Tindaklanjuti Pengamanan Nataru, Satpol PP Tingkatkan Siaga Siskamling di Seluruh Metro
Sejumlah petugas Satpol- PP Kota Metro saat melakukan pengecekan aktivitas ronda malam di sejumlah Poskamling di Metro. (Dok. Satpol-PP Kota Metro)
Kupastuntas.co, Metro - Pemerintah Kota Metro
mulai memperlihatkan langkah konkret dalam mengamankan momentum Natal dan Tahun
Baru 2026 (Nataru). Menindaklanjuti instruksi Wakil Wali Kota Metro, Satuan
Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Metro meningkatkan pengamanan di seluruh
pos keamanan lingkungan (siskamling) yang tersebar di 22 kelurahan.
Sebanyak 40 posko siskamling yang sebelumnya
berjalan sporadis kini kembali diaktifkan secara maksimal. Penguatan pengamanan
ini mulai digerakkan sejak Kamis sore, 18 Desember 2025, tak lama setelah
perintah lisan Wakil Wali Kota Metro, Dr. M. Rafieq Adi Pradana dikeluarkan.
Langkah cepat tersebut menandai keseriusan
pemerintah daerah dalam mengantisipasi potensi gangguan keamanan dan ketertiban
masyarakat selama libur akhir tahun.
Tak menunggu waktu lama, Satpol PP langsung
mengerahkan 220 anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas) untuk kembali
menempati dan menghidupkan fungsi siskamling di wilayah masing-masing.
Fokus pengamanan diarahkan pada pencegahan
gangguan kamtibmas, antisipasi tindak kriminal, serta deteksi dini potensi
konflik sosial yang kerap meningkat menjelang pergantian tahun.
Kepala Satpol PP Kota Metro, Jose Sarmento,
menegaskan bahwa penguatan siskamling bukan sekadar rutinitas tahunan,
melainkan bagian dari sistem kewaspadaan terpadu yang melibatkan unsur
masyarakat, TNI, dan Polri.
“Menindaklanjuti perintah Pak Wakil Wali Kota
kemarin, kami telah memerintahkan seluruh anggota Linmas untuk meningkatkan
pengamanan di wilayahnya masing-masing,” kata Jose saat dikonfirmasi, Jum'at
(19/12/2025).
Lebih dari sekadar penjagaan fisik, Satpol PP
juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan informasi dan koordinasi lintas
sektor. Seluruh Linmas diminta mencatat dan menguasai kontak darurat, mulai
dari layanan kepolisian, pemadam kebakaran, ambulans, hingga mitra kerja di
tingkat kewilayahan seperti Babinsa dan Bhabinkamtibmas.
“Kami juga meminta Linmas untuk mencatat
seluruh call center layanan darurat. Ini penting untuk mengantisipasi
kejadian-kejadian darurat di wilayah hukumnya masing-masing,” ucap Jose.
Langkah ini dinilai krusial mengingat periode
Nataru kerap diwarnai peningkatan aktivitas masyarakat, potensi konsumsi
minuman keras, penggunaan petasan, hingga kerawanan kriminalitas di lingkungan
permukiman.
"Dengan sistem siskamling yang aktif dan
terkoordinasi, respons terhadap kejadian darurat diharapkan dapat dilakukan
lebih cepat dan terukur," ungkapnya.
Penguatan peran Linmas juga sekaligus menjadi
penegasan bahwa keamanan lingkungan bukan semata tugas aparat, melainkan
tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. Siskamling diposisikan
sebagai garda terdepan dalam menjaga ketertiban sosial di tingkat akar rumput.
Namun demikian, aktivasi posko siskamling ini
juga menjadi ujian konsistensi bagi pemerintah daerah. Publik tentu berharap
pengamanan tidak hanya bersifat seremonial menjelang hari besar, tetapi
benar-benar berjalan efektif, terpantau, dan berkelanjutan hingga pasca
pergantian tahun.
Dengan 40 posko siskamling yang kini kembali
hidup dan ratusan Linmas yang diterjunkan, Kota Metro memasuki fase siaga
Nataru. (*)
Berita Lainnya
-
Pemkot Metro Kroscek Harga Sembako Jelang Nataru, Cabai Hingga Bawang Alami Kenaikan
Jumat, 19 Desember 2025 -
Tiga Pemuda Perkosa Bergiliran Remaja Disabilitas di Metro
Jumat, 19 Desember 2025 -
274 Mahasiswa UDW Diwisuda, Wali Kota Minta Lulusan Jadi Panutan Masyarakat
Kamis, 18 Desember 2025 -
FKUB Ungkap Dugaan Prostitusi Terselubung di Metro Timur
Kamis, 18 Desember 2025









