‎Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Perum Bulog Kantor Wilayah Lampung memastikan stok beras di wilayah tersebut berada dalam kondisi aman dan sangat mencukupi menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.

‎Hingga akhir November 2025, total Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang tersimpan di gudang Bulog Kanwil Lampung mencapai 162 ribu ton.

‎Jumlah tersebut dinilai sangat memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang ada di Provinsi Lampung hingga awal tahun 2026 mendatang.

‎Kepala Perum Bulog Kanwil Lampung, Rindo Safutra, menegaskan bahwa kecukupan stok beras tersebut membuat pemerintah tidak perlu melakukan impor beras sepanjang tahun 2025.

‎"Perum Bulog secara konsisten menyatakan bahwa pasokan beras aman, bahkan hingga awal tahun 2026. Dan tidak perlu dilakukan impor pada tahun ini karena stok dalam negeri yang memadai," kata dia saat dimintai keterangan, Jumat (28/11/2025).

‎Selain ketersediaan stok yang terjamin, Bulog juga terus menjalankan berbagai langkah stabilisasi harga dan juga pasokan pangan.

‎Seperti melakukan operasi pasar atau gerakan pangan murah (GPM) yang bekerja sama dengan pemerintah daerah agar beras dapat dijual kepada masyarakat dengan harga terjangkau.

‎"Menyalurkan bantuan pangan beras untuk Penerima Bantuan Pangan (PBP) ke seluruh daerah di Provinsi Lampung sebagai bagian dari program perlindungan sosial pemerintah," jelasnya.

‎Kemudian mengoptimalkan penyerapan gabah dari petani lokal guna memperkuat cadangan beras nasional dan mendukung kesejahteraan petani.

‎Rindo mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan bijak dalam membeli kebutuhan pokok.

‎Ia menegaskan bahwa tidak perlu ada kekhawatiran terkait ketersediaan beras maupun potensi kenaikan harga karena stok yang ada sudah mencukupi.

‎"Stok beras aman, masyarakat tidak perlu melakukan pembelian dalam jumlah besar atau panic buying. Bulog terus memastikan pasokan beras terjaga dengan baik," ujarnya.

‎Dengan kecukupan stok hingga tahun depan, Bulog Lampung optimistis situasi pangan di daerah tetap stabil selama periode akhir tahun hingga memasuki 2026. (*)