• Jumat, 19 Desember 2025

Tindaklanjuti Pengamanan Nataru, Satpol PP Tingkatkan Siaga Siskamling di Seluruh Metro

Jumat, 19 Desember 2025 - 09.51 WIB
48

Sejumlah petugas Satpol- PP Kota Metro saat melakukan pengecekan aktivitas ronda malam di sejumlah Poskamling di Metro. (Dok. Satpol-PP Kota Metro)

Kupastuntas.co, Metro - Pemerintah Kota Metro mulai memperlihatkan langkah konkret dalam mengamankan momentum Natal dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Menindaklanjuti instruksi Wakil Wali Kota Metro, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Metro meningkatkan pengamanan di seluruh pos keamanan lingkungan (siskamling) yang tersebar di 22 kelurahan.

Sebanyak 40 posko siskamling yang sebelumnya berjalan sporadis kini kembali diaktifkan secara maksimal. Penguatan pengamanan ini mulai digerakkan sejak Kamis sore, 18 Desember 2025, tak lama setelah perintah lisan Wakil Wali Kota Metro, Dr. M. Rafieq Adi Pradana dikeluarkan.

Langkah cepat tersebut menandai keseriusan pemerintah daerah dalam mengantisipasi potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat selama libur akhir tahun.

Tak menunggu waktu lama, Satpol PP langsung mengerahkan 220 anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas) untuk kembali menempati dan menghidupkan fungsi siskamling di wilayah masing-masing.

Fokus pengamanan diarahkan pada pencegahan gangguan kamtibmas, antisipasi tindak kriminal, serta deteksi dini potensi konflik sosial yang kerap meningkat menjelang pergantian tahun.

Kepala Satpol PP Kota Metro, Jose Sarmento, menegaskan bahwa penguatan siskamling bukan sekadar rutinitas tahunan, melainkan bagian dari sistem kewaspadaan terpadu yang melibatkan unsur masyarakat, TNI, dan Polri.

“Menindaklanjuti perintah Pak Wakil Wali Kota kemarin, kami telah memerintahkan seluruh anggota Linmas untuk meningkatkan pengamanan di wilayahnya masing-masing,” kata Jose saat dikonfirmasi, Jum'at (19/12/2025).

Lebih dari sekadar penjagaan fisik, Satpol PP juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan informasi dan koordinasi lintas sektor. Seluruh Linmas diminta mencatat dan menguasai kontak darurat, mulai dari layanan kepolisian, pemadam kebakaran, ambulans, hingga mitra kerja di tingkat kewilayahan seperti Babinsa dan Bhabinkamtibmas.

“Kami juga meminta Linmas untuk mencatat seluruh call center layanan darurat. Ini penting untuk mengantisipasi kejadian-kejadian darurat di wilayah hukumnya masing-masing,” ucap Jose.

Langkah ini dinilai krusial mengingat periode Nataru kerap diwarnai peningkatan aktivitas masyarakat, potensi konsumsi minuman keras, penggunaan petasan, hingga kerawanan kriminalitas di lingkungan permukiman.

"Dengan sistem siskamling yang aktif dan terkoordinasi, respons terhadap kejadian darurat diharapkan dapat dilakukan lebih cepat dan terukur," ungkapnya.

Penguatan peran Linmas juga sekaligus menjadi penegasan bahwa keamanan lingkungan bukan semata tugas aparat, melainkan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. Siskamling diposisikan sebagai garda terdepan dalam menjaga ketertiban sosial di tingkat akar rumput.

Namun demikian, aktivasi posko siskamling ini juga menjadi ujian konsistensi bagi pemerintah daerah. Publik tentu berharap pengamanan tidak hanya bersifat seremonial menjelang hari besar, tetapi benar-benar berjalan efektif, terpantau, dan berkelanjutan hingga pasca pergantian tahun.

Dengan 40 posko siskamling yang kini kembali hidup dan ratusan Linmas yang diterjunkan, Kota Metro memasuki fase siaga Nataru. (*)