Polisi Bongkar Rekayasa Perampokan di Tol Lampung, Uang Jalan Habis untuk Judi Online
Penampakan Soni Ramdhani Sopir yang merekayasa kasus mengaku dirampok di Tol Lampung. Foto: Ist
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Polres Mesuji akhirnya
mengungkap fakta sebenarnya di balik laporan perampokan sopir truk yang sempat
menggemparkan masyarakat. Laporan dugaan perampokan bersenjata di Jalan Tol
Trans Sumatera (JTTS) ruas Terpeka ternyata fiktif dan direkayasa sendiri oleh
korban, Soni Ramdhani (40).
Peristiwa yang sebelumnya dilaporkan terjadi pada Minggu
(16/11/2025) pukul 01.00 WIB di KM 234 Jalur A, Desa Gedung Sri Mulyo,
Kecamatan Way Serdang, Kabupaten Mesuji, sempat viral setelah beredar foto
sopir dalam kondisi tangan dan kaki terikat lakban di kursi kemudi.
Dalam laporannya, Soni mengaku dihampiri tiga orang tak dikenal
saat berhenti di bahu jalan tol. Salah satu pelaku disebut menodongkan benda
mirip senjata api ke lehernya, bahkan mengancam akan membunuh jika ia melawan.
Korban juga mengaku dipukul, lalu tangan dan kaki diikat
menggunakan lakban serta matanya ditutup sebelum para pelaku melarikan diri
membawa uang tunai Rp 9 juta dan satu unit handphone.
Kasatreskrim Polres Mesuji, AKP M Prenanta Al Ghazali,
mengatakan tim penyidik yang tiba di lokasi langsung melakukan olah TKP,
mengumpulkan barang bukti, serta menelusuri rekaman CCTV di sekitar wilayah
tol.
BACA JUGA: Sopir
Truk Dirampok di Tol Lampung, Uang 9 Juta dan HP Raib
Namun hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ada tanda-tanda aksi
perampokan seperti yang dilaporkan korban.
“Peristiwa curas itu tidak terjadi. Dari hasil penyelidikan,
saksi, serta bukti CCTV, kejadian tersebut fiktif. Sopir membuat laporan
palsu,” jelas Prenanta, Senin (17/11/25).
Setelah dilakukan pemeriksaan lanjutan, Soni mulai menunjukkan
sejumlah keterangan yang tidak konsisten. Polisi kemudian melakukan pendalaman
hingga akhirnya Soni mengakui bahwa seluruh perampokan itu hanya rekayasa.
Ia sendiri yang mengikat tangan dan kaki dengan lakban, menutup
matanya, serta membuat dirinya tampak seperti habis dianiaya.
“Tangan dan kaki diikat sendiri memakai lakban untuk meyakinkan
pihak tol dan polisi bahwa ia benar-benar dirampok,” kata Prenanta.
Kemudian Kapolres Mesuji, AKBP Firdaus, menjelaskan bahwa Soni
sebelumnya menerima uang jalan Rp 17 juta dari perusahaan untuk perjalanan dari
Cikarang menuju Sumatera Utara.
Dari jumlah itu, Rp 11 juta telah dihabiskannya untuk bermain
judi slot online.
“Dari hasil penyelidikan dan pengakuan tersangka, uang tersebut
habis dipakai bermain judi online. Saat melanjutkan perjalanan, sopir ini
kehabisan uang untuk membeli bahan bakar,” jelas Firdaus.
Karena takut kepada perusahaan dan tidak memiliki biaya
operasional, Soni kemudian merencanakan skenario perampokan dengan harapan
perusahaan memberikan uang tambahan untuk perjalanan.
“Jadi skenarionya dibuat agar dia terlihat sebagai korban
perampokan, padahal uangnya sendiri yang sudah dihabiskan,” kata Firdaus.
Saat ini Soni telah diamankan di Mapolres Mesuji untuk
pemeriksaan lebih lanjut. Polisi masih mendalami motif tambahan serta
mempertimbangkan penerapan pasal terkait laporan palsu dan rekayasa peristiwa.
“Yang bersangkutan sudah kami amankan dan pemeriksaan terus
berlanjut,” tutup Firdaus. (*)
Berita Lainnya
-
Tren Perbaikan Ekonomi, Ombudsman: Lulusan PKH Perlu Pendampingan Serius
Senin, 17 November 2025 -
Penurunan KPM PKH di Lampung Belum Mencerminkan Kesejahteraan Warga
Senin, 17 November 2025 -
Wagub Jihan Apresiasi Kelas Migran Vokasi Jepang, 93 Sekolah di Lampung Sudah Berjalan
Senin, 17 November 2025 -
Toko Handphone PS Store di Bandar Lampung Dibobol Maling, Pelaku Matikan CCTV
Senin, 17 November 2025









