46 Kepsek Lampung Barat Masih Belum Lapor, Kasus Penipuan Revitalisasi Sekolah Jalan di Tempat
Kasat Reskrim Polres Lampung Barat, Iptu Rudy Prawira. Foto: Ist
Kupastuntas.co, Lampung Barat - Proses
penanganan dugaan penipuan bermodus bantuan revitalisasi sekolah yang menyeret
46 kepala sekolah di Kabupaten Lampung Barat memasuki babak baru.
Terungkap bahwa para kepala sekolah hingga
kini belum membuat laporan resmi ke Polres Lampung Barat, meski sebelumnya
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Barat, Tati Sulastri, sempat
menyatakan bahwa kasus tersebut telah dilaporkan.
Kasat Reskrim Polres Lampung Barat, Iptu Rudy
Prawira, memastikan bahwa pihaknya baru menerima kedatangan kepala sekolah
untuk menyampaikan kronologi awal. Namun, kedatangan tersebut masih bersifat
konsultasi dan belum masuk tahap pelaporan resmi.
Ia menegaskan bahwa penyidik saat ini masih
menunggu bukti-bukti penting dari para kepala sekolah yang mengaku menjadi
korban. Menurut Iptu Rudy, tim dari Satreskrim telah dikumpulkan, melibatkan
Kanit Tipikor dan Tipidter untuk menganalisis rangkaian peristiwa yang diduga
berkaitan dengan penipuan tersebut.
Meski demikian, ia menyebut proses belum
dapat ditingkatkan menjadi penyelidikan karena bukti fisik seperti bukti
penyerahan uang serta lembaran-lembaran janji yang dijanjikan pelaku belum
diserahkan kepada pihak kepolisian.
“Kesimpulannya sejauh ini memang belum ada
laporan polisi karena kami masih perlu mengkaji bukti yang ada di tangan kepala
sekolah,” ujar Rudy. Ia menambahkan, jika para kepala sekolah ingin melapor,
pihaknya siap menerima karena secara kasat mata unsur dugaan penipuan sudah
terlihat.
Di sisi lain, Kepala SDN 1 Sebarus sekaligus
Ketua K3S Lampung Barat, Darlin, yang menjadi salah satu korban, mengakui bahwa
dirinya belum dapat mengambil langkah cepat untuk membuat laporan polisi.
Ia menyebut kondisinya masih terguncang dan
belum dapat berpikir jernih pasca terjadinya peristiwa yang mengejutkan para
kepala sekolah tersebut.
Darlin menyatakan rencana pelaporan
sebenarnya sudah dibahas, namun ia belum dalam kondisi yang memungkinkan untuk
menyusun laporan resmi. "Belum (Leporan) saya masih drop," kata
Darlin, Selasa (18/11/2025).
Menurutnya, beberapa kepala sekolah lain juga
masih dalam tahap pemulihan setelah mengetahui bahwa bantuan revitalisasi
sekolah yang dijanjikan ternyata tidak benar adanya.
Situasi tersebut membuat posisi para kepala
sekolah makin sulit, terutama setelah muncul pernyataan publik dari Kepala
Disdikbud Lambar yang menyebut bahwa laporan sudah dibuat. Faktanya, hingga
hari ini para kepala sekolah masih dalam tahap mengumpulkan keberanian, bukti,
serta kesepakatan bersama untuk melangkah ke proses hukum.
Kasus dugaan penipuan ini mencuat setelah
sejumlah kepala sekolah diduga menyerahkan sejumlah uang kepada seseorang yang
mengaku dapat membantu mendatangkan program bantuan revitalisasi sekolah dari
pusat.
Polres Lampung Barat menegaskan bahwa
pihaknya tetap membuka ruang bagi para kepala sekolah untuk melapor kapan saja,
sembari menegaskan bahwa unsur penipuan dalam kasus tersebut sudah dapat
terlihat dari pola yang disampaikan korban.
Namun, proses hukum baru dapat berjalan
setelah laporan resmi berikut bukti pendukung diserahkan. Hingga kini, Polres
Lampung Barat masih menunggu sikap final dari 46 kepala sekolah terkait langkah
hukum yang akan mereka tempuh.
Sementara itu, publik menantikan kejelasan
penanganan kasus yang telah menyita perhatian tersebut, terutama mengenai
bagaimana para korban akan memastikan proses hukum berjalan secara transparan
dan sesuai prosedur.
Sebelumnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
(Disdikbud) Lampung Barat telah memanggil sebanyak 46 kepala sekolah dari
satuan pendidikan SD dan TK untuk klarifikasi dan pembinaan. Langkah ini
diambil menyusul mencuatnya pemberitaan terkait dugaan penipuan yang
mengatasnamakan program bantuan dana revitalisasi sekolah dari pemerintah
pusat.
Kepala Disdikbud Lampung Barat, Tati
Sulastri, mengatakan bahwa pemanggilan itu dipusatkan di Lamban Pancasila,
Kelurahan Way Mengaku, Balik Bukit, yang bertujuan untuk menindaklanjuti
laporan sekaligus memastikan kebenaran informasi yang beredar, agar tidak
terjadi kesalahpahaman di kalangan para kepala sekolah dan masyarakat.
“Pemanggilan ini bukan dalam rangka
pemeriksaan hukum, tetapi lebih kepada klarifikasi dan pembinaan. Kami ingin
memastikan bahwa seluruh kepala sekolah memahami situasi yang terjadi dan tidak
menjadi korban penipuan,” kata dia, kepada Kupas Tuntas, Kamis (13/11/2025).
Menurut Tati, dugaan penipuan tersebut
bermula dari adanya oknum yang menghubungi sejumlah kepala sekolah dengan dalih
menawarkan bantuan dana revitalisasi sekolah dari pemerintah pusat. Dalam
modusnya, oknum itu meminta sejumlah uang sebagai syarat pengurusan
administrasi.
“Beberapa kepala sekolah mengaku dihubungi
oleh pihak yang mengatasnamakan kementerian atau lembaga tertentu, dengan
iming-iming akan mendapatkan bantuan. Padahal setelah kami telusuri, nama oknum
yang bersangkutan tidak terdaftar pada data pegawai Kementerian,"
jelasnya.
Ia menegaskan, pemerintah daerah melalui
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Barat tidak pernah memungut biaya dalam
bentuk apapun terkait pengajuan atau pencairan bantuan pemerintah, seluruh
program bantuan resmi diinput melalui Dapodik Disdikbud daerah masing-masing.
“Bila ada yang mengatasnamakan dinas atau
lembaga resmi dengan meminta uang, itu jelas penipuan. Kami sudah ingatkan para
kepala sekolah agar tidak mudah percaya dan segera melapor jika menerima
tawaran serupa,” tegasnya.
Disdikbub juga sudah melaporkan dugaan kasus
tersebut ke aparat penegak hukum untuk mengusut dugaan penipuan tersebut, guna
memastikan siapa pihak yang bertanggung jawab di balik aksi
tersebut."Laporan kita sudah di proses dan mudah-mudahan segera ada titik
terang,” ucapnya. (*)
Berita Lainnya
-
Edi Novial Kembali Pimpin PMI Lambar, Parosil Mabsus Jadi Pelindung
Senin, 17 November 2025 -
Pelaku Penusukan di Rest Area Sumber Jaya Ditangkap Kurang dari 24 Jam
Minggu, 16 November 2025 -
GAUL Lampung Barat Jadi Pemantik Ekonomi Kreatif, Ratusan Warga Padati Sawah Lega
Minggu, 16 November 2025 -
Berikut Kronologis Curanmor di Pasar Kenali Lampung Barat
Minggu, 16 November 2025









