• Senin, 17 November 2025

Lampung - Malaysia Sepakati Akselerasi Penempatan 200 Pekerja Migran ke Sektor Perkebunan

Senin, 17 November 2025 - 15.42 WIB
14

Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Lampung, Agus Nompitu. Foto: Ria/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menggelar rapat bersama delegasi Malaysia untuk membahas percepatan penempatan pekerja migran Indonesia ke Malaysia, Senin (17/11/2025).

Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Lampung, Agus Nompitu, mengungkapkan bahwa Pemprov Lampung memberikan apresiasi atas dukungan tim Malaysia yang siap melakukan akselerasi proses rekrutmen tenaga kerja dari Lampung.

"Bapak Gubernur memberikan apresiasi atas dukungan dari tim Malaysia dalam rangka percepatan penempatan pekerjaan migran Indonesia disana," ujar Agus Nompitu.

Menurut Agus, pihak Malaysia telah memaparkan rencana kerja sama yang akan dijalankan bersama Pemprov Lampung.

Proses rekrutmen akan dilaksanakan melalui dua tahap seleksi hingga wawancara resmi. Selain itu, pihaknya juga akan memberikan dukungan dalam pelaksanaan pemeriksaan kesehatan (medical check-up) bagi calon pekerja migran.

"Kami juga memperjelas terkait jaminan sosial dan sistem pengupahan bagi calon pekerja migran. Semua sudah dibahas bersama untuk memastikan perlindungan bagi para pekerja," kata Agus.

Pada tahap pertama, program ini menargetkan 200 orang pekerja dari Kabupaten Lampung Tengah.

Diharapkan proses seleksi dapat dimulai pada Desember 2025, sehingga keberangkatan gelombang pertama dapat segera direalisasikan.

Para pekerja nantinya akan ditempatkan pada sektor perkebunan kelapa sawit dan bekerja sama dengan perusahaan di Malaysia, termasuk BUMN setempat.

"Kami menyiapkan fasilitas administratif dan melibatkan Dinas Tenaga Kerja kabupaten untuk pendataan. Pemeriksaan kesehatan juga wajib dilakukan untuk memastikan yang diberangkatkan benar-benar sehat dan siap bekerja," jelas Agus.

Pemprov Lampung juga akan bekerja sama dengan rumah sakit rujukan untuk memastikan standar pemeriksaan kesehatan sesuai permintaan pihak Malaysia.

Program ini akan menjadi pilot project penempatan pekerja migran dari Lampung. Jika berjalan dengan baik, jumlah penempatan diproyeksikan meningkat pada tahap berikutnya.

"Sebelumnya, delegasi Malaysia banyak bekerja sama dengan daerah Lombok. Namun kini mereka mulai melirik Lampung sebagai daerah yang dinilai memiliki potensi tenaga kerja besar," katanya.

Untuk program awal ini, kualifikasi pendidikan tidak menjadi syarat utama. Calon pekerja cukup memiliki kemampuan baca tulis dan kondisi kesehatan yang prima. Latar belakang pendidikan SD, SMP, hingga SMA dapat mengikuti seleksi.

"Kita berharap ini menjadi peluang besar bagi masyarakat Lampung, khususnya yang ingin bekerja di luar negeri dengan proses yang aman dan resmi," tutup Agus Nompitu. (*)