Seorang Pengendara Terluka Cukup Parah Usai Dilempar Batu di Jalur Liwa–Krui
Tampak seorang pengendara mobil kepalanya berlumuran darah usai dilempar batu oleh ODGJ di Jalan Lintas Liwa–Krui, Kabupaten Pesisir Barat. Foto: Ist
Kupastuntas.co, Pesisir Barat - Seorang pengendara mobil menjadi
korban lemparan batu yang diduga dilakukan oleh Orang Dengan Gangguan Jiwa
(ODGJ) di Jalan Lintas Liwa–Krui, Kabupaten Pesisir Barat. Insiden tersebut
menyebabkan korban mengalami luka cukup serius di bagian kepala. Kamis (20/11/25).
Dalam video berdurasi 22 detik yang diterima Kupastuntas.co,
terlihat seorang pria terluka dan dipapah warga setelah kepalanya terbentur batu
yang dilemparkan oleh ODGJ tersebut. Kondisi korban tampak mengkhawatirkan
sehingga warga berupaya segera membawanya ke fasilitas kesehatan.
Selain menyebabkan luka pada pengendara, lemparan batu juga
merusak kendaraan lain yang melintas. Terlihat sebuah bus mengalami kerusakan
pada kaca bagian depan akibat lemparan tersebut. Sebuah mobil pribadi yang
menjadi korban juga terlihat berlumuran darah di bagian interiornya.
Dalam rekaman video, seorang warga terdengar mengatakan bahwa
kaca kendaraan korban pecah akibat lemparan batu. Beberapa warga lain tampak
berusaha menenangkan situasi sambil memastikan korban mendapatkan pertolongan
pertama.
Namun, upaya warga untuk membawa seseorang menuju lokasi
keberadaan ODGJ tersebut urung dilakukan karena rasa takut. “Enggak berani saya
bang,” ujar seorang warga dalam video, menegaskan situasi yang membuat
masyarakat khawatir.
Warga sekitar mengaku kejadian seperti ini meresahkan dan
berpotensi menimbulkan korban lain jika tidak segera ditangani. Mereka meminta
pihak terkait melakukan langkah cepat untuk memastikan keamanan pengguna jalan.
Salah satu pengendara yang melintas, Zoel Putra, membenarkan
insiden tersebut. Ia berharap pemerintah daerah dan aparat terkait segera
mengambil tindakan untuk menangani keberadaan ODGJ yang diduga melakukan
pelemparan batu tersebut.
Warga meminta agar langkah pengamanan segera diterapkan,
terutama karena jalur Liwa–Krui merupakan akses utama yang padat dilalui
kendaraan, sehingga potensi kejadian serupa sangat mungkin terulang jika tidak
segera ditangani pihak berwenang. (*)
Berita Lainnya
-
Sempat Keberatan, 16 Warga Sepakat Lepas Lahan untuk Jalan Lingkar Srimenanti Lambar
Kamis, 20 November 2025 -
Ambil Alih Kasus Penipuan Revitalisasi, Parosil Instruksikan Inspektorat Periksa Seluruh Kepala Sekolah
Rabu, 19 November 2025 -
Program MBG Makin Luas, Lima SPPG Kini Beroperasi di Lampung Barat
Rabu, 19 November 2025 -
Ketika Budaya Suap Lebih Kuat dari Akal Sehat, Oleh: Echa Wahyudi
Rabu, 19 November 2025









