Pemprov Lampung Siapkan Intervensi Besar Kembalikan Kejayaan Lada, Fokus di Lampung Utara, Lampung Timur dan Tanggamus
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal. Foto: Ist
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung tengah menyiapkan langkah strategis untuk mengembalikan kejayaan komoditas lada yang sejak dulu menjadi salah satu komoditas unggulan Lampung.
Program ini juga sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian yang menetapkan lada sebagai komoditas prioritas dalam program hilirisasi perkebunan.
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal mengatakan, pemerintah saat ini sedang menginventarisasi wilayah yang paling cocok untuk pengembangan lada serta metode peningkatan produktivitas yang tepat.
"Lada adalah salah satu program pemerintah pusat dan kita ingin mengembangkan kembali kejayaannya. Sekarang sedang diinventarisir daerah-daerah yang paling cocok dan metode bagaimana meningkatkan produktivitas," kata dia saat dimintai keterangan, Jum'at (14/11/2025).
Ia mengatakan jika saat ini Pemprov Lampung tengah merancang bentuk bantuan dan intervensi yang nantinya akan diberikan kepada petani lada yang ada di Lampung.
"Kita sedang rancang bantuan seperti apa dan intervensi seperti apa yang akan diberikan oleh Pemprov Lampung kepada komoditas lada," ujar Mirza.
Sementara itu Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setprov Lampung, Mulyadi Irsan, mengatakan jika komoditas lada masuk kedalam program hilirisasi perkebunan bersama beberapa komoditas unggulan lain seperti kopi, kelapa dalam, dan kakao.
"Lada menjadi bagian dalam pengembangan hilirisasi. Lada menjadi bagian penting sejarah Lampung. Saat ini produktivitasnya menurun hanya sekitar 0,3 ton, padahal dulu Lampung menjadi nomor satu black pepper," jelas Mulyadi.
Menurutnya, pemerintah pusat dan daerah akan memperkuat dukungan peningkatan produktivitas lada terutama di Lampung Utara, Lampung Timur, dan Tanggamus.
Ia menegaskan, Lampung Utara secara historis merupakan pusat kejayaan lada, dengan wilayah-wilayah legendaris seperti Batu Nangkop, hingga Simpang Alang-alang.
Mulyadi menjelaskan sejumlah kendala produksi yang masih dihadapi petani, mulai dari serangan hama busuk pangkal batang (Phytophthora), hingga kualitas SDM dan ketersediaan bibit unggul yang tahan hama serta pupuk yang memadai.
"Kendala pertama adalah isu busuk pangkal batang akibat hama phytophthora, ini harus dibenahi. Kemudian SDM, bibit unggul, dan pupuk. Semua harus menjadi satu kesatuan untuk mengembalikan kejayaan lada," tegasnya.
Ia menambahkan, pendampingan terhadap petani terus dilakukan. Tahun ini pemerintah pusat dan Pemprov Lampung sudah mulai menjalankan program peremajaan tanaman lada.
"Harus ada gerakan masif. Saya pribadi lebih cenderung pengembangan di Lampung Utara karena sejarahnya, dan kualitas ladanya dulu yang terbaik," kata Mulyadi.
Sementara itu, ekspor lada Lampung saat ini mengalami penurunan akibat dinamika pasar global yang cukup tinggi, terutama karena pasar utama lada Lampung adalah Eropa.
Meskipun demikian, pemerintah optimistis bahwa dengan peremajaan, peningkatan kualitas bibit, dan penguatan hilirisasi, ekspor bisa kembali meningkat.
"Pendampingan juga terus dilakukan, dalam hal ini harus ada gerakan masif dalam rangka mengembalikan kejayaan lada jadi antara kementan dan Pemprov Lampung. Tahun ini sudah dimulai melakukan peremajaan," kata dia.
Sementara itu berdasarkan data Dinas Perkebunan Provinsi Lampung mencatat, luas lahan lada pada tahun 2024 mencapai total 45.048 hektare, terdiri dari tanaman belum menghasilkan (TBM) seluas 8.219 hektare.
Tanaman menghasilkan (TM) 31.581 hektare, dan tanaman rusak (TR) 5.248 hektare. Total produksi lada tahun 2024 tercatat sebesar 15.791 ton, sementara target produksi tahun 2025 dipatok 15.225 ton. (*)
Berita Lainnya
-
BEM Universitas Teknokrat Indonesia Implementasikan Digital Smart Cow Farming Technology di Desa Rawi, Lampung Selatan
Jumat, 14 November 2025 -
Dua Pelaku Curanmor Ditangkap Polsek Sukarame, Satu Residivis
Jumat, 14 November 2025 -
Guru Ngaji di Bandar Lampung Cabuli Dua Bocah, Modus Ajak Nonton Kartun
Jumat, 14 November 2025 -
Janji Penuhi Hajat Lewat Ritual, Perempuan di Bandar Lampung Tipu Korbannya Rp88 Juta
Jumat, 14 November 2025









