Gelar Seminar Kajian Permuseuman, Museum Ketransmigrasian Soroti Sejarah dan Perubahan Sosial
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung membuka Seminar Kajian Permuseuman di Museum Ketransmigrasian Lampung, Selasa (2/12/2025). Foto: Ist
Kupastuntas.co, Pesawaran - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung membuka Seminar Kajian Permuseuman di Museum Ketransmigrasian Lampung, Selasa (2/12/2025).
Kegiatan tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, Thomas Amirico, S.STP., M.H., yang diwakili oleh Kepala UPTD Museum Ketransmigrasian, Syafriyadi A.P., M.Si., serta diikuti oleh pejabat UPTD, narasumber, dan peserta seminar.
Dalam sambutan yang dibacakan Syafriyadi, Thomas menyampaikan bahwa kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Bakti Transmigrasi ke-75. “Seminar ini juga menjadi sarana pengumpulan data dan informasi sejarah untuk melengkapi koleksi pengetahuan di Museum Ketransmigrasian Lampung,” ujarnya.
Thomas menuturkan bahwa Museum Ketransmigrasian Lampung merupakan satu-satunya museum bertema ketransmigrasian di Indonesia bahkan dunia. Museum tersebut didirikan pada 12 Desember 2004 dengan peletakan batu pertama oleh Gubernur Lampung ke-9, Komjen Pol (Purn) Sjachroedin Zainal Pagar Alam, S.H, di Desa Bagelen, sebagai upaya pelestarian sejarah transmigrasi nasional.
Seminar Kajian Permuseuman dijadwalkan berlangsung selama tiga hari dengan tiga tema utama. Hari pertama mengangkat tema Perubahan Sosial pada Masyarakat Transmigrasi. Hari kedua membahas Adaptasi dan Akulturasi Religi dan Budaya Masyarakat Transmigrasi. Hari ketiga mengupas Mata Pencaharian Masyarakat Transmigrasi Kolonisasi.
Menurut Thomas, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman publik mengenai tugas dan fungsi museum. Ia menegaskan bahwa museum bukan hanya tempat penyimpanan koleksi, melainkan pusat edukasi dan pelestarian pengetahuan sejarah transmigrasi di Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Thomas juga menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia atas alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Nonfisik BOP Museum 2025 untuk Museum Ketransmigrasian Lampung. Ia turut mengucapkan terima kasih kepada narasumber, yakni Ir. Anshori Djausal,M.T selaku Ketua Tim Ahli Cagar Budaya Provinsi Lampung dan I Made Giri Gunadi, S.S.,M.Si dari Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia Sumatera Bagian Selatan.
Sebelum membuka kegiatan secara resmi, Thomas menegaskan bahwa seminar ini menjadi momentum penting untuk menghimpun masukan dan pemikiran dari peserta demi kemajuan Museum Ketransmigrasian Lampung.
“Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, saya menyatakan Seminar Kajian Permuseuman dengan tema hari pertama resmi dimulai,” ujarnya. (*)
Berita Lainnya
-
Mahasiswi Universitas Teknokrat Indonesia Raih Juara 3 Nasional Lomba Esai Matematika
Selasa, 02 Desember 2025 -
BMKG Ingatkan Potensi Hujan Merata Sepekan ke Depan di Lampung
Selasa, 02 Desember 2025 -
Pemprov Lampung Tertibkan Aset Tanah di Kota Baru untuk Pembangunan Sekolah Rakyat
Selasa, 02 Desember 2025 -
SMSI Lampung: Media Cetak Tetap Jadi Rujukan di Tengah Arus Informasi Cepat
Selasa, 02 Desember 2025









