• Senin, 22 Desember 2025

Keamanan Lampung Tak Bisa Ditopang Polisi Semata, Kapolda Ajak Warga Aktif Cegah Konflik

Senin, 22 Desember 2025 - 16.19 WIB
37

Kapolda Lampung Irjen Pol Helfi Assegaf hadir dalam acara Forum Silaturahmi Kamtibmas yang digelar Polda Lampung di Bandar Lampung, Senin (22/12/2025). Foto: Yudi/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung – Keterbatasan jumlah personel kepolisian di tengah tingginya dinamika sosial dan keberagaman masyarakat menjadi perhatian serius Polda Lampung. Kondisi tersebut mendorong kepolisian memperkuat peran masyarakat sebagai garda terdepan dalam menjaga keamanan dan ketertiban.

Kapolda Lampung Irjen Pol Helfi Assegaf menyampaikan, jumlah personel Polri di Lampung saat ini tercatat sekitar 12.019 orang, dengan rasio satu polisi melayani sekitar seribu penduduk. Menurutnya, jumlah tersebut belum ideal untuk mengawal wilayah dengan kompleksitas sosial yang cukup tinggi.

“Dengan kondisi ini, tidak mungkin keamanan hanya dibebankan kepada Polri. Kunci stabilitas justru ada pada kesadaran dan partisipasi masyarakat,” kata Irjen Helfi saat menghadiri Forum Silaturahmi Kamtibmas yang digelar Polda Lampung di Bandar Lampung, Senin (22/12/2025).

Ia menjelaskan, Lampung merupakan daerah dengan tingkat keberagaman suku, agama, dan budaya yang tinggi. Apabila tidak dikelola dengan baik, perbedaan tersebut berpotensi memicu gesekan sosial yang dapat berkembang menjadi gangguan keamanan.

Oleh karena itu, Polda Lampung mendorong keterlibatan aktif tokoh agama, tokoh adat, organisasi kepemudaan, serta berbagai elemen masyarakat lainnya untuk berperan sebagai pendeteksi dini terhadap potensi konflik di lingkungan masing-masing.

Forum Kamtibmas yang dihadiri sekitar 300 peserta lintas elemen tersebut, menurut Kapolda, bukan sekadar ajang silaturahmi, tetapi juga menjadi ruang konsolidasi antara Polri dan masyarakat dalam menjaga situasi kamtibmas yang kondusif.

Irjen Helfi menekankan pentingnya komunikasi dua arah agar setiap informasi di lapangan dapat segera ditindaklanjuti sebelum berkembang menjadi persoalan yang lebih besar.

Menjelang meningkatnya mobilitas masyarakat pada akhir tahun, Polda Lampung juga meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gangguan keamanan, terutama di pusat-pusat keramaian dan tempat ibadah. Pengamanan ibadah Natal dipastikan menjadi prioritas dengan mengedepankan pendekatan preventif dan humanis.

“Setiap indikasi provokasi harus dihentikan sejak awal. Jangan beri ruang bagi pihak-pihak yang ingin merusak kerukunan,” tegasnya.

Ia juga meminta Forum Kamtibmas di tingkat desa dan kelurahan dapat berfungsi aktif sebagai perpanjangan mata dan telinga kepolisian. Menurutnya, informasi sekecil apa pun sangat berharga dalam upaya pencegahan konflik sosial.

Meski mengedepankan pendekatan persuasif, Kapolda menegaskan Polri tetap akan bertindak tegas dan profesional terhadap siapa pun yang mencoba mengganggu stabilitas keamanan di Lampung.

Melalui penguatan kolaborasi antara Polri dan masyarakat, Polda Lampung berharap keamanan dan ketertiban dapat terjaga tidak hanya secara reaktif, tetapi juga melalui upaya pencegahan berbasis kesadaran kolektif. (*)