PLN Untuk Rakyat, Ketika Listrik Merubah Cara Petani Trimomukti Panen Harapan
Petani di Desa Trimomukti, Kecamatan Candipuro Lampung Selatan, terbantu dengan adanya bantuan dari PLN. Foto: Ist
Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Trimomukti, desa di Kecamatan Candipuro Lampung Selatan, terdapat hamparan lahan sawah seluas 1300 hektar. Selama bertahun-tahun hidup dalam ritme pertanian yang sama, menunggu hujan, satu kali tanam lalu menunggu kembali datangnya hujan. Keterbatasan air menjadi faktor utama keterbatasan produktifitas pertanian di Desa Trimomukti. Namun, tahun ini langkah para petani terasa lebih ringan dengan hadirnya listrik di lahan persawahan sebagai tanda perubahan besar telah tiba.
Di antara hamparan sawah yang hijau, pompa air kini berdengung lembut. Bukan lagi mesin alkon ataupun genset berbahan bakar solar yang penuh asap dan sering mogok, melainkan pompa listrik yang stabil, relatif bersih dan hemat biaya. Untuk pertama kalinya, petani di Trimomukti mengikrarkan mampu menanam tiga kali dalam setahun. Ini bukan hanya peningkatan panen, melainkan awal dari babak baru dalam perjalanan pertanian desa ini.
Transformasi ini dimulai ketika PLN membangun infrastruktur kelistrikan secara masif di Trimomukti. Empat unit gardu dengan total kapasitas 310 kVA, 60 tiang Jaringan Tegangan Menengah dan 14 tiang Jaringan Tegangan Rendah berdiri kokoh, serta membentang lebih dari 4 kilometer kabel jaringan listrik. Tak hanya itu, PLN juga menghadirkan solusi energi bersih berbasis hybrid dengan daya 900 VA dan 3.500 VA untuk memastikan pasokan tetap stabil bagi kebutuhan pertanian intensif.
Hasilnya langsung terasa, biaya operasional petani yang sebelumnya mencapai Rp5 juta per musim karena penggunaan solar, kini turun menjadi sekitar Rp3 juta. Selisih Rp2 juta per musim bukan angka kecil bagi petani, jumlah itu bisa menjadi pupuk, obat hama, hingga tabungan untuk perbaikan lahan.
Bagi Komang Andriani, petani yang sudah puluhan kali merasakan beratnya mengandalkan alkon, perubahan ini seperti pindah dari peradaban masa lalu ke masa depan yang lebih modern
“Dengan listrik, kami lebih hemat dan lebih tenang. Air tinggal pencet, langsung mengalir. Tidak seperti alkon yang sering rewel dan mahal. Terima kasih kepada pemerintah dan PLN yang sudah peduli pada kami sebagai petani. Semoga petani Indonesia semakin sukses dan sejahtera,” ujarnya seraya matanya berbinar melihat aliran air yang kini tak pernah putus.
Sementara itu, Suwarno, petani setempat, merasakan manfaat yang bahkan lebih besar.
“Dengan air yang sekarang tercukupi dan biaya operasional jauh lebih ringan, hasil panen kami meningkat dan pendapatan jadi lebih stabil. Dampaknya langsung terasa untuk kebutuhan keluarga, pendidikan anak-anak, dan pengembangan usaha tani kami,” tuturnya sambil menunjukkan tanaman padinya yang tumbuh lebih merata dari sebelumnya.
Kendati demikian, manfaat listrik di Trimomukti tidak berhenti pada peningkatan produktifitas panen saja. Melainkan, ketika pompanisasi berjalan baik dan program _smart farming_ mulai diterapkan, desa ini mulai menarik perhatian dari luar. Pemerintah daerah kemudian membangun akses jalan yang lebih layak, memudahkan mobilitas hasil pertanian menuju pasar dan penggilingan padi. Jalan desa yang dulunya sulit dilalui saat musim hujan, kini menjadi jalur produktivitas baru.
Perubahan itu berdampak langsung pada nilai jual lahan sawah. Dengan pasokan air yang stabil dan infrastruktur pendukung yang baik, harga lahan pertanian di Trimomukti mengalami kenaikan signifikan. Sawah yang dulu dianggap "lahan risiko” kini menjadi aset potensial yang menjanjikan dengan hasil lebih tinggi. Para petani merasakan peningkatan nilai ini sebagai bentuk pengakuan bahwa desa mereka telah naik kelas.
Smart farming dengan dukungan listrik, pompa air, jaringan yang andal, dan akses jalan yang baik telah menjadikan Trimomukti sebagai contoh bagaimana energi mampu mengubah wajah sebuah desa.
Di Trimomukti, listrik bukan hanya mengalir di untaian kabel-kabel. Ia mengalir dalam kehidupan para petani, memberi mereka kesempatan untuk merencanakan masa depan tanpa harus menunggu belas kasihan cuaca. Ketika listrik hadir, harapan tumbuh. Ketika smart farming diterapkan, desa bergerak maju. Dan ketika infrastruktur dibangun, nilai desa turut terangkat.
PLN hadir untuk rakyat membawa perubahan peradaban dan kesempatan agar petani Indonesia semakin berdaulat dan sejahtera. (**)
Berita Lainnya
-
Dewan Pers Gelar Mediasi, Tempo Tidak Hadir, Kementan: Kami Patuh pada UU Pers
Senin, 24 November 2025 -
Ketua Komisi IV DPR RI: Sektor Pertanian terus Membaik di Tangan Mentan Amran
Senin, 24 November 2025 -
Komisi IV DPR: Mentan Amran Excellent Bawa Pertanian
Senin, 24 November 2025 -
Terbelit Utang, Pemuda di Bandar Lampung Cekik Bibi Sendiri hingga Tewas
Senin, 24 November 2025









