• Senin, 24 November 2025

‎Ijtima Ulama Dunia 2025 di Lampung, UMKM Kebanjiran Rezeki

Minggu, 23 November 2025 - 17.13 WIB
127

‎Lapak-lapak kuliner, pakaian, hingga perlengkapan ibadah mulai berjajar di Kota Baru, Lampung Selatan, Minggu (23/11/2025). Foto: Sri/kupastuntas.co.

Sri

‎Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Gelaran Ijtima Ulama Dunia atau Tabligh Akbar Indonesia Berdoa yang akan berlangsung di Kota Baru, Lampung Selatan, pada 28–30 November 2025 mendatang, bukan hanya menjadi agenda keagamaan berskala besar, tetapi juga menjadi magnet ekonomi bagi ratusan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

‎Sejak beberapa bulan terakhir, geliat ekonomi di kawasan Kota Baru terlihat meningkat. Lapak-lapak kuliner, pakaian, hingga perlengkapan ibadah mulai berjajar di area yang akan menjadi pusat kegiatan.

‎Para pedagang dari berbagai daerah memanfaatkan momentum pertemuan ulama internasional ini untuk meraup rezeki tambahan.

‎Salah satu pedagang, Nyonya Sudarno, warga Tanjungkarang, Bandar Lampung, mengaku sudah berjualan di area tersebut sejak Agustus.

‎“Dagang di sini memang khusus untuk acara tablig akbar ini. Setelah acara selesai ya kita tidak berdagang lagi,” ujarnya, Minggu (23/11/2025).

‎Ia membuka lapaknya dari pukul 09.00 hingga 21.00 WIB, menjual somay, mie goreng, mie rebus, kopi, dan aneka minuman dingin. Menjelang hari H, jumlah pembeli meningkat signifikan.

‎“Sekarang sudah lumayan ramai karena sudah mendekati acara. Kalau sebelumnya paling cuma satu dua orang,” katanya.

Menurutnya, biaya sewa lapak memang ada, tetapi omzet yang meningkat membuat pendapatan harian terasa jauh lebih baik.

‎Tidak hanya pedagang lokal, para pelaku usaha dari berbagai provinsi juga mulai berdatangan. Seperti Imam, pedagang asal Riau, sudah tiba sejak empat hari lalu.

‎Ia menawarkan berbagai perlengkapan jamaah seperti baju koko, peci, sorban, dan perlengkapan ibadah lainnya.

‎“Saya dagang sampai tanggal 3 Desember. Sewa tempat di sini 2,5 juta sampai selesai acara,” ujarnya.

‎Imam menambahkan bahwa ia sudah terbiasa mengikuti acara-acara keagamaan berskala besar.
‎“Karena mulai ramai jadi lumayan juga yang beli,” tuturnya.

‎Sebelumnya, Humas Ijtima Ulama Dunia, Firmansyah, menyampaikan bahwa panitia terus melakukan persiapan intensif untuk memastikan kenyamanan seluruh peserta.

Untuk mendukung kegiatan yang diprediksi menjadi salah satu yang terbesar dalam sejarah Ijtima Ulama di Indonesia, panitia telah membangun:

‎3.500 unit MCK (mandi, cuci, kakus) 200 dapur umum untuk memenuhi kebutuhan logistik, zona penampungan dan penginapan sederhana, area khusus UMKM dan pedagang dari berbagai daerah.

Hingga saat ini, sekitar 250 ribu jemaah dari seluruh Indonesia telah terkonfirmasi hadir.

Sementara itu, 1.000 peserta mancanegara sudah tiba, dan total 6.000 jemaah luar negeri telah menyatakan siap hadir.

‎“Kami menargetkan 1,5 juta orang hadir dalam kegiatan Indonesia Berdoa ini,” ujar Firmansyah.

Dengan jumlah pengunjung yang begitu besar, efek ekonomi yang dihasilkan pun diprediksi luar biasa, mulai dari sektor kuliner, transportasi, penginapan, hingga pedagang informal. (*)