Tabligh Akbar Indonesia Berdoa 2025, 1,5 Juta Jemaah dari 45 Negara Itikaf di Lampung
Tabligh Akbar Indonesia Berdoa 2025, 1,5 Juta Jemaah dari 45 Negara Itikaf di Lampung. Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Sebanyak 1,5 juta jemaah dari 45 negara akan memadati Provinsi Lampung untuk mengikuti gelaran Ijtima Ulama Dunia atau Tabligh Akbar Indonesia Berdoa 2025. Kegiatan ini akan menjadi pusat pertemuan keagamaan internasional terbesar tahun ini.
Gelaran Ijtima Ulama Dunia atau Tabligh Akbar Indonesia Berdoa tahun 2025 akan berlangsung tepatnya di Desa Kota Baru, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan, pada 28, 29, dan 30 November 2025.
Humas Ijtima Ulama Dunia 2025, Firmansyah, menjelaskan seluruh fasilitas utama bagi jemaah hampir rampung dan saat ini telah mencapai 95 persen.
"Alhamdulillah, lokasi sudah 95 persen selesai. Kami sudah menyiapkan tenda untuk tempat beriktikaf atau berdiam jemaah di lahan kurang lebih 50 hektare. Semua sudah disiapkan,” kata Firmansyah, Jumat (21/11/2025).
Firmansyah mengatakan, untuk mendukung kenyamanan para peserta, panitia telah membangun 3.500 fasilitas mandi, cuci, dan kakus (MCK). Selain itu, 200 dapur umum disiapkan untuk memenuhi kebutuhan logistik selama kegiatan berlangsung.
“Hingga saat ini sekitar 250 ribu jemaah dari seluruh Indonesia telah terkonfirmasi hadir. Sementara dari luar negeri sekitar 1.000 orang sudah tiba di Lampung, dan total 6.000 peserta mancanegara telah menyatakan siap hadir,” jelas Firmansyah.
"Peserta dari luar negeri yang hadir saat ini ada dari 15 negara. Yang saya ingat dari Tunisia, Afrika Selatan, Maroko, Amerika insya Allah besok hadir 70 orang. Lalu dari Mesir, Prancis, dan Malaysia yang terbanyak ada sekitar 2.500 orang. Totalnya kurang lebih 45 negara," lanjutnya.
Firmansyah mengungkapkan, awalnya sebanyak 84 negara menyatakan minat hadir, namun beberapa terkendala urusan visa.
Ia juga mengimbau masyarakat Lampung untuk turut memeriahkan acara ini.
"Kami targetkan 1,5 juta orang hadir. Kalau dari luar Lampung sekitar 2.500 orang, sisanya kami harap dari Lampung. Yang jauh-jauh saja datang, masa kita yang dekat tidak hadir," ujarnya.
Ia mengajak masyarakat Lampung menjadi tuan rumah yang baik. "Bagaimana kita menyukseskan, memakmurkan, dan meramaikan kegiatan ini. Insya Allah akan turun keberkahan dari Allah SWT," ungkapnya.
Menurutnya, acara ini akan diisi tausiah dan amalan keagamaan. "Doa adalah kekuatan umat muslim. Dari jutaan orang yang hadir, pasti ada doa yang dikabulkan Allah SWT," kata Firmansyah.
Selama kegiatan berlangsung, jemaah akan melaksanakan salat tahajud, membaca Al-Qur’an, dan zikir, serta mengikuti tausiah setelah salat Subuh, Zuhur, Asar, Magrib, dan Isya. Ceramah akan diisi oleh ulama internasional dari Mesir, Pakistan, India, serta para ulama nasional.
Ia berharap tabligh akbar ini dapat membangkitkan semangat umat dalam memperkuat keluarga dan menghidupkan nilai-nilai agama di masyarakat.
Selain nilai spiritual, kegiatan ini juga memberikan dampak ekonomi signifikan. Banyak UMKM mulai membuka kios di area acara. Logistik untuk jemaah juga sudah tersedia sehingga menciptakan perputaran ekonomi yang cukup besar.
"Kebutuhan beras saja selama tiga hari mencapai 700 ton. Belum termasuk ikan, ayam, daging, tepung, minyak goreng, sayuran, dan lainnya. Ini pasti menghidupkan ekonomi masyarakat," jelas Firmansyah.
Ia menyebut Lampung akan menjadi pusat perhatian dunia. "Lampung akan viral, bukan hanya di Nusantara, tapi juga mendunia. Ini magnet tersendiri," katanya.
Firmansyah juga mengaku takjub dengan banyaknya bantuan yang berdatangan tanpa diminta. "Hampir semua kepala daerah kirim bantuan. Pak Gubernur, bupati, wali kota, Kapolda. Bahkan ada teman non-muslim yang mengirim 20 ekor kambing," ungkapnya.
Bantuan lain yang sudah datang antara lain bawang, gula, tepung, dan kebutuhan logistik lainnya. Sebanyak 200 dapur dipersiapkan untuk jemaah yang dibagi berdasarkan daerah.
"Jawa Barat punya tenda dan dapurnya, Jawa Timur punya areanya. Lampung juga kita bagi per kabupaten seperti Way Kanan, Lampung Utara, Lampung Barat, dan lainnya. Mereka nanti menyiapkan kebutuhan makan bagi jemaah dari wilayah masing-masing," papar Firmansyah.
Pantauan di lokasi pada Sabtu (22/11/2025), tampak berjejer tenda dari plastik hitam dan kain bertiang kayu sebagai tempat menginap peserta sesuai daerah asal.
Selain itu, terdapat gedung yang belum selesai dibangun yang dimanfaatkan sebagai tempat menyimpan logistik dan menginap peserta dari luar negeri.
Tidak jauh dari gedung tersebut, terdapat bangunan Masjid Al-Hijrah yang akan menjadi pusat kegiatan Ijtima Ulama Dunia. Alat berat seperti ekskavator dikerahkan untuk meratakan tanah di sekitar masjid, sejumlah peserta bergotong royong mendirikan pos keamanan, serta gulungan karpet terlihat masih menumpuk di lokasi.
Muhammad Haris, peserta Ijtima Ulama Dunia asal Makassar, Sulawesi Selatan, mengaku bersama rombongan tiba di Kota Baru sejak 17 November 2025. “Kami bermalam di tenda khusus untuk rombongan Sulawesi Selatan,” jelasnya.
Sementara kebutuhan makan dan minum sudah disiapkan oleh sejumlah pihak yang menyumbangkan beras dan kebutuhan lainnya. “Seperti air bersih, ada yang menyumbang dari Bogor,” katanya.
Ia menuturkan sudah ada 10 ribu orang yang datang, dan setiap hari jumlahnya terus bertambah. “Yang sudah datang seperti dari Kendari, Gorontalo, Manado. Kalau dari Lampung dan Jakarta biasanya menjelang hari H,” ujarnya.
Dari sisi persiapan, Haris mengatakan sebagian besar sudah rampung dan tinggal tahap akhir seperti tenda dan kebersihan. Ia berharap kegiatan ini berjalan sukses dan membawa keberkahan serta hidayah dari Allah SWT.
“Kami mengajak saudara-saudara kita di seluruh Indonesia, khususnya tuan rumah Lampung, untuk hadir dalam acara Ijtima Ulama dan Indonesia Berdoa ini. Ini momentum yang sangat baik, bagaimana kita berkumpul dan bagaimana dakwah Islam bisa terus berkembang,” ungkapnya.
Pelaku UMKM Kebanjiran Rezeki
Gelaran Ijtima Ulama Dunia atau Tabligh Akbar Indonesia Berdoa 2025 membawa rezeki bagi ratusan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Di lokasi, sudah berjejer lapak kuliner, pakaian, hingga perlengkapan ibadah. Pedagang dari berbagai daerah memanfaatkan momentum ini untuk meraup pendapatan tambahan.
Salah satu pedagang, Nyonya Sudarno, warga Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung, mengaku sudah berjualan di area tersebut sejak Agustus 2025.
“Dagang di sini memang khusus untuk acara tabligh akbar ini. Setelah acara selesai ya kita tidak berdagang lagi,” katanya, Minggu (23/11/2025).
Ia membuka lapaknya dari pukul 09.00 hingga 21.00 WIB dengan menjual somay, mi goreng, mi rebus, kopi, dan aneka minuman dingin. Menjelang hari H, jumlah pembeli meningkat signifikan.
“Sekarang sudah lumayan ramai karena sudah mendekati acara. Kalau sebelumnya paling cuma satu dua orang,” ujarnya.
Ia mengatakan biaya sewa lapak memang ada, tetapi omzet yang meningkat membuat pendapatan harian jauh lebih besar.
Tidak hanya pedagang lokal, pelaku usaha dari berbagai provinsi juga berdatangan. Seperti Imam, pedagang asal Riau, yang mengaku sudah tiba sejak empat hari lalu.
Ia menjual perlengkapan jemaah seperti baju koko, peci, sorban, dan perlengkapan ibadah lainnya.
“Saya dagang sampai 3 Desember nanti. Sewa tempat di sini Rp2,5 juta sampai selesai acara,” ujarnya.
Imam menambahkan, ia sudah terbiasa mengikuti acara keagamaan berskala besar. (*)
Berita ini telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas, edisi Selasa 25 November 2025 dengan judul "Tabligh Akbar Indonesia Berdoa 2025”
Berita Lainnya
-
SMAN 1 Bandar Lampung Meriahkan Hari Guru Nasional Dengan Kebersamaan dan Rasa Syukur
Selasa, 25 November 2025 -
Tiga Gempa Beruntun Guncang Lampung Barat dan Tanggamus
Selasa, 25 November 2025 -
Cuaca Lampung 25 November 2025: Lima Daerah Berpotensi Hujan
Selasa, 25 November 2025 -
Guru di Era Disrupsi: Menyalakan Kurikulum Cinta untuk Menuntun Manusia, Oleh: Koderi
Selasa, 25 November 2025









