kopi olahan bernilai tinggi. 

Salah satu capaian konkret, Lampung telah mengekspor roasted coffee melalui usaha lokal El’s Coffee, yang disebut Mirza sebagai langkah awal menuju kemandirian industri kopi daerah.

Selain kopi, Gubernur Mirza juga menyoroti geliat sektor pariwisata yang terus meningkat. 

Berdasarkan data Dinas Pariwisata, jumlah wisatawan domestik pada 2024 mencapai 18 juta dan tahun ini diperkirakan melonjak menjadi 28 juta wisatawan dengan rata-rata pengeluaran Rp1,8 juta per kunjungan.

Sinergi antara kopi dan pariwisata dinilai mampu menciptakan rantai ekonomi baru, di mana wisatawan tidak hanya menikmati alam dan budaya, tetapi juga menjadi bagian dari promosi kopi Lampung.

"Melalui festival ini, kami ingin wisatawan mengenal Lampung bukan hanya karena pantainya, tetapi juga karena kopinya. Inilah wujud pariwisata yang memberi nilai tambah bagi ekonomi lokal,” katanya.

Ia juga memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyelenggaraan festival tanpa dukungan APBD, sebagai bukti kuatnya kepercayaan dan gotong royong masyarakat dalam membangun daerah.

Lampung Fest 2025 dilaksanakan selama 15 hari, mulai 11 hingga 25 November di PKOR Way Halim, dengan akses gratis bagi pengunjung.

Festival ini menampilkan berbagai kegiatan seperti Festival Seruput Kopi Lampung, Edukasi Kopi, Temu Bisnis dan Kopi Gratis, Festival Kemilau Budaya Lampung, Festival Kuliner, hingga Lampung Phoria yang menjadi ajang musik terbesar di luar Pulau Jawa.

Lebih dari 40 perusahaan, 14 OPD, 3 perguruan tinggi, dan 250 UMKM turut ambil bagian, dengan potensi perputaran ekonomi mencapai Rp30 hingga Rp50 miliar. (*)