• Selasa, 16 Desember 2025

Sosialisasi 4 Pilar di Universitas Saburai, Sudin Ajak Mahasiswa Jaga Moral, Persatuan, dan Lingkungan

Selasa, 16 Desember 2025 - 14.57 WIB
33

Anggota Komisi III DPR RI, Sudin menggelar kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai (Saburai), Selasa (16/12/2025). Foto: Olla/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Anggota Komisi III DPR RI, Sudin, S.E. menggelar kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai (Saburai), Selasa (16/12/2025). Kegiatan ini dihadiri ratusan mahasiswa dan dosen, serta Tenaga Ahli DPR RI, Dr. Donald Harris Sihotang, S.E., M.M.

Dalam sambutannya, Sudin menjelaskan bahwa Empat Pilar Kebangsaan terdiri dari Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.

“Empat pilar ini merupakan tonggak utama yang harus dijaga agar bangsa Indonesia tetap kokoh, bersatu, dan berdaulat,” ujar Sudin.

Ia menegaskan bahwa Empat Pilar Kebangsaan bukanlah sekadar bahan ajar atau hafalan normatif, melainkan fondasi etika dan arah moral dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Menurutnya, di lingkungan kampus, nilai-nilai kebangsaan seharusnya tidak berhenti pada ruang kuliah, tetapi menjelma menjadi sikap berpikir kritis, keberanian bersikap, serta tanggung jawab intelektual mahasiswa sebagai calon pemimpin masa depan.

“Bangsa ini tidak kekurangan orang cerdas, tetapi sering kali merindukan intelektual yang berkarakter, yang mampu memadukan ilmu dengan nurani, serta kebebasan berpikir dengan kedewasaan moral,” tegas Sudin.

Dalam konteks tersebut, Sudin menilai peran sivitas akademika sangat strategis dalam menjaga Pancasila tetap bernalar, konstitusi tetap bermartabat, persatuan tetap terawat, dan keberagaman tetap dihormati di tengah tantangan zaman.

Selain itu, Sudin juga menyinggung bahaya narkoba dan judi online yang kini banyak menyasar generasi muda. Ia mengingatkan agar mahasiswa mampu menjadi pelopor dalam menolak segala bentuk penyimpangan moral dan sosial yang dapat merusak masa depan bangsa.

Sementara itu, Dr. Donald Harris Sihotang dalam sesi diskusi menekankan pentingnya internalisasi nilai-nilai kebangsaan dalam kehidupan akademik dan sosial, terutama di era digital.

“Empat pilar bukan hanya konsep normatif, tetapi harus menjadi panduan berpikir dan bersikap. Nilai-nilai ini harus hidup dalam cara mahasiswa bersikap kritis, bijak bermedia sosial, serta bertanggung jawab secara intelektual dan moral,” jelas Donald.

Diskusi berlangsung interaktif dan dinamis. Sejumlah mahasiswa antusias mengajukan pertanyaan terkait implementasi nilai kebangsaan dalam kebebasan akademik, demokrasi kampus, dan tantangan media sosial.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, pada kesempatan tersebut Sudin juga menyerahkan 150 bibit pohon alpukat kepada Universitas Saburai dan berkomitmen akan menambah 300 bibit lagi untuk mendukung program penghijauan di lingkungan kampus.

“Menanam pohon adalah simbol harapan dan keberlanjutan. Sama halnya dengan menanam nilai-nilai kebangsaan di hati generasi muda. Mari kita jadikan kampus sebagai mercusuar kebangsaan, tempat lahirnya gagasan yang mencerahkan, kritik yang membangun, dan keteladanan yang menenangkan. Dari sinilah masa depan Indonesia dititipkan,” pungkas Sudin. (*)