• Rabu, 24 Desember 2025

Okupansi Hotel di Lampung Turun Sepanjang 2025, PHRI: Efek Penghematan Anggaran

Rabu, 24 Desember 2025 - 14.10 WIB
27

Sekretaris Badan Pengurus Daerah (BPD) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Lampung, Friandi Indrawan. Foto: Ist.

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Badan Pengurus Daerah (BPD) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Lampung mencatat adanya penurunan tingkat hunian atau occupancy kamar hotel, baik hotel berbintang maupun nonbintang, sepanjang tahun 2025.

Sekretaris BPD PHRI Lampung, Friandi Indrawan, mengungkapkan bahwa berdasarkan proyeksi akhir tahun (year end 2025 forecasting), tingkat hunian hotel berbintang di Provinsi Lampung berada di angka 62 persen, sementara hotel nonbintang berada di kisaran 60 persen.

"Angka ini menunjukkan penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2024, di mana occupancy hotel berbintang mencapai 67 persen dan hotel nonbintang berada di angka 65 persen,” ujar Friandi, Rabu (24/12/2025).

Menurut Friandi, penurunan tingkat hunian hotel tersebut terutama terjadi pada semester pertama tahun 2025.

Hal ini dipengaruhi oleh kebijakan penghematan anggaran pemerintah, yang berdampak langsung pada minimnya kegiatan pemerintahan yang biasanya diselenggarakan di hotel, seperti rapat, bimbingan teknis, seminar, dan kegiatan kedinasan lainnya.

"Untuk Provinsi Lampung dan sebagian besar provinsi di Indonesia, kecuali Bali dan enam destinasi Bali Baru, belanja pemerintah masih menjadi sumber terbesar bagi industri perhotelan, kontribusinya bisa mencapai sekitar 50 persen,” jelasnya.

Ia menambahkan, selama kebijakan penghematan anggaran berlangsung pada semester pertama 2025, aktivitas hotel mengalami penurunan signifikan. Namun, setelah pemerintah mulai melonggarkan anggaran pada semester kedua, tingkat hunian hotel perlahan mengalami perbaikan.

"Seiring mulai dilonggarkannya anggaran di semester kedua, occupancy hotel merangkak naik, sehingga pada akhir tahun kami memproyeksikan tingkat hunian berada di angka yang telah kami sampaikan,” tambahnya.

Sementara itu, khusus pada periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, BPD PHRI Lampung juga mencatat tingkat hunian hotel yang masih lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Hingga 23 Desember 2025, tingkat hunian hotel berbintang di Lampung tercatat sebesar 62 persen, sedangkan hotel nonbintang berada di angka 59 persen. Angka ini mengalami penurunan secara year on year dibandingkan Nataru 2024.

"Pada tanggal yang sama di tahun 2024, occupancy hotel berbintang mencapai 71 persen dan hotel nonbintang sebesar 67 persen. Artinya, terjadi penurunan yang cukup signifikan,” ungkap Friandi.

Meski demikian, PHRI Lampung masih menyimpan harapan adanya peningkatan pemesanan kamar menjelang puncak pergantian tahun, khususnya pada 30 dan 31 Desember 2025.

"Kami berharap menjelang akhir tahun akan ada tambahan reservasi kamar sehingga target okupansi industri perhotelan di Provinsi Lampung dapat tercapai,” pungkasnya. (*)