• Kamis, 25 Desember 2025

ASDP Pastikan Penyeberangan Bakauheni–Merak Aman Meski BMKG Prediksi Gelombang 2,5 Meter

Kamis, 25 Desember 2025 - 11.16 WIB
27

Tampak Kapal Fery sedang Bersandar. Foto: Dok

Kupastuntas.co, Lampung Selatan — PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni memastikan operasional penyeberangan lintas Bakauheni–Merak tetap berjalan aman dan normal, meski Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi tinggi gelombang laut di perairan Selat Sunda bagian selatan Lampung mencapai 2,5 meter dalam dua hari ke depan.

General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni, Partogi Tamba, mengatakan bahwa ketinggian gelombang tersebut masih dalam batas aman untuk aktivitas pelayaran.

“Untuk ketinggian gelombang yang diprediksi BMKG, sejauh ini tidak mengganggu operasional penyeberangan. Seluruh aktivitas pelayaran Bakauheni–Merak tetap berjalan normal,” ujar Partogi, Kamis (25/12/2025).

Partogi menjelaskan, ASDP terus melakukan pemantauan intensif terhadap kondisi cuaca dan gelombang laut, terutama selama periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang ditandai dengan meningkatnya volume penumpang dan kendaraan.

“Kami terintegrasi dan berkoordinasi secara real-time dengan BMKG untuk memantau perkembangan cuaca. Setiap potensi risiko akan segera kami respons sesuai prosedur keselamatan pelayaran,” tegasnya.

Sebelumnya, BMKG memprediksi tinggi gelombang di Selat Sunda selatan Lampung berada pada kisaran 1,25 hingga 2,5 meter atau kategori sedang. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh keberadaan Siklon Tropis Grant, yang sebelumnya merupakan bibit siklon 93, meski kini bergerak menjauh dari wilayah Indonesia.

Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Panjang, Tarjono, menyampaikan bahwa dampak siklon tropis masih dirasakan berupa peningkatan tinggi gelombang dan kecepatan angin di wilayah Selat Sunda.

“Kecepatan angin berada di kisaran 10–20 knot. Meski demikian, kondisi ini masih aman untuk aktivitas pelayaran,” jelas Tarjono.

ASDP mengimbau seluruh pengguna jasa untuk tetap mengikuti arahan petugas di pelabuhan serta memperhatikan informasi cuaca terbaru selama melakukan perjalanan.

“Kami mengedepankan aspek keselamatan dan kenyamanan pengguna jasa. Selama Nataru, seluruh layanan penyeberangan kami pastikan tetap siaga dan terkendali,” pungkas Partogi. (*)