• Minggu, 07 Desember 2025

Perkuat Pemahaman Ekonomi Mikro, FEB Universitas Teknokrat Indonesia Gelar Kuliah Umum

Minggu, 07 Desember 2025 - 11.25 WIB
16

Kuliah Umum Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro di Auditorium Gedung A, Universitas Teknokrat Indonesia, Sabtu (6/12/2025). Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Teknokrat Indonesia kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penyelenggaraan Kuliah Umum Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro bertema 'Peran Pemerintah dalam Penyediaan Barang Publik dan Pengelolaan Sumber Daya Bersama'.

Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu, 6 Desember 2025, di Auditorium Gedung A, Universitas Teknokrat Indonesia, dan diikuti oleh mahasiswa dari berbagai program studi di lingkungan FEB.

Kuliah umum yang berlangsung dari pukul 14.00 hingga 16.00 WIB ini dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan Bidang Akademik FEB Universitas Teknokrat Indonesia.

Dalam sambutannya, beliau menegaskan pentingnya mahasiswa memahami bagaimana pemerintah berperan dalam menyediakan layanan publik serta mengelola sumber daya alam bersama secara berkelanjutan.

"Ilmu ekonomi tidak hanya berbicara tentang teori, grafik, dan angka. Lebih dari itu, mahasiswa harus mampu melihat bagaimana kebijakan publik diterapkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ungkap Wakil Dekan dalam sambutannya.

"Pemahaman tentang barang publik dan sumber daya bersama merupakan fondasi penting bagi calon ekonom dan pengambil kebijakan masa depan,” lanjutnya.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber Dr. Ir. Hamartoni Ahadis, M.Si, yang memaparkan materi secara komprehensif terkait pengelompokan barang berdasarkan karakteristik excludability dan rivalry.

Beliau menjelaskan empat jenis barang utama, yakni barang privat, barang publik, natural monopolies dan common resources serta tantangan yang dihadapi pemerintah dalam pengelolaannya.

Dr. Hamartoni menguraikan masalah free rider pada barang publik, risiko Tragedy of the Commons pada sumber daya bersama, hingga kebutuhan regulasi ketat pada natural monopolies.

Berbagai contoh konkret seperti listrik, PDAM, jalan tol, ikan laut, hingga lampu jalan turut dipaparkan untuk memperjelas konsep bagi mahasiswa.

Selain itu, narasumber juga menekankan pentingnya memahami kegagalan pasar (market failure) yang sering terjadi akibat sifat dasar dari barang publik dan sumber daya bersama.

Ia mengajak mahasiswa untuk lebih kritis melihat bagaimana kebijakan pemerintah, regulasi, serta kolaborasi dengan sektor swasta dapat menjadi solusi untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan dalam pemanfaatan sumber daya.

Dalam sesi diskusi, moderator Dwi Gema Soegesti, M.S.M mendorong mahasiswa untuk aktif bertanya dan berdialog mengenai isu-isu ekonomi mikro dalam konteks sosial dan lingkungan di Indonesia.

Antusiasme mahasiswa terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan terkait pengelolaan sumber daya alam, efektivitas kebijakan publik, hingga peran teknologi dalam meningkatkan transparansi pengelolaan barang publik.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa FEB Universitas Teknokrat Indonesia memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep-konsep ekonomi mikro yang relevan dengan situasi nyata di masyarakat.

Kuliah umum ini juga memperkuat upaya fakultas dalam menyediakan kegiatan akademik berkualitas yang membekali mahasiswa dengan wawasan praktis sekaligus analitis.

Pimpinan FEB mengapresiasi dukungan Yayasan Pendidikan Teknokrat, pimpinan universitas, para dosen, dan seluruh panitia yang telah berperan dalam menyukseskan acara ini.

FEB Universitas Teknokrat Indonesia berkomitmen untuk terus menghadirkan kegiatan akademik unggul sebagai bagian dari upaya mencetak lulusan yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga memahami dinamika kebijakan publik dan tantangan ekonomi modern.

Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, kegiatan seperti ini semakin memperkuat posisi Universitas Teknokrat Indonesia sebagai Kampus Sang Juara dan ASEAN’s Best Private University. (*)