• Rabu, 17 Desember 2025

‎Naik Kelas, ITERA Resmi Sandang Akreditasi 'Baik Sekali' hingga 2030

Rabu, 17 Desember 2025 - 20.07 WIB
18

‎Rektor ITERA, Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha, dalam Taklimat Media, di ruang Center gedung A Itera, Rabu (17/12/2025). Foto: Ist.

Sri

‎Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Institut Teknologi Sumatera (ITERA) resmi menyandang status akreditasi institusi “Baik Sekali” dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).

‎Rektor ITERA, Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha, menyebut keberhasilan tersebut sebagai refleksi kemajuan nyata yang dicapai sepanjang 2025, baik dalam tata kelola institusi, mutu akademik, maupun produktivitas riset yang berdampak langsung bagi masyarakat.

‎“Akreditasi Baik Sekali ini adalah bukti bahwa ITERA terus bertumbuh secara sistematis. Tidak hanya mengejar pengakuan administratif, tetapi juga kualitas dan relevansi,” ujar Prof. Nyoman dalam Taklimat Media, Rabu (17/12/2025).

‎Status akreditasi tersebut berlaku sejak 7 Oktober 2025 hingga 2030. Sejalan dengan itu, peningkatan kualitas juga terlihat di tingkat program studi.

‎Capaian ini menandai fase penting transformasi ITERA dari kampus rintisan menjadi perguruan tinggi teknologi yang semakin matang, kompetitif, dan berdaya saing nasional.

‎"Hingga akhir 2025, lima prodi ITERA berhasil meraih akreditasi “Unggul”, yakni Teknik Mesin, Teknik Geofisika, Kimia, Sains Aktuaria, serta Sains Atmosfer dan Keplanetan, " ungkapnya.

‎Selain itu, 15 program studi telah terakreditasi Baik Sekali, sementara 22 prodi lainnya berstatus Baik.

Menurut Prof. Nyoman, capaian ini menunjukkan kurikulum dan metode pembelajaran ITERA semakin adaptif terhadap kebutuhan industri dan pembangunan regional Sumatera.

‎Dengan total 23.841 mahasiswa, ITERA kini didukung oleh 778 dosen dan 318 tenaga kependidikan. Penguatan sumber daya manusia tersebut turut menopang pengembangan pendidikan pascasarjana.

‎"Saat ini, ITERA memiliki 643 mahasiswa magister (S-2) dan 135 mahasiswa doktoral (S-3)," jelasnya.

‎Lebih jauh, Prof. Nyoman menegaskan arah kebijakan riset ITERA ke depan akan difokuskan pada hilirisasi dan pemanfaatan nyata hasil penelitian.

‎“Riset di ITERA tidak boleh berhenti di jurnal. Kita dorong agar sains dan teknologi menjadi solusi konkret bagi persoalan pembangunan di Pulau Sumatera,” tegasnya. (*)