• Senin, 08 Desember 2025

Kementan Pastikan Bantuan Korban Banjir Bandang di Sumatera Barat Segera Tersalurkan

Senin, 08 Desember 2025 - 14.49 WIB
17

Kementan Pastikan Bantuan Korban Banjir Bandang di Sumatera Barat Segera Tersalurkan. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Padang - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas) bergerak cepat merespons banjir bandang dan longsor yang melanda Sumatera Barat.

Bantuan kemanusiaan dalam skala besar sedang dalam proses distribusi dan tiba melalui KRI Banda Aceh di Pelabuhan Teluk Bayur, Senin (8/12/2025).

Bantuan ini merupakan hasil konsolidasi langsung Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, yang menghimpun dukungan dari BUMN pangan dan mitra strategis dengan total nilai mencapai Rp75 miliar.

KRI Banda Aceh membawa lebih dari 19 jenis kebutuhan pokok, mulai dari beras, minyak goreng, gula, susu, air mineral, mie instan, pakaian, kebutuhan bayi, hingga perlengkapan higienis lainnya.

Distribusi dilakukan secara terkoordinasi dengan Pemprov Sumatera Barat, pemerintah kabupaten/kota terdampak, TNI AL, Pelindo, dan Forkopimda. 

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyampaikan perkembangan pengiriman bantuan.

"Pengiriman bantuan dilakukan secara bertahap. Hari ini, KRI Banda Aceh telah menurunkan sekitar 21 truk atau kurang lebih 250 ton bantuan. Total ada 64 item, mulai dari sembako, perlengkapan wanita, kebutuhan bayi, susu, hingga perlengkapan higienis lainnya. Kami memastikan seluruh bantuan ini segera disalurkan untuk meringankan beban masyarakat Sumatera Barat," ungkapnya.

Gubernur Sumatera Barat, H. Mahyeldi Asharullah, menyampaikan apresiasi sekaligus kebutuhan mendesak daerah.

"Terima kasih kepada Ibu Kepala Badan yang hadir langsung mewakili Menteri menyampaikan bantuannya dan kita akan langsung mendistribusinya ke kabupaten/kota," lanjutnya.

Dalam kesempatan tersebut, Mahyeldi juga menjelaskan dampak kerusakan lahan pertanian yang cukup luas.

"Ada lebih kurang 25 ribu hektare, baik sawah maupun lahan kering, kebun, juga kolam yang terdampak banjir dan longsor. Harapan kita, beberapa bulan lagi kita akan menghadapi Puasa dan Lebaran, sehingga diperlukan dukungan berupa alat untuk membantu rehabilitasi. Dengan begitu, pada akhir Desember lahan-lahan ini dapat ditanami dan berproduksi kembali," terangnya.

Menindaklanjuti hal tersebut, Kementan menugaskan jajarannya melakukan pendataan detail lahan terdampak yang akan diklasifikasikan sebagai rusak ringan, sedang, atau berat. Data ini menjadi dasar percepatan bantuan alsintan, saprodi, dan dukungan teknis lainnya agar produksi pertanian segera pulih.

Kementerian Pertanian memastikan penyaluran bantuan dipantau hingga tingkat kabupaten/kota dan pemulihan sektor pertanian Sumatera Barat dilakukan secara berkelanjutan. (*)